Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ghoonimahijklmnopqrs

MORALITAS DAN ETIKA BISNIS

Bisnis | 2022-02-04 11:39:36

Menjadi penting sebenarnya untuk para pelaku bisnis untuk memiliki etika dalam menjalankan sebuah usaha bisnisnya. Jadi ini bisa menjadi salah satu aturan dasar dalam menjalankan sebuah kerajaan bisnis dalam SOP dan tatanan. Sederhananya lagi ini merupakan salah satu sikap sopan santun yang dilakukan ketika bertemu klien, produsen atau konsumen. Di dalam beretika ini sendiri meliputi sikap seperti tepat waktu dalam menghadiri rapat, menyebutkan nama klien dengan baik. Memberi ucapan terima kasih atau maaf pada klien jika diperlukan. Hal-hal kecil inilah yang merupakan penerapan dari beretika dalam berbisnis itu sendiri.

Etika bisnis merupakan pedoman dalam melakukan kegiatan berbisnis dan meliputi seluruh aspek mulai dari individu, perusahaan sampai masyarakat. Etika bisnis dalam sebuah perusahaan dapat membentuk suatu norma dan perilaku dalam membina hubungan yang sehat di dalam lingkungan kerja dan juga hubungan sehat antara pedagang dan mitra kerjanya. Etika bisnis dianggap mampu menjadi standar kerja dan pedoman mulai dari pimpinan sampai karyawan untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari, karena dalam berbisnis tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan, keterampilan atau kepiawaian teknis saja. Prioritas yang mendasar adalah membangun moral terlebih dahulu.

Prinsip Etika Bisnis Dalam etika bisnis, terdapat prinsip-prinsip yang dijadikan pedoman oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut mempunyai patokan dalam memandang etika moral sebagai standar kerja perusahaan tersebut. Prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis tidak bisa lepas dari kehidupan kita sebagai manusia. Prinsip-prinsip etika bisnis biasanya terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.

Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.

Prinsip – Prinsip Moraliras

Prinsip sikap baik, Prinsip keadilan, Prinsip hormat terhadap diri sendiri

Hubungan Moralitas Dan Etika Bisnis

Sehingga secara sederhana kita bisa menyimpulkan jika kepemilikan moral merupakan modal bagi seorang dalam mempengaruhi kehidupan. Moral memiliki kaitan dengan agama, karena penjelasan setiap sisi dari moral tidak terlepas referensinya dari agama yang dimilki. Pelanggaran etika sering terjadi disaat moral tidak lagi berfungsi secara utuh. Dan merosotnya moral menjadi di saat kebanggan pada prinsip-prinsip moralitas terabaikan oleh yang bersangkutan. Mereka yang banggap ada moral telah melahirkan keputusan-keputusan yang berpandangan pada moral. Karena bagi mereka moral memiliki nilai esensi tinggi dalam kehidupan, tidak bisa dikaburkan, tidak bisa dilihat secara biasa, namun harus dilihat secara utuh. Jika ini terjadi maka etika akan berlangsung berdasarkan control moral tersebut.

Perbedaan moralitas dan etika bisnis

Secara umum, perbedaan etika dan moral terletak pada standar nilai baik dan buruknya berasal. Dalam hal ini, nilai baik dan buruk pada etika berasal dari standar masyarakat yang menjadi aturan tersendiri dalam kehidupan di masyarakat. Sedangkan standar nilai baik dan buruk dalam moral lebih cenderung mengacu pada prinsip individu untuk menilai hal yang benar dan salah. Dari penjelasan singkat tersebut dapat dipahami bahwa etika lebih berlau secara luas untuk menilai baik dan buruknya suatu hal. Sedangkan moral digunakan secara personal untuk mengetahui sesuatu hal termasuk benar atau salah. Selain itu, masih terdapat perbedaan etika dan moral lain yang perlu diketahui. Perbedaan etika dan moral lebih lanjut dapat dilihat dari segi pengertian, segi penggunaan,fleksibilitas, dan penerimaan yang ada di masyarakat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image