Bercerita Berkebun Bersama
Eduaksi | 2022-01-31 03:04:38Kehidupan keluarga duo A saat ini semakin berwarna. Sekitar empat tahun terakhir Ummi menyukai dunia tanam menanam. Ummi rupanya terinspirasi dari sebuah bacaan tentang bumi hijau. Yang menarik bagi dirinya, bahwa jika manusia mampu melestarikan lingkungan dengan cara menanam, maka manusia tersebut sudah memberikan kontribusi terhadap bumi sehat.
Putri keluarga ini bernama Aisyah penasaran, lalu bertanya pada Ummi, “maksud bumi sehat itu apa ya Mi?.” “Bumi sehat itu maksudnya, keadaan lingkungan sekitar kita saling mendukung, bekerjasama memproduksi oksigen. Memproduksi disini berarti membuat atau menghasilkan. Oksigen adalah dzat yang sangat dibutuhkan oleh makhkluk hidup, berupa udara bersih. Nah, kita pun sangat membutuhkan udara bersih ini. Jadi jika kita menanam tanaman atau pohon, berarti kita sayang terhadap bumi kita. Kita sehat, bumi juga selamat dan tetap terjaga.” Begitulah penjelasan Ummi ke Aisyah.
Ummi memiliki puluhan tanaman. Beberapa koleksi tanaman diperoleh dari teman, ada yang beli langsung ke tetangga, kebetulan buka toko tanaman. Sesekali juga beli melalui online.
Dalam proses selanjutnya, yakni perawatan terhadap tanaman, Ummi searching melalui google bagaimana cara merawat dan mengembangbiakkan tanaman. Tak lupa pula Abi mensupport dan membantu bagian ketersediaan media tanamnya. Wah, Abi dan Ummi sudah kompakkan lho.
Suatu hari Abi dan Ummi menyusun rencana untuk merapihkan koleksi tanamannya di teras rumah. Agar lebih leluasa, keduanya menentukan hari Sabtu dan ahad. Kebetulan Sabtu ini tanggal merah dan Abi tidak ada kesibukan diluar. Kedua orang tua ini mengajak kedua buah hatinya untuk turut serta.
Pada hari Kamis, Ummi mengajak keduanya bicara. “Mbak Aisyah dan Dik Ayyasy, besok kita berkebun ya..” Aisyah balik bertanya sambil menulis PR. “Kebun yang disana apa Mi?” Sambil tersenyum, Ummi menjawab, “Bukan, kita dirumah saja. Di teras depan dan samping rumah.” Aisyah mengangguk dan mengatakan, “Ooh, iya Mi, siap.”
Sambil mengacungkan jempol tangan kanannya, Aisyah memberikan kesediaannya membantu Ummi bertanam ria. Sedangkan Ayyasy masih asyik memegang penanya menggambar bentuk tangki di buku gambar.
Sabtu pagi selepas sarapan pagi, semuanya telah disiapkan di teras rumah. Diantaranya adalah bahan-bahan seperti pot, media tanam, beberapa tanaman bunga. Abi mengambil media tanam, lalu dicampurkan dengan tanah subur yang diambil dari kebun. Ummi masih menyiangi tanaman yang sepekan hampir tak tersentuh karena aktivitas di sekolah yang sudah PTM seratus persen.
Terdengar suara agak berisik dari dalam rumah. Abi memanggil, “Mbak Aisyah, Ayyasy.. sini keluar.” Terlihat kemudian Aisyah membawa pot yang masih kosong dan mendekati Abi yang sedang mengaduk media tanam. “Abi, itu Ayyasy tidak mau keluar tuh..,” Aisyah mengadu. “Lagi apa adiknya Mbak?,” Tanya Abi. “Itu lagi lihat Hape. Aku ajak kisini tidak mau. Katanya lagi seru-serunya.” Jawab Aisyah. “Ayyasy!! Sudah, mainnya nanti lagi saja..,” lanjut Aisyah berteriak. “Itulah Bi, sama Abi saja. Sama Mbak Aisyah tidak mau,” Sambung Aisyah memohon kepada Abinya.
Setelah selesai bahan media tanam, Abi mencuci tangannya dan masuk rumah. Sekitar lima menit kemudian, Abi menggendong Ayyasy sambil bicara dan terlihat ayyasy mengangguk-anggukkan kepalanya. Akhirnya mereka berempat saling membantu dan bekerjasama menanam, merapikan tanaman hingga menjelang dzuhur. Alhamdulillah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.