Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

The Fed Diduga Naikkan Suku Bunga Acuan Januari 2022, Rupiah Ditutup Melemah

Bisnis | Tuesday, 25 Jan 2022, 19:48 WIB
Seorang pria berjalan melewati Federal Reserve Bank di Washington, D.C., AS | Foto : REUTERS / Kevin Lamarque

Jakarta - Kurs rupiah melemah terhadap dolar AS dalam penutupan sore ini. Pasar menduga Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini.

Mengutip data Bloomberg, Selasa, 25 Januari 2022, pukul 15.00 WIB, kurs rupiah akhirnya ditutup pada level Rp14.350 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 15 poin atau 0,10 persen apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Senin, 24 Januari 2022, di level Rp14.335 per dolar AS.

Mengutip Ipotnews.com, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Reny Eka Putri mengatakan rupiah melemah karena tekanan eksternal, akibat mulai munculnya perkiraan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada Januari 2022. "Pasar mewaspadai itu menjelang hasil rapat The Fed Kamis besok," kata Reny, Selasa, 25 Januari 2022.

Semula pelaku pasar meyakini kenaikan baru akan terjadi pada Maret 2022. "Tetapi karena tren inflasi AS yang terus meninggi, pelaku pasar mulai memperhitungkan peluang kenaikan Fed Rate bulan ini," ujar Reny.

Pelaku pasar masih menunggu pertemuan The Fed dan mencermati dampak ketegangan geopolitik di Ukraina. The Fed akan memulai pertemuan dalam FOMC selama dua hari 25-26 Januari 2022. Agenda ini dapat memberi petunjuk tentang waktu dan seberapa cepat bank sentral AS tersebut akan mengerek suku bunga.

Faktor kedua, pasar mencemaskan pengerahan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Namun, ketegangan meningkat akhir-akhir ini saat negara-negara dalam NATO mengatakan pihaknya akan menempatkan pasukan dalam keadaan siaga dan memperkuat Eropa timur dengan lebih banyak kapal dan jet tempur.

"Kemudian dari dalam negeri juga penambahan Omicron jadi sentimen negatif," ujar Reny.

Berdasarkan data New All Record Kementerian Kesehatan sepanjang 1-22 Januari 2022, jumlah kasus konfirmasi varian Omicron terus meningkat dalam empat minggu terakhir. Transmisi lokal mulai mendominasi kasus

Pada 22 Januari lalu, sebanyak 90,1 persen kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia merupakan transmisi lokal. Kasus yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) alias imported case tidak lagi mendominasi.

Data terakhir yang Kementerian Kesehatan himpun menunjukkan, kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia total sebanyak 1.626, dengan 20 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan dua lainnya meninggal dunia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image