Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image musyafa ahmad

P4SK Kab Brebes inisiasi Ukhuwah antar Alumni Pesantren

Agama | 2022-01-25 08:50:14

Kehadiran Persatuan Pengasuh pondok pesantren Salafiyah Kaffah yang disingkat P4SK sebagai wahaha untuk menjalin ukhuwah persaudaraan antar alumni pesantren yang sudah berkiprah dan berjuang ditengah masyarakat. Jalinan persaudaraan dan kebersamaan antar alumni menjadi kekuatan untuk mengembangkan dakwah Islam dan mengkampanyekan pesantren. Segaris dengan pesantren, TPQ dan Madin juga harus kita kampanyekan bersama. Karena Madin dan TPQ lahir dari rahim Pesantren terbukti pengajar TPQ dan Madin mayoritas alumni pesantren. Santri Pondok Pesantren ketika dirumah mengenyam pendidikan TPQ dan Madin.

P4SK didirikan dengan tujuan menyatukan pemahaman Ahlussunah wal jamaah untuk dipertahankan dan dikembangkan dalam dakwah di tengah tengah masyarakat. Lebih era media sosial yang akrab untuk komunitas melineal. Kita harus mengimbangi dengan pola dakwah yang sesuai dengan perkembangan zaman hari ini.

Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan langkah bersama antar alumni di desa masing-masing dalam pergerakan dakwah Islamiyyah. Hari ini sudah banyak bermunculan pergerakan alumnni berbasis pesantren masih masing.

Pondok pesantren API Tegalrejo dengan Mujahadahnya yang sering menghadiri Dzuriyah untuk memimpin kegiatan tersebut. HIMASAL PP Lirboyo dengan pengajian rutin Ahad Pon dengan beberapa kegiatan lain yang sering dihadiri oleh Dzuriyah bahkan Pengasuhnya. Alumni Pondok pesantren Ploso dengan pertemuan rutin selapanan juga sering menghadirkan Dzuriyah Ploso. Alumni APIK Kaliwungu dengan pengajian Hikam setiap Sabtu Manis dihadiri oleh Pengasuhnya. Setiap tiga bulan sekali alumni Pondok Pesantren Sarang berkumpul dengan bergilir di rumah alumni.

Dan masih banyak lagi organisasi berbasis alumni pesantren yang menyelenggarakan kegiatan secara rutin dengan menghadirkan pengasuhnya.

Oleh karena itu P4SK Brebes dibawah pimpinan KH Itmamudi Masruri ( Gus Itmam ) berusaha untuk menjalin komunikasi dengan beberapa komunitas alumni pesantren untuk bersama menyatukan pergerakan pengembangan ajaran ahlussunah wal jamaah.

Masyarakat kita membutuhkan pencerahan keagamaan sebagai bekal menjalani kehidupan.Persoalan aqidah,fiqih dan akhlak masih banyak membutuhkan pemahaman sesuai dg nilai nilai ajaran Aswaja. Hal ini tentu Ilmu pesantren sangat penting untuk bisa disampaikan kepada masyarakat.

Dari sekian alumni dengan kapasitas masing-masing tentu harus berbagi peran. Tidak semua alumni punya kemampuan llmu yang sama. Karena itu kebersamaan dengan peran yang berbeda harus menjadi pegangan kita bersama.

Karena penting ukhuwah dan kebersamaan inilah, Al Magfurlah KH Hasyim Asy'ari menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dan melarang perpecahan. Karena sesungguhnya tidak akan beruntung orang yang masuk dalam perpecahan dan perselisihan. Jadi jauh jauh hari pendiri NU sudah berwasiat agar kita menjaga persatuan dan kesatuan dalam menegakkan demikian disampaikan Sekretaris P4SK Kab Brebes Akhmad Sururi saat memberikan sambutan pada Pertemuan Rutin Ahad Wage di mushola Babussalam Rancawulun Bulakamba.

Senada dengan Akhmad Sururi, selaku tuan rumah Ust Purwono juga mengakui peran alumni yang sangat penting di masyarakat. Kita punya tanggung jawab moral bagiamana masjid dan musholla agar tidak sepi dari jamaah sholat lima waktu. Jangan sampai banyak alumni tapi masjid dan mushola kosino dar jamaah lima waktu.

Pasca diterbitkan UU Pesantren, kita dihadapkan berbagai tantangan. Sementara pengaruh medsos yan 80 presen di luar mainstream kita sangat mempengaruhi pola pikir pada generasi era Z . Oleh karena itu, alumni Pesantren harus bisa menghadapi tantangan tersebut, imbuh salah satu jajaran pengurus DPC PKB Kab Brebes.

Pertemuan Rutin P4SK Kab Brebes yang selenggarakan pada hari Ahad Wage tanggal 23 Januari 2022 diisi dengan pengajian Kitab Bidayatul Hidayah karangan Hujatul Islam Imam Ghozali. Gus Itmam membacanya dengan ala makna Pesantren Salaf. Dalam kajian kitab tersebut, putra Al Magfurlah KH Masruri, memaparkan pintu masuk kemaksiatan. Ada tujuh pintu masuk kemaksiatan sebagaimana pintu neraka juga ada tujuh.

Sebagai orang yang beriman dan berilmu harus bisa menjaga agar tidak terjebak dengan kemaksiatan, pesan Beliau yang ditutup dengan doa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image