Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Emma Farida

Tugas CGP- Koneksi Antar Materi Modul 2.3: Peran Coach di Sekolah

Guru Menulis | 2024-10-07 20:33:36

 

Seorang coach di sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung perkembangan siswa secara komprehensif. Coach tidak hanya memperhatikan aspek akademis, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan sosial dan emosional siswa. Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan peran coach dan keterkaitannya dengan pembelajaran berdiferensiasi serta aspek sosial-emotional.

Setelah mempelajari modul 2.3, saya merasa sangat antusias dan mendapatkan pengalaman baru sebagai coach yang berfungsi sebagai mentor dan fasilitator untuk membantu siswa mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas. Siswa sering kali meminta saran saya terkait masalah akademis dan pribadi. Berbagai tantangan sosial dan emosional yang dihadapi siswa, seperti rasa percaya diri yang rendah, hubungan dengan teman, dan pengelolaan emosi, sangat bervariasi.

Sebagai mentor, saya memberikan dukungan moral dan mendengarkan siswa yang mengalami kesulitan. Dengan cara ini, peran coach menjadi sangat signifikan dalam membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang esensial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengetahuan dari modul 2.3, saya dapat membantu mereka menganalisis masalah dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hubungan dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang memperhatikan perbedaan individual dalam belajar. Dalam konteks ini, coach dapat membantu guru atau rekan sejawat dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Coach bisa memberikan ide dan saran untuk pengembangan materi ajar yang sesuai dengan gaya belajar siswa. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dalam proses coaching untuk menilai kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi antara lain:

  1. Apakah materi pembelajaran relevan dengan kebutuhan dan minat siswa?
  2. Apakah guru telah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman?
  3. Apakah ada bagian dalam materi pembelajaran yang mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis siswa?

Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu coach dalam mendukung guru dalam menyiapkan bahan ajar dan menerapkan pembelajaran di kelas.

Selain itu, coach juga dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dengan berbagai cara. Dukungan tambahan dapat diberikan kepada siswa yang kesulitan melalui penjelasan konsep yang berbeda atau contoh yang lebih konkret.

Hubungan dengan Pembelajaran Sosial dan Emosi

Pembelajaran sosial dan emosional merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan holistik siswa. Coach di sekolah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial dan emosional melalui pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan.

Coach berperan dalam membantu siswa mengenali dan mengelola emosi, meningkatkan kemampuan interpersonal, serta membangun hubungan positif dengan teman sebaya. Coach juga dapat bekerja sama dengan guru untuk merancang program pembelajaran sosial dan emosional yang terintegrasi dengan kurikulum dan memfasilitasi berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan tersebut.

Keterkaitan Keterampilan Coaching dengan Pengembangan Kompetensi Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Keterampilan coaching sangat terkait dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Seorang pemimpin pembelajaran perlu memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola tim, serta membantu anggota tim mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa hubungan antara keterampilan coaching dan kompetensi pemimpin pembelajaran meliputi:

  1. Kemampuan Mendengarkan dan Memberikan Dukungan: Keterampilan ini penting bagi seorang coach dan juga relevan bagi pemimpin pembelajaran yang baik, yang harus mampu mendengarkan keluhan anggota tim dan memberikan solusi yang tepat.
  2. Kemampuan Mengembangkan Keterampilan Anggota Tim: Coach berperan dalam mengembangkan potensi siswa, yang juga berlaku bagi pemimpin yang harus mampu membantu anggota tim mencapai tujuan mereka.
  3. Kemampuan Membangun Hubungan dan Meningkatkan Kinerja: Hubungan yang baik antara coach dan siswa mendukung pencapaian tujuan, sama halnya dengan pemimpin yang membangun hubungan positif dengan anggota tim.
  4. Kemampuan Mengelola Konflik: Coach membantu siswa mengatasi konflik, dan pemimpin pembelajaran juga perlu memiliki keterampilan yang sama untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Refleksi Pengalaman Belajar

Saya merasa sangat senang dan mendapatkan pengalaman baru dalam peran saya sebagai coach di sekolah. Namun, untuk meningkatkan kompetensi, saya perlu mengasah keterampilan komunikasi, terutama dalam memberikan pertanyaan yang membangun untuk membantu coachee menemukan solusi. Melalui pendidikan guru penggerak ini saya berharap tidak hanya meningkatkan profesionalisme dan kemampuan pedagogik saja namun dapat meningkatkan kemampuan sosial dan kepribadiannya saya. Menjadi guru yang tergerak, bergerak dan menggerakan. Aamiin

Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar

saya sangat senang sekali dan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam hal pengajaran yaitu dilatih menjadi seorang coach di sekolah berperan sebagai mentor dan fasilitator dalam membantu siswa dalam mencapai tujuan mereka, baik di dalam maupun di luar kelas, yang perlu diperbaiki dalam pengalaman sebagai coach adalah untuk mengembangkan kompetensi sebagai seorang coach ,yaitu bagaimana untuk belajar mengembangkan kemampuan berkomunikasi salah satunya adalah memberikan pertanyaan berbobot kepada coachee untuk membantu coachee menemukan solusi permasalahan yang dihadapi.

Analisis untuk implementasi dalam konteks Calon Guru Penggerak

Ada banyak tantangan yang dihadapi sebagai seorang coach dan guru penggerak yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) yaitu tantangan dalam memotivasi siswa: Siswa seringkali kehilangan motivasi untuk belajar, terutama dalam kondisi yang sulit seperti pandemi saat ini. Guru sebagai penggerak harus mencari cara untuk memotivasi siswa dengan cara yang berbeda-beda agar mereka tetap termotivasi dan terus belajar.

alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah guru dapat mencoba berbagai cara seperti memberikan tantangan atau proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, guru juga dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung dengan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Kemudian tantangan berikutnya ialah tantangan dalam mengatasi perbedaan siswa: Setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Hal ini membuat tugas guru menjadi lebih sulit dalam menyusun strategi pembelajaran yang dapat mencapai semua siswa di kelas.

alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi yang dapat dilakukan adalah Guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memahami kebutuhan belajar siswa dan menciptakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya lainnya untuk membantu siswa dalam belajar.

Membuat keterhubungan Materi

Sebelum mempelajari teknik coaching, saya hanya fokus pada pemberian materi pembelajaran dan penggunaan metode pengajaran yang sudah terbiasa. Sehingga saya belum terbiasa untuk mengetahui kebutuhan belajar masing-masing siswa secara individu dan meresponnya dengan cara yang sesuai. Selain itu, mereka mungkin belum terbiasa untuk memberikan umpan balik konstruktif secara teratur dan berusaha untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar siswa.

Setelah mempelajari teknik coaching, saya lebih terampil dalam memahami kebutuhan belajar individu siswa dan memberikan solusi yang sesuai. Setelah mempelajari teknik coaching saya juga lebih terampil dalam memberikan umpan balik konstruktif secara teratur, mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah belajar, serta membantu siswa mencapai tujuan mereka.

Selain itu, dengan teknik coaching, saya dapat menjadi lebih efektif dalam membangun hubungan yang positif dengan siswa, yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar. Selain itu, teknik coaching juga dapat membantu saya untuk membangun lingkungan kelas yang lebih inklusif dan berdiferensiasi, yang memungkinkan siswa dengan berbagai kebutuhan belajar untuk berkembang dengan cara yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image