Ini Alasan Mengapa Pendidikan Islam Mampu Melahirkan Generasi Emas
Agama | 2024-10-05 14:28:55Kasus kejahatan yang melibatkan remaja dan anak di bawah umur semakin meningkat dan mengkhawatirkan belakangan ini. Banyak remaja dan pelajar yang terlibat dalam tindakan kriminal seperti pembunuhan, pencurian, penganiayaan, pembegalan, pemerkosaan, dan tawuran geng motor. Salah satu contohnya adalah kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP di Palembang yang melibatkan empat remaja di bawah 18 tahun.
Data dari Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM menunjukkan peningkatan kejahatan yang melibatkan anak-anak sejak tahun 2020 hingga 2023, dengan 2.000 anak berkonflik dengan hukum per Agustus 2023. Dari jumlah tersebut, 1.467 anak berstatus tahanan dan 526 anak berstatus narapidana (Kompas.id, 19/9/2024).
Pendidikan Gagal
Penerapan sistem pendidikan sekuler di Indonesia terbukti gagal melahirkan generasi yang beriman dan bertakwa. Akibatnya, angka kriminalitas, terutama yang dilakukan oleh remaja dan pelajar, semakin meningkat. Sistem pendidikan ini tidak berhasil menjalankan misi mencerdaskan bangsa, apalagi mencetak generasi yang beradab. Pemerintah juga gagal melindungi remaja dan anak-anak dari berbagai ancaman tindak kriminal.
Sekularisme, yang memisahkan agama dari urusan negara, menjadi dasar keyakinan dalam sistem ini. Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim, agama hanya terbatas pada ritual ibadah tanpa mengatur aspek kehidupan yang lebih luas, termasuk pendidikan. Dalam sistem pendidikan sekuler, peran agama diabaikan, sehingga pelajar jauh dari fitrah mereka. Keimanan dan ketakwaan yang seharusnya tertanam dalam diri pelajar justru tidak terbentuk.
Padahal, setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Rasulullah saw. bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi" (HR al-Bukhari dan Muslim). Sayangnya, lingkungan sekuler, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat, mematikan fitrah ini. Allah SWT juga berfirman dalam QS ar-Rum [30]: 30 bahwa manusia diciptakan sesuai fitrah Allah dan tidak ada perubahan dalam ciptaan-Nya.
Mengapa Menyarankan Pendidikan Islam?
Sistem pendidikan Islam memiliki prinsip dasar yang bertujuan membentuk kepribadian Islami pada peserta didik, yakni pola pikir dan sikap Islami. Rasulullah saw. memulai sistem pendidikan ini dengan mengajarkan hukum-hukum Islam kepada semua kalangan, tanpa membedakan laki-laki atau perempuan. Hasilnya, lahirlah generasi ulul albab yang cerdas dan saleh.
Pendidikan Islam juga memperhatikan ilmu pengetahuan umum, seperti sains dan teknologi. Rasulullah saw. pernah mengizinkan Sahabatnya untuk mempelajari teknologi persenjataan di Yaman, serta mendorong pengembangan keterampilan seperti memanah dan berkuda. Dengan sistem pendidikan Islam yang holistik ini, lahirlah generasi emas yang berkualitas secara intelektual dan spiritual.
Pendidikan dalam Islam bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga alat untuk membentuk kepribadian Islami yang memahami hukum-hukum Allah. Keluarga, pemerintah, dan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama untuk menjalankan sistem pendidikan ini, sehingga tercipta sinergi yang pernah melahirkan generasi emas dalam sejarah peradaban Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.