Peran dan Inovasi untuk Generasi Masa Kini dalam Berdakwah
Agama | 2024-09-19 11:57:23[Jakarta, 11 September 2024] – Dalam rangka mempererat pemahaman dan dukungan terhadap gerakan dakwah, tim Pendidikan Laznas Dewan Da`wah mengadakan Sharing session : Lebih Dekat dengan Dewan Da`wah bertajuk "Peran dan Inovasi untuk Generasi masa Kini". Sharing session diisi oleh Khairul Anwar selaku Da’i Dewan Da`wah Islamiyah Indonesia. Acara ini digelar dengan tujuan memperkenalkan lebih dalam peran strategis Dewan Da`wah Islamiyah Indonesia dalam mendukung pembangunan umat melalui dakwah, pemberdayaan sosial, dan pengelolaan zakat nasional.
Mengawali sesinya, Khairul Anwar memberikan gambaran tentang perjalanan dan peran Dewan Da`wah, sebuah lembaga yang telah berdiri sejak tahun 1967. Sebagai garda terdepan dalam dakwah Islam di Indonesia, Dewan Da`wah memiliki visi membangun peradaban Islam yang inklusif dan rahmatan lil 'alamin. Khairul Anwar menjelaskan bahwa Dewan Da`wah bukan hanya sekedar lembaga, tetapi juga sebuah gerakan yang berkomitmen untuk menghidupkan nilai-nilai Islam di berbagai pelosok negeri.
"Dewan Da`wah tidak hanya bekerja di perkotaan, tetapi juga menyentuh setiap sudut Nusantara, bahkan hingga ke daerah yang sulit dijangkau," tutur Khairul Anwar dengan penuh semangat.
Dai Pedalaman: Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Salah satu topik yang paling menyentuh dalam sesi ini adalah tentang dai pedalaman. Dai pedalaman merupakan para pejuang dakwah yang bekerja di daerah-daerah terpencil. Khairul Anwar menggambarkan dengan rinci perjuangan para Dai yang sering kali harus menghadapi tantangan berat, mulai dari medan yang sulit hingga kondisi sosial yang menantang.
“Dalam berdakwah ada salah satu lokasi yang sulit dijangkau dan tidak ada sinyal.” terang Khairul Anwar dengan serius.
Beliau juga bercerita mengenai kondisi ketika ditugaskan “Saya pernah merasa jenuh, saya pergi ke kota beberapa minggu untuk melepas penat. Ketika pulang saya dinasihati oleh teman saya sesama dai. Dia berkata : baru beberapa bulan saja sudah mengeluh, ingat nabi Nuh berdakwah ratusan tahun pun sabar. Sontak teguran itu memberikan saya semangat kembali dalam menyelesaikan misi dakwah di daerah tersebut.”
Tuntas dengan misi dakwah di pedalaman beliau sekarang ditarik ke Dewan Da`wah pusat. Beliau juga berbagi beberapa kisah inspiratif tentang rekannya yang tak kalah penuh ujian ketika berdakwah. Ada yang sangat jauh dari perkotaan, tidak ada listrik sampai harus tinggal di antara hutan. Akan tetapi bagaimanapun kehadiran dai pedalaman berhasil mengubah kehidupan masyarakat, baik secara spiritual maupun sosial.
Inovasi berdakwah di zaman sekarang
“Inovasi-inovasi mengikuti perkembangan zaman dakwah (bisa) melalui televisi, dakwah melalui media sosial Laznas ” tutur Khairul Anwar.
Dalam berinovasi tentunya perlu peran dari peran anak muda. “Anak muda perlu menjawab tantangan zaman “ Khairul Anwar.
lebih lanjut beliau berpendapat “Dakwah kita sekarang itu memang (harus) mengikuti zaman. Sebab jika tidak mengikuti zaman (menjadi inisiator dakwah), maka orang lain yang akan memulai (kita jadi pengikut).”
Berdakwah dengan media sosial dirasa cukup efektif mengingat jumlah penduduk Indonesia yang tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia). Hal ini menjadikan setiap berdakwah dengan media sosial lebih efektif ketimbang dulu.
“Dulu orang tidak kenal Imam Ahmad (orangnya seperti apa, hanya tahu karyanya) namun sekarang (jika) sebulan orang ada (tampil) terus di podcast bisa terkenal” tegas Khairul Anwar
Mengakhiri acara, Khairul Anwar menyampaikan ajakan yang kuat kepada seluruh peserta untuk semakin mendekatkan diri dengan misi Dewan Da`wah . Beliau menekankan bahwa setiap individu memiliki peran dalam mendukung dakwah Islam, baik melalui partisipasi langsung, kontribusi finansial, maupun dukungan moral.
Mari terus saling berbagi kebaikan dan memberikan dukungan untuk saudara-saudari kita yang membutuhkan dengan menyalurkannya melalui :
Rekening Infaq
Bank Syariah Indonesia (BSI) # 184 462 1140
(Lazis Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia)
Informasi & Konfirmasi
????0858 8282 4343
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.