Potret Kelam Sistem Pendidikan Sekuler
Politik | 2024-09-19 07:44:06Oleh Frilla Wahyuni M
Pegiat Literasi
Banyak kasus bunuh diri pada mahasiswa, seperti yang terjadi pada awal Agustus lalu di kampus IPB. PB University berduka setelah seorang mahasiswa mahasiswa barunya bernama Sulthan Nabinghah Royyan (18 tahun) ditemukan meninggal dunia. Mahasiswa asal Bojonegoro itu diduga meninggal dunia karena gantung diri di kamar mandi sebuah penginapan OYO di dekat Kampus IPB University Dramaga Bogor, Jawa Barat.
Jenazah mahasiswa itu pertama kali ditemukan pegawai penginapan berinisial IF di Perum Dramaga Hijau, Desa Babakan, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selasa, 6 Agustus 2024 sekitar pukul 13.30 WIB. Setelah mendapatkan laporan tentang temuan jenazah laki-laki yang tergantung di kamar OYO, pteugas SPKT Polsek Dramaga langsung melucnur ke lokasi kejadian.
Dalam olah TKP, Kepolisian Polsek Dramaga dan Team INAFIS Polres Bogor mendapatan keterangan korban meninggal dunia dengan cara mengantungkan dirinya pada seutas tali di dalam kamar mandi. Jenazah Sulthan pun langsung dievakuasi ke RSUD Ciawi. Jenazah Sulthan akan dijemput keluarganya dari Bojonegoro. Nantinya jenazah Sulthan akan dimakamkan secara layak oleh keluarganya. (https://rejabar.republika.co.id)
Tidak hanya di IPB Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di kamar indekosnya di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (12/8). UGM membenarkan adanya perisitwa ini. "Benar. Namun, mohon pemberitaannya yang kalem karena prihatin ke keluarga yang baru berduka, mahasiswa tersebut berasal dari jurusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) angkatan 2021," kata Sekretaris UGM Andi Sandi. (https://kumparan.com).
Selama ini UGM telah berupaya mencegah dan meminimalisir kasus bunuh diri mahasiswa. "Upaya yang sudah dan sedang dilakukan adalah dengan melakukan screening kesehatan mental bagi seluruh mahasiswa ketika mereka mengisi KRS. screening itu memberi peringatan bagi kampus. Apabila ada mahasiswa yang terindikasi mengalami gangguan mental, Unit Layanan Kesehatan Mental akan menanganinya," kata Andi Sandi.
Namun, pencegahan ini juga tidak berdampak terhadap jumlah Mahasiswa yang mengalami bunuh diri. Terlalu kompleksnya permasalahan kehidupan mulai dari beban untuk mendapatkan nilai yang terbaik, atau beban terhadap urusan gaya hidup yang harus di penuhi agar terlihat sama dengan teman seangkatan yang mengharuskan mereka melakukan pinjaman online.
Serta pemerintah yang memperbolehkan para Mahasiswa untuk mencicil UKT dengan cara peminjaman. Beban yang mereka rasakan begitu banyak sehingga banyak yang mengalami depresi hingga berakhir bunuh diri. Semua erat kaitannya dengan sistem hidup yang dijalankan hari ini termasuk sistem pendidikan sekuker. Sistem ini gagal melahirkan generasi yang berkepribadian Islam, padahal generasi akan menjadi penerus dan pembangun peradaban.
Islam memiliki sistem Pendidikan Islam yang kuat, karena berbasis akidah Islam yang semua peraturannya berasal dari Al-Qur’an dan Hadis. Bukan aturan buatan manusia yang condong untuk kepentingan kelompoknya, atau bahkan individu. Dengan dukungan sistem sesuai Islam, akan tercipta lingkungan hidup yang mendukung yang menguatkan terwujudnya kepribadian Islam, karena semua Mahasiswa di arahkan untuk bertakwa kepada Allah terlebih dahulu. Juga sistem yang dimulai dari pendidikan akhlak akan membuat fondasi iman yang kuat.
Wallahualam bissawab
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.