Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arman Gilang

Cara Bertahan di Alam: Panduan Santai Buat Anak Muda

Wisata | 2024-09-15 13:31:14


Ketika bicara soal bertahan hidup di alam, sebagian besar dari kita mungkin langsung terbayang film survival seru, seperti "Cast Away" atau "The Revenant." Namun, bertahan di alam nggak selalu seseram itu, asalkan kamu tahu apa yang harus dilakukan. Entah kamu hobi mendaki gunung, camping, atau sekadar ingin siap menghadapi kondisi darurat, mengetahui cara bertahan di alam adalah skill yang penting.

<a href=sumber: pantai sawarna srikandi " />
sumber: pantai sawarna srikandi

Artikel ini bakal bahas panduan bertahan di alam dengan gaya santai ala anak muda. Jadi, biar kamu nggak kebingungan pas nyasar di tengah hutan, simak beberapa tips survival yang bisa kamu praktekkan!

1. Persiapan yang Matang: Jangan Sampai Modal Nekat

Hal pertama yang perlu diingat sebelum kamu keluar dan menyatu dengan alam adalah persiapan. Jangan sampai cuma modal nekat dan perasaan “aku bisa kok,” kamu malah tersesat atau kehabisan makanan di tengah jalan.

Beberapa hal yang wajib kamu bawa:

  • Peta dan Kompas: Oke, di zaman serba digital, mungkin kamu lebih suka mengandalkan GPS atau Google Maps, tapi bagaimana kalau baterai HP kamu habis? Peta dan kompas masih jadi andalan buat navigasi, kok.
  • Senter dan Baterai Cadangan: Cahaya itu esensial. Kalau tiba-tiba harus bermalam, senter akan sangat membantu, apalagi kalau kamu harus mencari jalur di malam hari.
  • Pisau Multiguna: Benda kecil ini bakal jadi penyelamat hidup kamu. Pisau bisa dipakai untuk berbagai hal, mulai dari memotong makanan, membuat perlindungan, atau membuka kemasan makanan.
  • Pakaian yang Tepat: Bawa pakaian yang cocok untuk kondisi cuaca tempat tujuan. Layering atau memakai pakaian berlapis adalah trik simpel yang bisa membantu menjaga suhu tubuh. Pakaian yang terlalu tebal atau tipis bisa bikin kamu nggak nyaman dan malah sakit.

Ingat, persiapan yang baik bisa bikin pengalamanmu di alam jadi jauh lebih nyaman dan aman.

2. Air: Sumber Kehidupan yang Harus Dicari Pertama

Air itu ibarat bahan bakar buat tubuh kamu. Di alam bebas, dehidrasi adalah musuh utama, terutama kalau kamu sedang hiking atau beraktivitas berat di tempat yang panas. Cari sumber air bersih di sekitar tempat kamu berada. Sungai, danau, atau mata air bisa jadi pilihan, tapi ingat: nggak semua air di alam itu aman diminum langsung!

Tips:

  • Bawa filter air portabel atau tablet purifikasi. Ini alat yang simpel tapi sangat efektif untuk membersihkan air yang kamu temui.
  • Kalau nggak punya filter atau tablet, kamu bisa merebus air yang kamu temukan selama minimal 10 menit. Ini akan membunuh bakteri atau kuman yang mungkin ada di dalam air.

3. Perlindungan: Bangun Tempat Berlindung

Kalau kamu harus bermalam di alam bebas, tempat berlindung adalah hal berikutnya yang perlu kamu pikirkan. Tujuannya adalah untuk melindungi kamu dari cuaca ekstrem, seperti panas terik atau hujan deras.

Beberapa cara mudah bikin tempat berlindung:

  • Gunakan terpal atau jas hujan: Kalau kamu punya terpal, kamu bisa merentangkannya di antara dua pohon sebagai tenda darurat. Kalau bawa jas hujan besar, itu juga bisa dijadikan penutup sementara.
  • Gunakan sumber daya alam sekitar: Cabang-cabang pohon, daun, dan ranting bisa kamu gunakan buat bikin tempat berteduh sederhana. Pastikan lokasinya juga jauh dari jalur air atau sarang binatang liar.

Berlindung bukan cuma soal bikin tenda, tapi juga soal memilih lokasi yang aman. Hindari daerah yang berpotensi banjir atau rawan longsor.

4. Makanan: Sumber Energi yang Harus Dijaga

Setelah air, makanan adalah hal penting berikutnya. Di alam, energi kamu cepat terkuras, terutama kalau kamu terus bergerak. Jadi, penting banget untuk membawa makanan yang tahan lama dan ringan, seperti protein bar, kacang-kacangan, atau makanan kaleng.

Kalau stok makananmu habis, jangan panik. Kamu bisa mencari makanan di alam. Tapi, ingat, nggak semua tumbuhan atau buah-buahan di hutan bisa dimakan. Sebelum pergi, cari tahu dulu tentang tumbuhan lokal yang aman untuk dikonsumsi.

Tips:

  • Jangan makan apa pun yang kamu nggak yakin aman. Banyak tanaman beracun di alam.
  • Kalau perlu, kamu bisa bawa panduan tumbuhan lokal yang bisa dimakan. Ini bisa jadi penyelamat kalau kamu bener-bener kehabisan stok makanan.

5. Menyalakan Api: Skill Penting yang Harus Dipelajari

Menyalakan api adalah salah satu skill paling penting saat kamu harus bertahan di alam. Api bisa digunakan untuk memasak, memberi kehangatan, serta memberi sinyal bantuan jika diperlukan. Masalahnya, nggak semua orang bisa dengan mudah menyalakan api, apalagi kalau situasi sedang basah atau berangin.

Beberapa metode menyalakan api yang bisa kamu coba:

  • Menggunakan Korek atau Baling-baling Api: Ini yang paling mudah. Selalu bawa korek api atau batu pemantik (fire starter) setiap kali kamu pergi ke alam.
  • Menggunakan Baterai dan Alumunium Foil: Ini cara darurat yang keren. Kamu bisa bikin percikan api dengan cara menempelkan aluminium foil ke kutub positif dan negatif baterai.
  • Metode gesekan: Kalau kamu benar-benar nggak punya alat modern, kamu bisa mencoba metode tradisional seperti menggesekkan dua batang kayu kering. Tapi, ini butuh kesabaran dan teknik yang tepat.

Tips: Selalu siapkan starter api, seperti kapas atau serat kayu halus. Ini akan membantu api lebih cepat menyala.

6. Navigasi: Jangan Sampai Tersesat

Tersesat adalah salah satu situasi paling menakutkan saat berada di alam bebas. Oleh karena itu, penting untuk selalu tetap di jalur dan tahu arah. Kalau kamu merasa mulai tersesat, jangan panik. Berhenti sejenak, periksa peta, dan coba cari tanda-tanda alam yang bisa membantu kamu kembali ke jalur yang benar.

Beberapa cara sederhana untuk navigasi:

  • Gunakan Matahari dan Bayangan: Matahari terbit di timur dan terbenam di barat. Ini bisa membantu kamu memperkirakan arah.
  • Perhatikan Tanda Alam: Pohon atau formasi batuan bisa dijadikan patokan untuk membantu orientasi. Kamu bisa menandai tempat yang sudah kamu lewati dengan membuat goresan pada batang pohon atau menumpuk batu kecil sebagai penanda.

7. Ketenangan Mental: Jangan Panik

Kunci utama bertahan di alam adalah menjaga ketenangan mental. Panik hanya akan membuat segalanya lebih buruk dan bisa membuat kamu mengambil keputusan yang salah. Kalau kamu merasa cemas atau takut, ambil napas dalam-dalam, duduk sebentar, dan coba berpikir jernih.

Mindset survival adalah tentang tetap optimis dan percaya diri bahwa kamu bisa keluar dari situasi sulit. Dengan menjaga mental yang tenang, kamu akan lebih mudah berpikir logis dan menemukan solusi.

8. Pertolongan Darurat: Sinyal Minta Bantuan

Kalau situasi semakin sulit dan kamu membutuhkan pertolongan, ada beberapa cara untuk memberi sinyal minta bantuan:

  • Buat Api Besar atau Asap: Asap tebal bisa terlihat dari jarak jauh dan menjadi penanda bahwa kamu butuh bantuan.
  • Gunakan Senter atau Cermin: Pantulkan cahaya ke arah pesawat atau tim penyelamat untuk menarik perhatian mereka.
  • Buat Tanda SOS: Tanda SOS bisa kamu buat dengan batu atau cabang-cabang besar di area terbuka. Ini adalah sinyal internasional untuk meminta bantuan.

9. Latihan dan Pengalaman: Kunci Sukses Survival

Meskipun kamu sudah membaca semua tips ini, tetap saja, praktik adalah kunci. Semakin sering kamu pergi ke alam dan mencoba berbagai teknik survival, semakin besar kemungkinan kamu bisa bertahan dalam situasi darurat.

Bergabunglah dengan komunitas outdoor atau kelompok survival untuk belajar lebih dalam. Ada banyak workshop dan pelatihan yang bisa membantu kamu mengasah skill bertahan hidup.

Kesimpulan

Bertahan di alam mungkin terlihat menakutkan, tapi dengan persiapan yang baik, pengetahuan yang cukup, dan mental yang kuat, kamu bisa menghadapi berbagai situasi dengan lebih tenang. Yang paling penting, nikmati setiap momen di alam, contohnya di sawarna srikandi. Alam adalah guru terbaik yang bisa mengajarkan kita banyak hal tentang hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image