Cegah Stunting Wujudkan Generasi Sehat
Guru Menulis | 2024-09-02 11:31:09Upacara Bendera Senin, 2 September 2024 di SMAN 1 Wonosari sedikit berbeda dari biasanya karena Pembina upacara dilakukan oleh Kepala Pukesmas Wonosari 1 dr. Magdalena Dwi Wahyuni, M.Biomed.,
Pada kesempatan pagi itu dr. Magdalena Dwi Wahyuni, M.Biomed., dalam amanat pembina upacara berbagi pengalaman, pengetahuan tentang kesehatan mengenai stunting kepada seluruh peserta upacara yang diikuti seluruh siswa, guru, karyawan dan kepala sekolah.
dr. Magdalena Dwi Wahyuni, M.Biomed., menyampaikan stunting itu kondisi gangguan pertumbuhan karena kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak usia sebelum 2 tahun. Kenapa kok saya perlu menyampaikan tentang stunting ini kepada anak SMA gitu ya? kan anak SMA bukan balita, Stunting ini sesuatu yang sangat sulit untuk ditanggulangi.
Angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi karena target Nasional dibawah 14%, Kecamatan Wonosari mentarget dibawah 10% dari semua anak, sementara di wilayah Kecamatan Wonosari masih sekitar 12% jadi belum memenuhi target. Stunting itu sendiri akibat kekurangan gizi kronis, jadi tidak hanya dialami oleh anak-anak balita, anak-anak yang stunting itu dilahirkan dari ibu-ibu kurangan gizi yang terjadi sejak remaja ya, makanya kenapa kok saya perlu menyampaikan di sini kepada anak remaja SMA tentang stunting. Anak remaja perlu mengetahui tentang gizi ya, karena pada suatu saat nanti akan menjadi ibu-ibu yang melahirkan anak bayi jangan sampai bayi yang dilahirkan mengalami stunting.
Yang perlu dilakukan siswa putri diusia remaja sebagai calon ibu nantinya untuk menjaga jangan sampai menderita anemia dan kekurangan energi yang kronis yang ditandai dengan kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dL. Hal ini penting karena Hb berfungsi sebagai alat transportasi zat gizi dari sistem pencernaan ke sel-sel seluruh tubuh, dan lingkar lengan kiri atas dikatakan baik jika tidak kurang dari 23.5 cm. Lingkar lengan ini penting karena dapat menggambarkan persediaan cadangan lemak tubuh.
Ibu-ibu yang menderita kurang energi kronis dan anemia itu akan ada kecenderungan untuk melahirkan bayi stunting, ibu-ibu yang anemia dan kekurangan energi kronis itu tidak terjadi secara instan, dan tidak terjadi secara spontan.
Umur 10 sampai belasan tahun seorang wanita akan mengalami pertama kali menstruasi, ini bisa beresiko terjadi anemia, kita semua tahu ya bawa anemia adalah penyakit kekurangan darah beda dengan penyakit darah rendah. Hal itu ditandai pada wanita yang Hb kurang dari 12 dan pada laki-laki Hbnya kurang dari 14, jadi kondisi anemia bisa terjadi pada usia remaja karena pola makan yang kandungan gizinya kurang, karena anak-anak zaman sekarang suka makanan instan gizinya kurang yang bisa menyebabkan sakit lambung.
Persiapan hidup sehat sejak sekarang dengan pola makan sehat atau makan-makanan yang bergizi, yang banyak mengandung zat besi, tidak hanya dari sayur ya, kalau sayuran dari yang berwarna hijau misalnya Bayam, Sawi, dari protein bisa dari ikan, telur, daging. Sayuran, vitamin tetap harus dikonsumsi dengan jumlah yang cukup supaya tidak terjadi anemia terlebih untuk remaja putri yang mengalami menstruasi selain harus menjaga kebersihan diri juga harus diperhatikan untuk menggantikan darah yang keluar, dengan banyak-banyak mengkonsumsi zat yang mengandung vitamin dan gizi yang cukup.
Utamanya Siswi baru Kelas X yang Hb-nya kurang dari 11 apalagi kurang dari 10 jangan lupa minum tablet tambah darah setiap hari Jumat, kalau mungkin diminum di sekolah diawasi ibu guru ya, jangan sampai tidak diminum itu penting sekali minum tablet tambah darah setiap minggu sekali supaya terhindar dari penyakit 5L. Apa itu 5L yaitu lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai dikarenakan anemia yang mengakibatan produktivitas berkurang, kemampuan belajar berkurang dan kemampuan untuk menyerap pelajaran juga berkurang.
Perlu Saya ingatkan, pertama melaksanakan pol makan dengan Gizi yang cukup sejak dini maupun remaja dengan selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi sehingga pada saat dewasa nanti menjadi ibu-ibu yang sehat, ibu-ibu yang melahirkan generasi yang sehat.
Yang kedua jangan lupa untuk menghindari pernikahan dini ya dik ya, karena kalian masih remaja masih jauh perjalanannya, pernikahan dini yang lebih awal organ reproduksi belum siap dan ada kecenderungan menghasilkan generasi yang stunting.
Persiapkan pergaulan sebaik mungkin yang positif mengikuti kegiatan karang taruna didesa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar tentang remaja baik itu secara psikologis dari segi pengetahuan umum juga untuk pergaulan yang positif meningkatkan pergaulan sosial karena dari pengamatan ternyata Pernikahan Dini itu tidak harus terjadi pada remaja yang bergaul bebas tetapi juga pada remaja yang kurang pergaulan yang setiap hari di rumah saja, kemudian sekolah dan kembali kerumah. Pada saat kuliah bertemulah dengan kehidupan yang sebenarnya sehingga gampang dirayu akhirnya terjerumus dalam pernikahan dini, untuk itu sebaiknya kalian mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, OSIS, Karang Taruna, Posyandu Remaja agar berwawasan luas, berpengetahuan luas sehingga bisa berpikir kritis tidak mudah terbujuk oleh rayuan atau bujukan yang tidak baik sehingga anak-anak semua akan terhindar dari hal-hal yang tidak benar dan akan menjadi Generasi berkualitas yaitu generasi Indonesia Emas untuk selanjutnya nanti juga akan melahirkan generasi selanjutnya yang lebih baik lagi daripada sekarang.
Untuk bapak ibu guru, Saya dan semuanya yang sudah lanjut usia pengetahuan secara keilmuan mungkin anak-anak sekarang lebih canggih lebih maju pikirannya lebih pandai tetapi jangan lupa Kami lebih dulu hidup di dunia ini, pengalaman itu adalah guru yang paling berharga perlu diambil oleh anak-anak meskipun kalian pandai, dan harus tetap menghormati dan menghargai Bapak Ibu Guru karena bagaimanapun Mereka lebih berpengalaman lebih mengetahui asam garam dalam kehidupan sehingga memberikan contoh dan pelajaran yang baik, itu saja dari Saya, apa yang bisa saya bagikan hari ini.
Marilah semuanya mulai dari sekarang makan dengan tepat jumlah dan tepat jenisnya, yang bergizi yang berprotein tinggi, yang bervitamin, mungkin kalau di sekolah ditanami buah-buahan, bukan untuk Bapak Ibu Guru tapi anak anak dapat mengambil merasakan manfaatnya bahwa ada vitamin yang bisa dimakan disekolah. Terima kasih mari bersama membangun kesadaran Kita semua untuk hidup lebih sehat dan lebih bergizi lagi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.