Potret Kelam Sistem Pendidikan Sekuler
Pendidikan dan Literasi | 2024-08-28 22:01:11Dampak Sistem Pendidikan Sekuler
Mirisnya kehidupan saat ini ketika tidak berlandaskan sistem hidup yang benar. Sistem hidup yang salah akan berpengaruh pula pada sistem pendidikan yang dijalankannya pun akan salah dan hal ini menyebabkan yang mendidik dan juga yang didik akan ikut salah, pada akhirnya melahirkan generasi yang salah dalam berprilaku serta bertindak dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat yang majemuk ini.
Dan ini beberapa data adanya kasus bunuh diri yang dilakukan oknum mahasiswa/i ditahun 2023 menjadi potret kelam dunia pendidikkan khususnya di beberapa universitas negeri dan swasta di Indonesia. Berikut data yang dapat kami rangkum dari beberapa media online yang ada di Indonesia.
1. Seorang mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal bunuh diri di kamar indekosnya di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, (kumparan.com, Senin,12/8/2024).
2. Pada Rabu 11 Oktober 2023, seorang mahasiswa Udinus Semarang berinisal EN, asal Kalimantan ditemukan tewas di kamar kosnya, (Jawa post_radarsemarang.id, Rabu28/08/2024).
3. Dan sehari sebelumnya Selasa 10 Oktobr 2023 seorang mahasiswi Fakultas MIPA Universitas Negeri Semarang yag berinisial NJW nekat melompat dari ketinggian lantai empat Mall Paragon Jalan Pemuda Semaran Jawa Tengah, (Jawa post_radarsemarang.id, Rabu28/08/2024).
4. Pada Selasa 15 Agustus 2023, mahasiswa Fakultas Hukum Undip Semarang berisial MFSP tewas bunuh diri, dengan cara menggantung di pojok Lapangan Tembak 600 m, Kodam IV Diponegoro, RT 001 RW 001 Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, (Jawa post_radarsemarang.id, Rabu28/08/2024).
5. Jumat 2 September 2022, seorang mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang bunuh diri dengan cara meloncat dari kamar 22 lantai 9 sebuah apartemen di Banyumanik. Korban berusia 19 tahun dan berstatus mahasiswi baru. Korban merupakan warga Taman Sari Persada Bogor, Jawa Barat, (Jawa post_radarsemarang.id, Rabu28/08/2024).
6. Kemudian pada Jumat, 16 September 2023 mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) bunuh diri dengan melompat dari lantai enam gedung parkir kampus, pukul 15.30. Korban berinisial ANI, (Jawa post-radarsemarang.id, Rabu28/08/2024).
7. Seorang mahasiswa barunya berinisial SNR berusia (18 tahun) ditemukan meninggal dunia. Mahasiswa asal Bojonegoro itu diduga meninggal dunia karena gantung diri di kamar mandi sebuah penginapan OYO di dekat Kampus IPB University Dramaga Bogor, Jawa Barat, (Rejabar,Jumat 09 Aug 2024).
Itulah sedikit fakta peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa/i yang sedang mengenyam pendidikkan di universitas-universitas ternama di Indonesia, dan masih banyak lagi kasus-kasus bunuh diri yang terjadi di kampus-kampus ternama lainnya. Mahasiswa/i IPBpun tak hanya sekali mengalami kejadian bunuh diri, pada sekitaran tahun 2015 banyak juga kasus bunuh diri dilakukan oleh mahasiswa/i kampus tersebut sedikitnya ada 5 yang sempat tersebar beritanya.
Beragamnya penyebab bunuh diri oknum mahasiswa/I tersebut dimulai dari persoalan asmara, depresi, bullying, hutang pinjol, hingga tekanan dalam proses belajar di kampus. Begitu miris rasanya menyaksikan berulangnya kejadian bunuh diri yang kerap dilakukan oleh anak-anak muda saat ini.
Hal tersebut menunjukkan betapa lemahnya sistem pendidikan sekuler saat ini menangani hal-hal tersebut. Karena dalam sistem sekuler adalah memisahkan agama dari kehidupan maka terlihat mental anak muda saat ini juga begitu lemah, tidak didasari iman yang kuat, belum lagi gempuran tayangan yang kurang baik entah dari medsos, tv, you tube ataupun lingkungan sekitar yang tidak mendidik, juga ketidak pedulian akan diri mereka sendiri dan ketidak pedulian kepada lingkungan sekitarnya.
Lalu bagaimana Islam memandang hal ini?
Sistem Pendidikan Islam
Dalam pandangan Islam sistem pendidikan Islam wajib mengacu pada tuntunan Al-Qur’an dan As-Sunnah, yang akan menjadikan manusia selaku hamba Allaah taat akan aturan-aturanNya. Dalam Islam ada sosok Rasulullah Muhammad saw. yang wajib menjadi panutan (role model) seluruh peserta didik.
Ini karena Allah Swt. berfirman,
wa innaka la'alâ khuluqin 'adhîm
Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung. Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Karena Tuhanmu yang mendidikmu dengan akhlak al-Qur'an. (QS Al-Qalam [68]: 4).
Allah Swt. pun berfirman,
laqad kâna lakum fî rasûlillâhi uswatun ḫasanatul limang kâna yarjullâha wal-yaumal-âkhira wa dzakarallâha katsîrâ.
“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah”. (QS Al-Ahzab [33]: 21
Keberadaan Rasulullah saw inilah menjadi teladan/panutan dalam sistem pendidikan Islam yang membedakanya dari sistem pendidikan lain. Dalam pendidikan Islam akidah Islam menjadi wajib menjadi dasar dalam pemikirannya, karena tujuan dalam pendidikan Islam adalah menjadikan generasi yang berkepribadian Islam, berakhlak mulia juga menguasai ilmu-ilmu kehidupan yang lainnya seperti ilmu pengetahuan alam, tekhnologi, sains, matematika dan lain sebagainya.
Dengan begitu hasil belajar (output) pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kukuh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya (tafaqquh fiddin). Pengaruhnya adalah keterikatan pendidik dengan syariat Islam. Dampaknya adalah terciptanya masyarakat yang bertakwa, yang akan mudah menegakan amar makruf nahi mungkar dan tersebar luasnya dakwah Islam.
Pemikiran dalam pendidikan Islam ini tidak bisa dilepaskan dari metodologi penerapan (tharîqah)-nya, yaitu sistem pemerintahan yang didasarkan pada akidah Islam. Sehingga dalam Islam penguasa bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan rakyatnya. Karena pendidikan adalah salah satu di antara banyak perkara yang wajib diurus oleh negara.
Rasulullah saw. bersabda, “Imam (kepala negara) adalah pengurus rakyat dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rakyatnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Demikianlah bedanya sistem pendidikan Islam dengan sistem pendidikan sekuler, yang nampak jelas saat ini karena tidak diterapkannya kehidupan Islam sehingga banyaknya kerusakan dari segala lini kehidupan. Sudah semestinya hal ini menjadi satu pemikiran bahkan penerapan yang sungguh-sungguh kedepannya. Karena menjauhkan agama dari kehidupan akan semakin berdampak buruk pada kehidupan manusia di masa mendatang. Kandiwriter12
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.