Makna Tangisan dan Gerak Tubuh Bayi
Parenting | 2024-08-28 10:00:30Latar belakang
Sering kali orang tua dibikin strees karena anak menangis terus menerus. Terutama pada orang tua baru yang masih bingung dalam memahami anaknya. Setiap bayi itu unik dan memiliki cara umum untuk menyampaikan keingnanya di tengah keterbatasan dia. Bayi hanya mengenal menangis untuk menyampaikan kondisinya. Sebagai orang tua kita seolah main tebak-tebakan bersama bayi. Tak jarang orang tua merasa sangat tertekan karena tidak mampu memahami pesan bayi.
Terlebih pada orang tua yang bekerja atau sibuk, dimana orang tua belum memiliki kelekatan dengan bayinya. Kelelahan secara fisik dan mental seseorang bisa memicu munculnya gangguan kesehatan mental. Gangguan yang paling umum terjadi adalah baby blues, kondisi dimana ibu atau orang tua merasa sangat tertekan dengan kondisi barunya. Biasanya ibu menderita depresi ringan akibat tugas dan tanggung jawab yang banyak. Makanya sering kita menjumpai berita seorang ibu yang tega menganiyaya bayinya.
Bayi menangis untuk berkomunikasi
Seperti yang kita ketahui bayi menyampaikan pesanya melalui tangisan. Tangisan bayi bisa bermakna, lapar, tidak nyaman, sakit, mengantuk, kekenyangan bahkan ketakutan. Perlu kepekaan dari pengasuh untuk menangkap maksud dari bayi. Pengasuh perlu melakukan observasi dan melakukan bonding agar bisa memahami maksud bayi, karena setipa bayi itu unik dan berbeda. Kita tidak bisa menyamaratakan karakter antara satu bayi dengan bayi lainya.
Tetapi secara umum tangisan bayi memiliki makna seperti berikut.
1. Merasa lapar. Jenis tangisan ini biasanya bernada rendah, memiliki irama dan berulang-ulang. Biasanya ada gesture tambahan berupa memasukkan tangan ke dalam mulutnya.
2. Tidak nyaman. Bayi biasanya merasa tidak nyaman dengan kondisi popoknya dengan merengek. Gerakan menggeliat, diikuti rengekan, jika pengasuh mengabaikan maka dia akan menangis kencang. Kondisi ini juga berlaku ketika dia merasa kepanasan dan kedinginan.
3. Perut kembung. Jenis tangisan bayi yang di akibatkan karena sakit biasanya kencang, tanpa ada awalan. Bayi merespon alaram sakit yang di bunyikan tubuhnya. Tangisan bisa sebentar bisa berlangsung lama bergantu sakit yang ia rasakan.
4. Mengantuk. Jenis tangisan ini sedikit mirip dengan kondisi tidak nyaman. Dimana bayi akan merengek, nada suara sedikit rendah dan akan semakin kencang bila tidak direspon. Perbedaanya bayi biasanya mengusap area mata.
5. Merasa bosan. Biasanya bayi akan berceloteh dengan suara vocal “ ooo..auu”. Selanjutnya diakan mulai rewel menangis dengan rengekan.
Hal yang perlu di ingat setiap bayi itu unik memiliki cara yang berbeda. Kepekaaan dan kedekatan dari pengasuh akan berdampak pada pemahaman karakter bayi. Semakin kita memiliki ikatan kuat dengan bayi, semakin mudah kita memahami pesan bayi.
Hal yang ingin di sampaikan oleh bayi
Dalam teori motenssori, kita sebagai orang tua dianjurkan memberikan ruang anak untuk menyampaikan pesan dan belajar. Ada beberapa hal yang pelu kita ketahui terkait apa sebenarnya yang ingin disampaikan bayi pada kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang ingin disampaikan oleh bayi menurut montensori yang di tulis ulang oleh Davies & Junniva (2021).
1. Saat bayi menangis mereka lebih suka jika pengasuh mengecek kondisi popoknya dari pada langsung digendong.a
2. Saat menangis bayi cenderung lebih senang kita diam sejenak, mengamati, dan bertanya apa yang dibutuhkan, kemudian baru menanggapi. Hal ini lebih baik dari pada kita langsung mengalihkan perhatian mereka.
3. Daripada diberikan banyak mainan, lebih baik berikan satu sampai dua mainan saja, agar anak bisa berinteraksi secara maksimal.
4. Alih-alih memberikan gadget, bayi lebih suka kita berinteraksi dengan mereka.
5. Mendudukan dan memberdirikan bayi sebelum waktunya akan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada bayi bahkan mencederainya. Bayi lebih suka kita mengikuti tahapan perkembanganya.
6. Dari pada mengajak berbicara tanpa pesan, bayi lebih senang kita berbicara penuh makna. Interaksi sesungguhnya seolah kita saling menyampaikan perasaan dan pesan.
7. Alih-alih memberikan gawai atau maian mahal, bayi lebih suka mendapat ruang sederhana yang menarik untuk di jelajahi.
8. Saat hendak mencium dan menyentuh hendaknya kita meminta izin terlebih orang asing.
9. Bayi ingin kita berinteraksi denganya saat kita menganti popoknya atau menyuapinya.
10. Bayi suka dengan kelembutan termasuk saat berbicara, lembut dan pelahan karena otaknya masih perlu waktu untuk memproses informasi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.