Mengenalkan Peer Counseling pada Guide Pendakian di Gunung Andong
Info Terkini | 2024-08-21 16:07:22Tim Being Z Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang terdiri atas Faza Warda Nadilla (Progam Studi Bimbingan dan Konseling), Hasna (Program Studi Bimbingan dan Konseling), Nisrina Nurfi Aziza (Program Studi Bimbingan dan Konseling), Hanif Fitria Rahma (Program Studi Psikologi), dan Ega Seliyan Putri (Program Studi Ekonomi Pembangunan) atas bimbingan serta pendampingan dari Dr. Muya Barida, M.Pd., berhasil lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora Tahun 2024.
Adapun judul inovasi unik yang dibawa oleh tim Being Z yaitu 'Penguatan Psychological dan Financial Wellness pada Fasiltator Pendaki Gunung Andong': Upaya Peningkatan Meaning of Life Remaja Gen-Z”. Pengembangan dari judul ini menghadapi berbagai tantangan untuk memperkenalkan peer counseling pada para guide pendakian Gunung Andong.
Permasalahan kesehatan mental menjadi perhatian yang serius dalam rentang waktu saat ini. Berbagai alternatif dalam mengatasi munculnya permasalahan kesehatan mental yang fatal, biasanya berasal dari beberapa pertanda gangguan kecil yang diabaikan. Peer counseling atau konseling sebaya menjadi sebuah bentuk dukungan untuk mereka yang mengalami berbagai masalah kesehatan mental yang ringan, seperti stres, kecemasan, hingga depresi ringan.
Stres dan tekanan yang tidak terselesaikan dapat memunculkan gangguan kesehatan mental yang serius, dapat memberikan perbedaan terhadap meaningful of life atau kebermaknaan hidup. Peer counseling menjadi bentuk bantuan secara individu ke individu yang lain sebagai upaya untuk memberikan bantuan yang dikemas melalui dorongan dan motivasi.
Tim Being Z berfokus pada pendakian gunung yang tidak hanya sekadar aktivitas fisik saja, tetapi juga sebagai sarana peningkatan meaning of life remaja Gen Z. Bukan hanya itu saja, para guide pendakian gunung dapat mengambil peran krusial terhadap para pendaki, yaitu untuk membimbing dan mendampingi ketika pendakian.
Oleh sebab itu, hubungan antara kesejahteraan psikologis dan finansial menjadi faktor yang penting pula untuk diperhatikan. Hal tersebut diibaratkan seperti kalimat berikut ini, “Apabila guru senang dan bahagia, muridnya pun akan ikut bahagia karena suasana yang dirasakannya.”
Penelitian yang dilaksanakan dalam rangka PKM ini, memberikan sarana bagi para mahasiswa untuk dapat menorehkan dan mengembangkan inovasi melalui berbagai ide kreatif yang tentunya berdampak serta bermanfaat bagi masyarakat di sekitar. Oleh karena itu, Faza Warda Nadilla selaku ketua tim menyampaikan bahwasanya ia dan timnya memiliki harapan besar terhadap penelitian dan hasil yang akan didapatkan.
“Harapan saya untuk PKM kali ini, semoga apa saya dan teman-teman tim kerjakan dapat bermanfaat untuk orang-orang di sekitar kami dan semoga penelitian ini dapat berkembang lebih luas.” (doc)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.