Jangan Anggap Remeh! Inilah Hukuman Jika Tidak Membayar Zakat
Agama | 2024-08-19 15:03:12Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang memenuhi syarat. Sebagai bentuk ibadah yang mengandung dimensi sosial dan ekonomi, zakat bertujuan untuk membersihkan harta, membantu kaum fakir miskin, dan memperkuat solidaritas antarumat Islam.
Namun, apa yang terjadi jika seorang Muslim enggan atau sengaja tidak membayar zakat? Berikut adalah penjelasan tentang hukuman dan konsekuensi dari tidak membayar zakat, baik di dunia maupun di akhirat.
1. Ancaman dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an dengan tegas menyebutkan ancaman bagi mereka yang tidak menunaikan zakat. Salah satu ayat yang paling jelas menyebutkan hal ini adalah dalam Surah At-Taubah ayat 35:
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At-Taubah: 34-35)
Ayat ini menunjukkan betapa beratnya sanksi bagi mereka yang enggan mengeluarkan zakat. Mereka diancam dengan siksa yang sangat pedih di akhirat, di mana harta yang mereka simpan akan menjadi penyebab penderitaan yang luar biasa.
2. Hukuman di Dunia
Selain ancaman di akhirat, dalam sejarah Islam, ada juga hukuman di dunia bagi mereka yang tidak membayar zakat. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, terdapat peristiwa di mana beliau memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat. Abu Bakar dengan tegas menyatakan bahwa zakat adalah kewajiban yang harus dipenuhi, dan beliau tidak akan membedakan antara orang yang meninggalkan shalat dan orang yang meninggalkan zakat.
“Demi Allah, aku akan memerangi orang yang membedakan kewajiban salat dengan zakat. Sesungguhnya, zakat adalah hak harta. Demi Allah, seandainya mereka menolak menyerahkan seekor ‘anaq (kambing betina yang usianya belum genap 1 tahun) kepadaku yang biasa mereka serahkan kepada Rasulullah saw., niscaya aku memerangi mereka karena penolakan tersebut.”
Dari peristiwa ini, terlihat bahwa pada masa awal Islam, menolak membayar zakat dianggap sebagai tindakan yang sangat serius dan mendapatkan sanksi berupa tindakan militer.
3. Konsekuensi di Akhirat
Selain ancaman siksa yang disebutkan dalam Al-Qur'an, Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam beberapa hadits tentang konsekuensi berat bagi mereka yang tidak membayar zakat. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:
Dalam riwayat Imam Al-Bukhari disebutkan riwayat dari Abu Hurairah bahwa orang yang tak membayar zakat akan dililitkan lehernya dengan ular yang sangat beracun. "Dari Abu Hurairah ra., dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “barangsiapa diberi harta oleh Allah, lalu dia tidak menunaikan zakatnya, pada hari kiamat hartanya didatangkan dalam rupa seekor ular jantan yang kepalanya penuh racun, yang bercabang dua lidahnya. Ular itu dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Ular itu memegang dengan kedua sudut lidahnya, lalu ular itu berkata, ’Saya adalah hartamu, saya adalah simpananmu’. Kemudian Nabi SAW membaca : “Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Qs. Ali Imran: 180).” (HR Bukhari)
Hadits ini menggambarkan bahwa harta yang tidak dikeluarkan zakatnya akan menjadi azab yang sangat berat di akhirat. Harta yang seharusnya menjadi berkah, justru berubah menjadi sumber kesengsaraan yang tak terbayangkan.
4. Pengaruh Sosial dan Ekonomi
Menolak membayar zakat juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Zakat adalah salah satu instrumen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan membantu mereka yang kurang mampu. Ketika zakat tidak dibayar, maka distribusi kekayaan menjadi tidak merata, dan kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin melebar. Hal ini dapat memicu ketidakstabilan sosial dan menimbulkan berbagai masalah dalam masyarakat.
Selain itu, tidak membayar zakat juga berarti menahan hak orang lain yang seharusnya menerima bantuan. Ini adalah bentuk kezaliman, karena zakat pada dasarnya adalah hak kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.
5. Hilangnya Keberkahan Harta
Salah satu hikmah dari zakat adalah untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan cinta dunia yang berlebihan. Dengan tidak membayar zakat, seorang Muslim bisa kehilangan keberkahan dalam hartanya. Menahan zakat bisa membawa dampak buruk berupa hilangnya keberkahan, bahkan bisa berdampak pada bencana alam seperti kekeringan.
Zakat adalah kewajiban yang sangat penting dalam Islam, dan tidak membayarnya membawa konsekuensi yang sangat berat baik di dunia maupun di akhirat. Dari ancaman siksa neraka, hukuman di dunia, hingga hilangnya keberkahan dalam harta, semua ini menunjukkan betapa seriusnya Islam memandang zakat sebagai pilar penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, setiap Muslim yang mampu wajib membayar zakat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, agar harta yang dimiliki benar-benar membawa keberkahan dan kemuliaan di dunia serta keselamatan di akhirat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.