Suara sang Pagi
Sastra | 2024-08-16 08:45:29Suara Pagi
===
Setiap pagi terlahir waktu yang baru bagimu. Kenangan lama telah menjadi bayang. Seperti pulau yang ditinggalkan. Takdir terdekatmu adalah pagi ini. Saat ini.
Maka jangan menunggu sore. Harapan harapan hanya pemantik jiwa. Suratan jua yang menjadi batasan.
Semua akan ditakar sesuai niat dan amalan badan. Sebuah kerelaan adalah pucuk ibadah.itulah buah penghambaan.
Saat senja di ufuk dan malam menjemput, pastikan bintangmu menyala guna menggapai arah yang pasti.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.