Penyelamatan Diri yang Benar Saat Gempa Bumi
Info Terkini | 2024-08-14 14:28:59Batang (23/07/24) – Melakukan simulasi bencana bersama perangkat desa Amongrogo, perwakilanTim KKN II jurusan Keperawatan memberikan edukasi dari materi Keperawatan Bencana, simulasi dilaksanakan di Balai Desa Amongrogo. Program ini dilaksanakan pada Selasa (23/07/2024) dipimpin oleh Salma Amanda Nabila jurusan Keperawatan yang sebelumnya acara dibuka oleh Kepala Desa Amongrogo. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya mengetahui cara simulasi bencana gempa bumi dilanjutkan evakuasi diri saat terjadi bencana, dan berkumpul di titik kumpul (Assembly Point) .
Sebelum melakukan simulasi Salma Amanda Nabila selaku Tim KKN II memberikan penjelasan materi mengenai bencana, cara berlindung diri yang benar saat bencana gempa bumi, menjelaskan tempat mana saja yang aman untuk berlindung diri, menjelaskan cara evakuasi yang benar, dan menjelaskan tempat yang baik untuk dijadikan titik kumpul. Setelah penjelasan materi dilanjutkan simulasi bencana menggunakan sirene bencana dan evakuasi dengan selamat untuk menuju titik kumpul. Dengan adanya simulasi yang memadai diharapkan perangkat desa dapat melakukan kesiapan dalam menghadapi bencana gempa bumi secara mandiri dan hal yang bermanfaat dari simulasi ini dapat ditularkan ke warga Desa Amongrogo sebelum terjadinya bencana.
Kepala Desa Amongrogo mengatakan simulasi bencana sangat diperlukan dikarenakan selama ini dari desa dimanjakan dengan lokasi yang strategis aman dari gempa sehingga tidak pernah melakukan simulasi bencana tetapi keresahan ada di tanggal 7 Juli 2024 berpusat di Batang, Jawa Tengah (Jateng). Gempa yang terjadi pukul 14.35 WIB, namun dari perangkat desa belum ada persiapan dan belum pernah simulasi bencana dalam menghadapi potensi bencana alam tersebut. Selain perangkat desa masyarakat Desa Amongrogo juga sangat penting mengetahui simulasi bencana gempa bumi bertujuan meminimalisir banyaknya korban bencana gempa bumi sehingga Salma Amanda Nabila mengambil program kerja monodisiplin simulasi bencana gempa bumi.
Dalam penentuan titik kumpul di Desa Amongrogo Salma Amanda Nabila bekerja sama dengan teman setim jurusan yang lain yang juga memahami ketentuan tempat untuk dijadikan titik kumpul yang tepat. Sehingga Salma dan teman se tim menentukan titik kumpul di lapangan Desa Amongrogo dikarenakan dipastikan dapat memuat seluruh warga Desa Amongrogo, tempat terbuka dan aman, jauh dari gedung / banyak tembok, mudah dijangkau, jarak yang aman dari bahaya, jarak minimum dari titik berkumpul ke gedung 20 meter, tidak menghalangi kendaraan darurat, area strategis dengan tempat ibadah, dan strategis dengan sumber air.
Para perangkat desa sangat tertarik mengikuti simulasi bencana dan diselingi pemberian reward kecil-kecil an untuk sesi tanya jawab sehingga memastikan perangkat desa yang sudah mendengarkan penjelasan sudah paham dengan materi yang dibawakan Salma Amanda N. Kepala Desa Amongrogo Bapak Setyo Pranoto mengatakan “Simulasi bencana ini sangat penting dikarenakan baru pertama kali mengadakan simulasi bencana sebab Desa Amongrogo dimanjakan oleh alam dan tempat yang dirasa strategis dari bencana tetapi belum tentu aman untuk gempa bumi, dan semoga ilmunya dapat ditularkan ke warga Desa Amongrogo”.
Sekretaris perangkat Desa Amongrogo mengatakan “ Program yang bagus dikarenakan dari perangkat desa belum sama sekali mengadakan simulasi bencana, perangkat desa sangat setuju jika diadakan simulasi, dan akan selalu didukung dalam kegiatan tersebut”. Dengan diadakan simulasi bencana ini Salma Amanda N. berharap ilmu yang sudah disampaikan dapat bermanfaat bagi perangkat desa ataupun masyarakat Desa Amongrogo supaya semakin siap dan sedikitnya korban jika terjadi bencana gempa bumi di Desa Amongrogo.
Penulis : Salma Amanda Nabila_Prodi Ilmu Keperawatan_Fakultas Kedokteran
Lokasi : Balai Desa Amongrogo
DPL : Miftahul Jannah, S.Si., M.Si
NIP. H.7.199403092023072001
@p2kkn @undip.official #KKNUndipTim2 #p2kkundip #lppmundip#undip
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.