Sekelumit Puisi tentang Cinta, yang Kehilangan Tubuhnya
Dunia sastra | 2024-08-07 20:05:55Saya menulis gegara patah hati. Maklum bukan? Tetapi entahlah, barangkali puisi sudah termasuk bagian dari hidup saya. Virga Firdaus Sanjaya merupakan nama pena sekaligus nama asli. Kelahiran jember pada tahun 2004, tulisannya berada di pelbagai media Majalah Nasyith, Ijtihad, Sidogiri Media dan lainnya. Sekarang ia aktif di Sanggar Sandhar, Pena Tanggul dan Seruan Seru.
Berikut puisinya;
Kembali
lewat alismu
cerita siap mendekripsikan hidup
beserta kasih kemarin
yang sempat pudar
bersama gerimis
mewakilkan sejuk
atas dalil kemarau dan kehilangan
belum tiba panen kenyataan
guntur memporak – porandakan
harapan
impian
keinginan
saat masa tak lagi berteman
dengan janji atau keyakinan
navigator
pada waktunya
kita harus berbeda haluan
petamu petaku
tak lagi sama
entah kemana
kenapa
arah angin tak merestui kita;
di sini
aku telah tambatkan hati
kepada pesisir
di sana
kau kaitkan wajah
kepada samudra
di situ
harta karun tercipta
bukan emas perak dan tembaga
melainkan darah-darah orang gila kuasa
mati semua
menyisakan kita
yang masih menggenggam peta
dari luka Pelabuhan
24, Maret, 2023
Kalikajar, Wonosobo
sia-sia
kekejaman cinta adalah
membiarkan gosong makanan
di tungku penantian
sebelum kau hirup bau pengorbanan
lalu membuang di tong sampah – habitatku bersama kesunyian
walau
telah banyak resep dan rempah
yang kau taburkan padaku
yang menurutmu tak layak makan
lantas mengapa kau menaruh rasa
kalau tidak untuk di sajikan?
kosongkan perasaan
fokus
tarik nafas
ambil semua rindu semu palsu
biarkan mereka
bermain petak umpet
di semak- semak restu
dan hembuskan
perlahan
dengan kenangan
kebohongan
di muara pisah yang aku menyelam
kedinginan
beku
bersama buih-buih
rasa sedih
menjadikanku kaku
tenggelam atas do’a mu
dan tarik lagi
diiringi bukti-bukti
serta bakti
sebagai intropeksi diri
03, Mei, 2023
Sidogiri, Kraton, Pasuruan
wadah luka
tiada percakapan sediktpun
yang membuat asing duka
berteman dengan jemu
tak berbantah memanggil menyaut
kecuali bertemu
saat dia sedang berdongeng
seputar puisi kehidupan
dalam bait penyesalan
pernah sesekali ;
menyapa
menghadiri
mengamini
menderma semua luka
di badan yang sudah
berlumur cuka
mungkin
kehendaknya bahagia bersama
sementara
namun biarlah begini
aku sang wadah luka
sebelum berganti selanjutnya
Virga Firdaus Sanjaya. Santri Aktif Pondok Pesantren Sidogiri kelahiran Jember yang aktif di Sanggar Sandhar, Pena Tanggul, dan Seruan Seru.
Bisa diajak bicara di akun sosmednya
Instagram; virgafirdaussanjaya
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.