Sekretaris LBM NU : NU identik dengan Ngaji
Agama | 2022-01-21 08:26:17Nahdlatul Ulama sebagai ormas keagamaan yang didirikan oleh Kyai Pesantren tentu sarat dengan muatan pengajian yang berbasis kitab kuning. Hal tersebut karena kitab kuning sebagai kajian yang dilakukan setiap hari di Pondok Pesantren. Masyarakat NU adalah Pesantren besar secara makro maka sudah barang tentu tradisi kajian kitab Kuning tidak boleh tergeser. Kajian kitab kuning yang mengulas segala macam ilmu pengetahuan agama ( aqidah, fiqih dan akhlaq ) harus kita gemakan di lingkungan NU masing masing sampai dengan tingkat ranting. Pengajian NU zaman dulu dimasjid atau mushola dalam rangka hari besar Islam sebagian besar mubalighnya membawa kitab kuning. Berbeda dengan sekarang, sebagian besar mubalighnya membawakan tema yang membuat pengunjung terhibur. Oleh karena itu mari kita hidupkan tradisi pesantren dengan ngaji bersama warga NU.Demikian disampaikan Sekretaris LBM PCNU Brebes, Kyai Abddulloh Umam Koeswoyo sesaat setelah mengisi Pengantin kitab Kuning Virtual di PCNU Jl Yos Soedarso Brebes.
Lebih lanjut Gus Woyo mengharapkan masjid NU di ranting agar tidak sepi dari pengajian kitab kuning. Waktu bada Maghrib sampai Isya supaya digunakan untuk pengajian kitab kuning yang diikuti oleh para jamaah. Sehingga sambil menunggu Isya mereka tidak ngobrol ngalor ngidul yang tidak ada manfaatnya, tapi bisa digunakan untuk mendengarkan pengajian untuk menambah keimanan dan ketaqwaan mereka. Mari kita hidupkan ruh NU dengan ngaji. Dengan ngaji, NU akan hidup dan tidak terbawa oleh kepentingan sesaat yang bersifat pragmatis. Ini sangat penting agar tidak terkesan NU ramainya setiap lima tahun atau pada momen tertentu. Sementara rutinitas sehari-hari tidak bersentuhan dengan tradisi ulama dan Pesantrennya, imbuh Pengasuh Kajian Aswaja MWC NU Larangan.
Senada dengan Sekretaris LBM PCNU, Akhmad Sururi selaku Sekretaris MWC NU Wanasari menyampaikan bahwa NU sebagai organisasi keagamaan ( Jam'iyah Diniyah ) yang didalamnya ada kata " Ulama " tentu kajian ilmu agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan NU. Oleh karena itu kepengurusan terutama di ranting sebaiknya bisa menggerakkan ngaji kitab kuning secara rutin di masjid atau musholla. Secara kelembagaan ini menjadi amanat jajaran Syuriyah masing masing yang membidangi bagian gerakan keagamaan.
Jadi kedepan kita berharap setiap ranting NU dalam satu minimal ada pengajian kitab kuning di masjid setempat. Disinilah alumni Pesantren terutama Pondok Pesantren Salaf berbasis kitab kuning harus bisa ambil bagian ini untuk bersama khidmat di NU, pungkas Sekretaris PAC HIMASAL Wanasari.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.