Pengembangan Inovasi Kesenian Pembuatan Batik Motif Bunga Rosella Khas Desa Kebontunggul
Eduaksi | 2024-07-17 11:45:56
KKN atau biasa disebut Kuliah Kerja Nyata adalah Bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, kegiatan ini kebanyakan diikuti oleh mahasiswa semester akhir sebagai syarat kelulusan program sarjana (S1). Sebagaimana Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya juga mengadakan program KKN yang dilaksanakan selama ±12 hari. Dengan kelompok, program kerja, tempat wilayah masing-masing yang sudah di atur oleh LPPM.
Kelompok saya yaitu kelompok KKN R-12 , khususnya sub kelompok 12 juga mengadakan program kerja, yaitu inovasi pembuatan motif batik rosella khas desa kebontunggul.
Bunga Rosella merupakan salah satu dari sekian banyak hasil alam yang tumbuh di desa kebontunggul, selain dikenal dengan khasiat kesehatannya, juga memiliki bentuk dan warna yang unik, menjadikannya inspirasi sempurna untuk motif batik yang segar dan berbeda. Inovasi motif ini tidak hanya menambah variasi dalam desain batik, tetapi juga memberikan nilai tambah yang khas dan mudah diidentifikasi oleh konsumen.
Pertama, motif bunga Rosella pada batik memiliki keunikan yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya lokal. Dengan mengangkat motif ini, para masyarakat khususnya pengrajin batik Desa Kebontunggul tidak hanya mempromosikan keindahan flora setempat tetapi juga turut melestarikan identitas budaya yang khas. Ini penting mengingat batik tidak hanya sekadar kain, tetapi juga sebuah medium untuk bercerita tentang tradisi dan kehidupan masyarakat.
Kedua, inovasi ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Dengan mengembangkan motif yang eksklusif dan khas, batik Kebontunggul bisa lebih kompetitif di pasar lokal maupun internasional. Keunikan motif bunga Rosella bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para kolektor dan pecinta batik yang selalu mencari desain-desain baru dan unik. Selain itu, produk ini juga bisa dijadikan suvenir khas yang mewakili identitas Desa Kebontunggul, yang tentu saja dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperkuat sektor pariwisata lokal.
Tidak kalah penting, inovasi ini juga membuka peluang bagi kolaborasi antar generasi. Para pengrajin senior yang berpengalaman dalam teknik membatik tradisional bisa bekerjasama dengan generasi muda yang lebih akrab dengan tren desain modern. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya desain batik tetapi juga memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan membatik terus diwariskan.
Namun, untuk mencapai keberhasilan ini, diperlukan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah daerah bisa berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pengrajin, serta memfasilitasi akses ke pasar yang lebih luas. Selain itu, kampanye promosi yang intensif melalui media sosial dan pameran seni juga bisa membantu meningkatkan visibilitas batik motif bunga Rosella ini.
Akhir kata, inovasi batik motif bunga Rosella adalah langkah cerdas dan strategis yang dapat membawa Desa Kebontunggul ke panggung batik nasional dan internasional. Dengan sinergi yang baik antara pengrajin, pemerintah, dan masyarakat, tidak mustahil jika batik motif bunga Rosella ini akan menjadi ikon kebanggaan yang tidak hanya memperkaya warisan budaya tetapi juga menggerakkan roda ekonomi desa.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.