Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elly Purwaningsih

Kaum Intelek Melek Solusi Palestina

Agama | 2024-07-15 14:53:35
wahdahmakassar.or.id

Terabadikan dalam sebuah foto, momen pertemuan para Intelektual Muda Muslim Indonesia dengan Presiden Israel. Di tengah kecaman Dunia terhadap Israel, 5 tokoh Nahdliyin melakukan kunjungan ke Israel. Diketahui bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, butuh tujuan dan motif tertentu untuk bisa bertemu dengan Presiden Israel, sehigga ada peran sponsor/perantara pemerintah untuk menyambungkan lawatan mereka.

Israel telah kehilangan dukungan dari Dunia Internasional. Tindakan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan di seluruh penjuru Dunia. Maka untuk membangun legitimasinya, pemerintah Israel berusaha melobi kaum Intelektual Muda Muslim di Dunia.

Indonesia berhasil mengirimkan Kaum Intelektual Nahdliyin yang mengusung paham Tawassuth (moderat), Tawazzun (seimbang), Itidal (adil) dan Tasamuh (toleran) terhadap berbagai persoalan multidimensi yang ada. Apakah krisis di Palestina benar dapat tersolusikan dengan negosiasi yang mengusung paham tersebut.

Berdasarkan QS. AL Mumtahanah ayat 9, Allah melarang berkawan dengan orang yang memerangi agama Islam, mengusir umat muslim dari negrinya dan membantu mengusir umat muslim. Maka, Islam telah mengharamkan berdamai dengan entitas yang memerangi kaum muslim. Dan apapun bentuk perdamaian atau negosiasi yang ditawarkan musuh adalah haram.

Dalam QS. Al Baqarah ayat 191, Allah memerintahkan untuk memerangi dan mengusir entitas yang memerangi dan mengusir kaum muslim. Qadi Syekh Taqiyuddin an Nabhani dalam kitab Asy-Syakhsiyyah al Islamiyyah Jilid 2 menyatakan bahwa Jihad adalah fardhu ain jika kaum mulslim diserang oleh musuh. Hukum Fardhu ain ini bukan hanya berlaku untuk kaum muslim di Palestina, tapi juga meluas bagi kaum muslim di sekitar wilayah Palestina jika agresi penjajah tidak dapat diadang warga Palestina.

Ketika Israel disokong oleh kekuatan negara yang mengaku adidaya, maka Palestina juga butuh dukungan negara superpower, yaitu negara Islam atau disebut sebagai Daulah Islam dengan sistem Khilafah. Hanya khilafah yang mampu menyerukan Jihad untuk mengusir musuh Islam. Pada masa Rasulullah SAW, kaum yahudi di Madinah diusir setelah melakukan pengkhianatan terhadap negara Islam dan kaum muslim. Pada masa kekhalifahan Umar bin Al Khaththab ra., Palestina masuk dalam pelukan dan perlindungan negara Islam dengan tidak mengizinkan saorang Yahudi pun tinggal di Palestina. Dan Khilafah pula yang membentengi Palestina dari tipu daya antek Yahudi Theodor Herzl yang merayu Sultan Abdul Hamid II.

Kaum Intelektual Muda Muslim dipandang sebagai kaum cerdas yang mampu menggunakan akalnya dengan cemerlang dalam menilai kondisi umat Muslim saat ini. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi, diperkuat oleh akidah dan ketaatan kepada Allah dengan pemahaman terhadap ajaran Islam yang benar, Intelektual muda muslim mampu mensolusikan persoalan multidimensi umat. Intelektual Muslim adalah bagian dari umat dan memiliki peran untuk berkontribusi membela umat, tidak menyerahkan nasib sekelompok manusia ke sekelompok penjajah.

Intelektual Muslim harus paham perkembangan peradaban Dunia dari sisi sejarah dan politik. Sehingga pada setiap Intelektual Muda Muslim sudah tertancap pemahaman Jihad dan khilafah adalah sebuah perintah syariat yang mulia utuk membebaskan dunia dari penghambaan kepada manusia. Dengan demikian, hanya ada dua solusi untuk menyelesaikan Krisis di Palestina, yaitu Jihad dan Khilafah.


WalLaahu alam bi ash-showaab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image