Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Judi Online, Bukti Pemuda Hilang Arah

Lainnnya | 2024-07-14 13:52:29
Oleh : Balqis (Mahasiswa Jogja)

Menang ketagihan, kalah bikin penasaran. Judi sungguh telah meracuni kehidupan Masyarakat negri ini, tak terkecuali pemudanya termasuk kalangan mahasiswa yang seharusnya menjadi kalangan intelektual yang mencerdasakan masyarakat. Di kota pelajar sendiri terungkap tiga influencer yang mempromosikan judi online dan masih berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa hal ini tentu dijumpai pada para pemuda di daerah lainnya

Ingin kaya secara instan, main judi menjadi jalan. Ingin punya uang tanpa usaha maksimal, judi menjadi pilihan dangkal. Faktanya lebih dari tiga juta warga terlibat dalam permainan judi online (judol). Untuk mencegah dampak kerusakan dari judol, pemerintah melalui Keppres No. 21/2024 tentang satuan tugas (Satgas) pemberantasan judol.

Dalam Keppres tersebut, pemerintah mengandalkan dua cara untuk memberantas judol.

Pertama, upaya pencegahan yang dilakukan lewat jalur edukasi dan literasi. Dalam hal ini, Menkominfo Budi Arie Setiadi, selaku Ketua Harian Pencegahan, diberi mandat oleh presiden untuk mencerdaskan masyarakat untuk mengurangi permintaan judol.

Kedua, upaya penindakan yang dikomandoi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sehubungan dengan hal ini, Usman menyebut Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo juga dilibatkan untuk menurunkan (takedown) situs judol maupun situs yang menampilkan judol. Namun dua Langkah ini belum memberikan hasil yang signifikan terhadap menurunnya kasus judi online yang menjamur dimasyarakat.

Sejatinya memberantas judi online membutuhkan komitmen kuat terhadap syariat. Hal ini karena satu-satunya aturan yang konsisten mengharamkan judi adalah syariat Islam. Jika hanya dalam bentuk edukasi dan literasi nyatanya belum mampu membangun kesadaran bahwa apa yang diharamkan oleh Allah sudah pasti membawa keburukan baik dunia maupun akhirat.

Tuntutan ekonomi dan pengaruh buruk yang ada dimasyarakat sudah terlalu merajalela. Hingga Aqidah yang kuat menjadi kunci sukses menangani berbagai problem termsuk kasus judi online ini.

Dalam hal menutup akses pada berbagai sosial media hal ini tentu melibatkan para kapital yang menjadi sosok besar dibalik bisnis menjanjikan ini, maka dibutuhkan keberanian dari pihak pemerintah namun faktanya sering kita temui aturan dalam demokrasi bisa ditarik ulur sesuai kepentingan penguasa yang masih sering terikat kepentingan dengan para pemilik modal lainnya.

Dengan demikian, meninggalkan politik transaksi sehingga berani berdiri dalam jalan kebenaran meskipun banyak kalangan yang tidak menyetujuinya merupakan jalan yang harus ditemppuh oleh pemrintah. Segenap Masyarakat harus saling memberi dukungan untuk mencegah kerusakan ini semakin tersebar luas untuk menjaga para masyatarakat utamanya para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa ini ke depannya. 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image