Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Velysha Anggun Dita

Kurang Tidur Ternyata Bisa Hancurkan Kesehatan Mental Mahasiswa, Ini Alasannya

Edukasi | Tuesday, 09 Jul 2024, 14:11 WIB
Ilustrasi kesehatan mental pada remaja

Sebagian besar mahasiswa pasti sering merasakan kesulitan untuk tidur. Kesulitan untuk tidur inilah yang disebut dengan insomnia. Insomnia adalah masalah atau gangguan tidur yang tidak hanya memengaruhi kualitas hidup seseorang, tetapi juga memiliki dampak nyata terhadap kesehatan mental. Dalam jangka pendek, insomnia dapat menyebabkan kelelahan, iritabilitas, dan kesulitan berkonsentrasi. Akan tetapi, jika dibiarkan terlalu lama, insomnia dapat meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kesemasan.

Mahasiswa rentan mengalami insomnia dikarenakan mengejar deadline tugas atau tugasnya yang sedang menumpuk. Kalian lebih memilih mengerjakan sampai tengah malam atau bahkan tidak tidur sehingga menciptakan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk inilah yang dapat membuat kalian terkena insomnia.

Dampak Buruk Insomnia terhadap Kesehatan Mental

Dampak buruk insomnia terhadap kesehatan mental tidak boleh kalian abaikan begitu saja. Ketika seseorang tidak mendapatkan tidur yang cukup, fungsi otak akan terganggu sehingga memengaruhi kemampuan kalian untuk berpikir jernih, membuat keputusan, dan mengelola emosi. Penting untuk memahami dampak buruk insomnia dan menemukan cara-cara efektif untuk mengatasi masalah ini, supaya kalian bisa memperbaiki kesehatan mental!

1. Meningkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan

Insomnia memiliki hubungan erat dengan gangguan depresi dan kecemasan. Kurang tidur secara konsisten dapat menyebabkan perubahan dalam kinerja otak yang bertanggung jawab mengatur mood dan emosi.

2. Menurunkan Fungsi Kognitif

Kurang tidur memengaruhi fungsi kognitif seseorang, termasuk kemampuan berkonsentrasi, mengingat informasi, dan membuat Keputusan. Insomnia kronis dapat mengakibatkan gangguan memori. Kondisi ini juga bisa memperlambat waktu reaksi sehingga meningkatkan risiko kecelakaan dan kesalahan.

3. Meningkatkan Risiko Gangguan Bipolar

Pada mahasiswa yang rentan, insomnia ini memicu atau memperburuk gejala gangguan bipolar. Gangguan tidur bisa memicu munculnya depresif yang membuat suasana hati menjadi sangat tidak stabil. Berdasarkan ketidakstabilan tidur inilah menjadi tanda awal seseorang mengidap gangguan bipolar.

4. Emosi Tidak Stabil

Tidur yang tidak cukup dapat mengganggu kemampuan otak untuk mengatur emosi dan menyebabkan reaksi emosional yang berlebihan. Mahasiswa akan mudah tersinggung, marah, atau merasa frustasi ketika mengalami insomnia. Hal ini juga dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan ketidakmampuan menikmati kegiatan menyenangkan sebelumnya.

5. Menurunkan Kualitas Hidup

Insomnia dapat mengurangi kualitas hidup dengan menyebabkan kelelahan yang kronis, menurunkan motivasi, dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika terlalu sering mengalami gangguan tidur itu dapat menyebabkan pembatasan sosial karena kalian mungkin merasa terlalu lelah atau tidak berminat bergabung dalam kegiatan sosial.

Cara Mengatasi Insomnia pada Mahasiswa

1. Terapkan Pola Tidur yang Konsisten

Dengan adanya jadwal tidur ini membantu untuk mangatur siklus tidur tubuh, memastikan kalian tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.

2. Lingkungan Tidur yang Optimal

Menciptakan kamar tidur yang tenang, gelap, dan sejuk membantu menciptakan kondisi ideal untuk tidur nyaman.

3. Batasi Konsumsi Kafein dan Nikotin

Menghindari minum kopi dan teh yang mengandung kafein, serta berhenti merokok setidaknya beberapa jam sebelum tidur.

4. Jauhi Layar Gadget

Alangkah baiknya jika kalian menghindari menggunakan smartphone, tablet, atau komputer, setidaknya satu jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon tidur.

5. Relaksasi dan Meditasi

Dengan melakukan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat menenangkan pikiran dan tubuh sebelum tidur. Hal ini membantu mempersiapkan diri untuk tidur yang lebih baik.

6. Konsultasi dengan Profesional

Jika masalah tidur terus berlanjut, kalian harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli lainnya untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Kurang tidur bukan hanya sekadar menguras energi fisik, tetapi juga bisa merusak kesehatan mental mahasiswa dengan kasat mata. Saat kalian tidak memberikan waktu yang cukup untuk beristirahat, pikiran menjadi rentan terhadap stress berkepanjangan dan gangguan kecemasan. Jadi, mari pelajari dengan baik cara mengatasi insomnia dan biarkan kalian mendapatkan kualitas tidur yang baik untuk menjaga kesehatan mental!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image