Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdurrahman zaviier

Pendekatan Pesan Periklanan

Bisnis | 2024-07-07 23:06:53

· Pendahuluan

Periklanan adalah istilah yang tidak asing, khususnya di dunia pemasaran. Istilah ini sangat penting di dunia pemasaran. Walaupun tidak asing di dengar, istilah ini seringkali disamakan dengan pemasaran. Padahal, periklanan dan pemasaran memiliki pengertian yang cukup berbeda.

Periklanan adalah salah satu alat pemasaran yang digunakan untuk memperkenalkan suatu produk ataupun layanan. Philip Kotler mendefinisikan periklanan sebagai semua bentuk berbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau layanan oleh sponsor tertentu.

Jadi, termasuk dalam pemasaran yang memiliki arti sebagai aktivitas dan proses yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

· Periklanan

Apa yang dimaksud dengan periklanan?

Dilansir dari Britannica, periklanan adalah teknik dan praktik yang digunakan untuk membawa produk, layanan, hingga opini kepada publik dengan tujuan untuk ‘mengajak’ atau membujuk publik agar dapat meresponnya dengan cara tertentu, terhadap apa yang diiklankan.

Sementara Cambridge Dictionary mendefinisikan istilah ini sebagai aktivitas bisnis yang mencoba membujuk orang agar mau membeli suatu produk atau layanan perusahaan.

Definisi lainnya dari Dictionary adalah tindakan atau praktik menarik perhatian publik terhadap produk atau layanan yang dilakukan melalui paid announcement dalam surat kabar atau majalah, radio, televisi, papan reklame, dan lain sebagainya.

1. Tujuan Periklanan

Terdapat tiga tujuan utama terkait periklanan, di antaranya:

Pertama, menginformasikan

Periklanan sering kali ditujukan untuk menginformasikan, baik itu mengenai produk atau layanan yang dimiliki perusahaan, ketersediaannya, harga, fitur, kualitasnya seperti apa, dan keuntungannya dari membeli atau menggunakan produk atau layanan ini apa.

Kedua, membujuk

Periklanan juga dapat untuk membujuk pembeli agar dapat membeli produk atau layanan suatu perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan iklan untuk memberitahu pelanggan bahwa produk atau layanan yang mereka miliki available, dan meyakinkan pembeli untuk membelinya dengan menyampaikan berbagai keunggulan kompetitif yang ditawarkan.

Ketiga, mengingatkan

Perusahaan menggunakan iklan untuk mengingatkan pembeli terkait keberadaan produk atau layanan yang mereka miliki, kualitas. Sehingga, mereka masih bisa membeli produk atau layanan tersebut di lokasi yang tersedia. Seringkali perusahaan menggunakan iklan untuk hal ini, agar pembeli dapat terus mengingat produk atau layanan perusahaan tersebut.

2. Jenis-Jenis Periklanan

Dunia pemasaran yang kian berubah dari waktu ke waktu tentunya turut merubah bentuk-bentuk periklanan. Kini, semakin banyak bentuk iklan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau layanannya, yakni:

Billboards

Internet

Mailings

Motion Pictures

House magazine

Packaging-outer displays

Display signs

Point-of-purchase

Poster dan leaflet

Print ads directories

Broadcast ads,

Packaging-inserts.

Suatu bentuk iklan bertarget, iklan berbasis konteks mempertimbangkan kata kunci dan konten pada halaman web saat menampilkan iklan, bukan mengandalkan perilaku pengguna sebelumnya. Misalnya, jika seseorang membaca artikel tentang tips membersihkan, mereka mungkin melihat iklan produk pembersih pada halaman yang sama. Pendekatan ini memungkinkan penerbit membuat strategi pemasaran yang efektif dengan berfokus pada relevansi lingkungan daripada mengumpulkan data pribadi untuk iklan bertarget.

Iklan kontekstual adalah pendekatan strategis yang menargetkan audiens tertentu berdasarkan minat mereka. Contohnya dapat dilihat pada iklan di atas untuk "Sun Valley," sebuah resor pegunungan yang terkenal dengan olahraga musim dingin, di halaman web yang membahas olahraga salju. Iklan tersebut mengajak pemirsa untuk "Mengalami Keajaiban Gunung," selaras sempurna dengan tema situs web dan menarik bagi pembaca yang tertarik pada aktivitas seperti bermain ski dan berseluncur salju.

· Pentingnya humor dalam dunia periklanan

Pendekatan Humor adalah salah satu dari puluhan strategi periklanan yang digunakan para profesional pemasaran untuk membujuk orang membeli produk, membayar layanan, atau menyumbang untuk suatu tujuan.

Pendekatan Humor juga efektif membujuk orang untuk menyukai perusahaan, merek, produk, layanan, atau ide dengan membuat mereka terhibur dan merasa senang.

1. Kapan Harus Menggunakan Pendekatan Humor?

Daya tarik humor sangat baik ketika produk, layanan, atau ide yang Anda promosikan tidak terlalu kontroversial dan niat Anda adalah untuk menciptakan citra baik untuk perusahaan Anda.

Berhati-hatilah saat menggunakan humor, bahwa Anda tidak mengasingkan orang yang ingin Anda jangkau. Berbagai jenis humor menarik bagi berbagai jenis orang. Kenali apa yang benar-benar lucu (jangan sampai terkesan “garing”) dan perhatikan apa yang mungkin dianggap ofensif oleh audiens target Anda.

Semakin besar target audiens, semakin banyak jenis humor yang bisa jadi opsi. Semakin sempit audiens Anda, semakin banyak jenis humor dan bahkan lelucon namun terkesan seperti internal jokes.

2. Bagaimana Cara Menerapkan Humor dalam Iklan?

Humor membutuhkan kreativitas dan kecerdikan, cara terbaik untuk menilainya adalah mengujinya pada orang lain sebelum diluncurkan. Humor sangat baik ketika menggunakan perbandingan visual dan metafora yang akan dimengerti dengan cepat. Pertimbangkan menggunakan permainan kata-kata dan permainan lainnya pada kata-kata. Gunakan bahasa yang menarik dan membuat orang tersenyum.

3. Contoh Pendekatan Humor dalam Iklan

Humor juga dapat digunakan untuk menampilkan keunggulan produk Anda. Seperti yang dilakukan oleh brand Scotch Magic, untuk menunjukkan kekuatan rekat produknya, mereka menampilkan ilustrasi Scotch magic menahan beban berat yang bahkan mampu membuat truk miring.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image