Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lyra Adinda

Apakah Remaja pada Zaman Sekarang Masih Tahu akan Gurindam

Sastra | 2024-07-02 22:08:11

Sebelumnya, kamu pasti sudah mengetahui bahwa puisi itu terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama atau lebih di kenal sebagai puisi rakyat dan puisi modern. Puisi lama atau puisi rakyat adalah karya sastra warisan nenek moyang yang secara turun temurun memiliki nilai luhur yang berkembang di masyarakat. Dalam pembuatanny, puisi rakyat terikat oleh ketentuan baris (sajak) dan syarat syarat tradisional, serta memakai pola pola atau aturan tata bahasa tertentu.

Jenis puisi rakyat terdiri dari Pantun, Mantra, Karmina, Syair, Gurindam, Seloka dan talibun. Sementara itu, puisi modern adalah puisi yang bebas dan tidak terikat aturan aturan penulisan tertentu. Jenis penulisan modern meliuti balada, elegi, epigram, hime, ode, romansa dan setire.

Oke, jadi Gurindam ini termasuk ke dalam jenis puisi rakyat atau puisi lama. Gurindam merupakan jenis puisi lama yang berisi nasihat atau sindiran yang terdiri atas dua baris yang berirama sama. Gurindam mengandung ajaran atau nilai nilai dalam kehidupan sehari hari. Nah nilai nilai tersebut berupa kebenaran atau sindiran dalam bersikap dan bertingkah laku.

Ciri Ciri Gurinda

a) Gurindam terdiri dari dua baris di setiap baitnya.

b) Satu baris terdiri dari 10 – 14 suku kata

c) Rima akhirnya berpola a – a

d) Bersajak a – a, b – b, dan seterusnya

e) Baris pertama berisi sebab (perbuatan) dan baris kedua berisi akibat

f) Isi gurindam biasanya berupa nasihat, kata mutiara atau filosofi kehidupan.

Gurindam meskipun lebih sering di temuka da;am sastra lama, tetap masih memiliki tempat di hati para penggemar sastra da peneliti. Namun, penggunaannya mungkin tidak seumum dulu karena puisi modern dan bentuk sastra lainnya telah mengambil peran yang lebih dominan.

Pada Zaman sekarang Gurindam lebih sering di temui dalam konteks pendidikan, penelitian, dan apresiasi sastra. Beberapa alasan mengapa Gurindam masih relevan yaitu karena pendidikan Gurindam sering di ajarkan di sekolah sebagai bagian dari kurikulum sastra. Ini membantu siswa memahami nilai nilai budaya dan bahasa.

Lalu peneliti sastra masih mempelajari Gurindam untuk menggali makna, gaya bahasa, dan konteks bahasa. Dan Apresiasi Sastra di beberapa kalangan seniman dan penulis masih menghargai Gurindam sebagai bentu puisi yang kaya akan nasihat dan kebijasanaan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan Gurindam mungkin lebih terbatas daripada puisi modern. Meskipun demikian, Gurindam tetap menjadi bagian berharga dari warisan sastra kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image