"Ngeri-Ngeri Sedap": Potret Keluarga Batak yang Menghangatkan, Menggugah, dan Merayakan Keberagaman
Drama | 2024-07-02 21:19:52Judul Film: Ngeri-Ngeri Sedap
Sutradara: Bene Dion Rajaguguk
Pemain: Arswendy Beningswara Nasution, Tika Panggabean, Boris Bokir Manullang, Gita Bhebhita Butar Butar, Lolox, Indra Jegel
Produksi: Imajinari dan Visionari Film Fund
Tanggal Rilis: 2 Juni 2022
Bene Dion Rajagukguk menghadirkan sebuah drama komedi keluarga yang segar dan memikat dalam "Ngeri-Ngeri Sedap". Film ini dengan cerdas memadukan humor, konflik keluarga, dan kekayaan budaya Batak dalam satu paket yang menghibur sekaligus menggugah pemikiran.
Cerita berpusat pada keluarga Pak Domu (Arswendy Nasution) dan Mak Domu (Tika Panggabean), yang menjunjung tinggi adat Batak. Konflik muncul ketika keinginan Pak Domu untuk anak-anaknya berbenturan dengan pilihan hidup mereka sendiri. Film ini dengan cerdik mengeksplorasi tema-tema universal seperti ekspektasi orangtua, pencarian jati diri, dan definisi "rumah" dalam konteks budaya Batak yang kuat.
Kekuatan utama film ini terletak pada autentisitas penyajiannya. Penggunaan aktor keturunan Batak memberikan kealamian dalam logat dan interaksi antar karakter. Teknik pengambilan gambar one-take shot yang sering digunakan berhasil menciptakan suasana yang intim dan realistis, terutama dalam adegan-adegan kunci yang penuh emosi.
Bene Dion juga berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan keluarga dengan nuansa yang tepat. Karakter-karakter utama dikembangkan dengan baik, masing-masing memiliki dilema dan perjuangan personal yang relateable. Terutama karakter Sarma (Gita Bhebhita) yang memberikan performa emosional yang menyentuh.
Meski demikian, film ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Beberapa adegan emosional terasa kurang natural, terutama dari karakter anak laki-laki. Penggunaan istilah Batak tanpa penjelasan juga bisa menjadi hambatan bagi penonton non-Batak untuk memahami beberapa konteks budaya.
Namun, kekurangan tersebut tidak mengurangi pesan kuat yang disampaikan film ini. "Ngeri-Ngeri Sedap" berhasil menggambarkan dinamika keluarga yang universal melalui lensa budaya Batak yang spesifik. Film ini mengajak penonton untuk merefleksikan hubungan orangtua-anak, tradisi vs modernitas, dan makna keluarga dalam konteks yang lebih luas.
Dengan paduan humor yang cerdas, momen-momen haru yang tulus, dan kritik sosial yang halus, "Ngeri-Ngeri Sedap" menjadi sebuah karya yang memperkaya khazanah perfilman Indonesia. Ini adalah bukti bahwa cerita lokal, jika dikemas dengan baik, bisa memiliki resonansi universal. Film ini tidak hanya menghibur, tapi juga mengajar kita bahwa dalam keluarga, cinta dan pengertian harus selalu menjadi landasan, terlepas dari perbedaan pandangan yang mungkin ada.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.