Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Inas Salsabila

Novel Seribu Wajah Ayah by Nurun Ala

Sastra | Wednesday, 26 Jun 2024, 21:48 WIB

Seribu Wajah Ayah by Nurun Ala

Resensi Novel "Seribu Wajah Ayah"

Sinopsis dan Intrinsik

"Seribu Wajah Ayah" karya Nurun Ala adalah sebuah novel yang mengangkat tema hubungan keluarga, khususnya antara seorang ayah dan anak-anaknya. Cerita ini berpusat pada kehidupan seorang ayah yang memiliki berbagai peran dan wajah dalam keluarganya. Ayah di dalam cerita ini digambarkan sebagai sosok yang serba bisa, yang mampu menjadi teladan, sahabat, pelindung, dan guru bagi anak-anaknya.

Tokoh dan Penokohan

Ayah, Tokoh sentral dalam novel ini yang digambarkan sebagai sosok yang penuh cinta, pengorbanan, dan kebijaksanaan. Ayah memiliki berbagai peran dalam keluarganya, dari pelindung hingga sahabat. Anak-anak, Karakter anak-anaknya yang beragam dengan kepribadian dan masalah masing-masing, yang menambah kedalaman cerita. Ibu, Tokoh pendukung yang juga penting, yang membantu menyeimbangkan peran ayah dalam keluarga.

Alur

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan seorang ayah yang memiliki berbagai peran dan wajah dalam keluarganya. Mulai dari masa kecil anak-anaknya, ayah berperan sebagai pendongeng dan pengajar yang penuh kasih, mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Saat anak-anak tumbuh menjadi remaja, ayah menjadi teman dan penasihat yang bijaksana, membantu mereka melalui berbagai tantangan hidup. Konflik utama muncul ketika keluarga menghadapi masalah besar seperti keuangan atau penyakit, yang menguji kekompakan dan keteguhan mereka. Ayah berusaha keras menyelesaikan masalah tersebut, menunjukkan pengorbanan dan kebijaksanaannya.

Latar Waktu dan Latar Tempat

Alur cerita dalam novel ini berlangsung di era modern, mencakup beberapa tahun dalam kehidupan keluarga tersebut, mulai dari masa kanak-kanak anak-anak hingga mereka tumbuh dewasa. Novel ini berlatar di rumah keluarga, sekolah anak-anak, lingkungan sekitar, tempat kerja ayah, dan rumah sakit, yang semuanya menggambarkan kehidupan sehari-hari dan dinamika hubungan keluarga.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan Nurun Ala dalam novel ini deskriptif dan puitis, dengan penggunaan metafora dan simbolisme untuk menggambarkan perasaan dan suasana hati para tokoh. Dialog-dialog dalam novel ini realistis dan mendalam.

Pesan Moral

Pesan moral dari novel "Seribu Wajah Ayah" adalah pentingnya peran ayah dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak melalui cinta, pengorbanan, tanggung jawab, dan kebijaksanaan. Novel ini menggarisbawahi bagaimana ayah memberikan rasa aman dan teladan yang baik, serta pentingnya komunikasi dan nilai-nilai keluarga dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan dari novel "Seribu Wajah Ayah" adalah kemampuan penulis dalam menggambarkan karakter ayah yang kompleks dan mendalam, serta mengangkat tema tentang pentingnya peran seorang ayah dalam keluarga dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan. Gaya bahasa yang deskriptif dan puitis juga membuat cerita terasa hidup dan mendalam. Kekurangan dari novel ini mungkin terletak pada alur cerita yang kadang-kadang terasa lambat, serta pengembangan karakter pendukung yang kurang mendalam. Beberapa bagian cerita mungkin memerlukan lebih banyak dinamika untuk menjaga ketertarikan pembaca sepanjang cerita.

Simpulan

Novel "Seribu Wajah Ayah" adalah sebuah cerita kehadiran dan peran seorang ayah sangatlah penting dalam membentuk karakter, memberikan cinta, pengorbanan, dan teladan yang baik bagi anak-anaknya. Novel ini mengajarkan tentang nilai-nilai keluarga, kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, serta pentingnya komunikasi dan pemahaman antara anggota keluarga. Dengan gaya bahasa yang indah, novel ini berhasil menggambarkan kompleksitas hubungan ayah-anak dan memberikan refleksi mendalam tentang arti sebuah keluarga yang harmonis dan penuh kasih.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image