Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image PEMI LARASWATI - MAHASISWA UHAMKA

Analisis Break Event Point (BEP) Sebagai Wujud Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan

Bisnis | 2024-06-22 23:49:59
Source google by kledo.com

Di era bisnis yang semakin kompetitif, peningkatan laba menjadi tujuan utama perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Tingginya laba yang di dapatkan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan operasional produksi yang semakin baik. Kemampuan tersebut tidak luput dari hasil kinerja manajemen perusahaan dalam proses perencanaan laba.

Dalam proses perencanaan laba, manajemen memerlukan beberapa alat untuk menghitung jumlah biaya yang dikeluarkan setiap periode, baik biaya tetap maupun biaya variabel dan mengukur target perolehan laba untuk periode berikutnya. Salah satu alat yang bisa digunakan perusahaan yaitu dengan menggunakan analisis titik impas atau biasa disebut dengan Break Event Point Analysis (BEP).

Apa itu analisis titik impas (BEP)?

Analisis titik impas (BEP) merupakan metode analisis yang digunakan untuk menentukan jumlah penjualan dan komposisi produk yang diperlukan untuk mencakup seluruh biaya dalam jangka waktu tertentu. Kondisi titik impas dapat terjadi ketika total biaya dan pendapatan sama, atau dengan kata lain perusahaan tidak menghasilkan keuntungan ataupun mengalami kerugian.

Manfaat analisis titik impas

1. Membantu perusahaan menentukan target penjualan minimum yang harus dijaga agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2. Menetapkan target penjualan yang perlu dicapai untuk mencapai laba tertentu.

3. Membantu perusahaan mengidentifikasi komponen biaya tetap dan variabel untuk menetapkan harga penjualan, produksi, dan pengeluaran.

4. Membantu perusahaan dalam menganalisis dampak perubahan harga jual, biaya variabel dan biaya tetap terhadap tingkat laba yang diperoleh.

Cara menghitung Analisis Titik Impas (BEP)

Contoh kasus :

Misalkan sebuah perusahaan produksi televisi menjual televisi dengan harga jual per unitnya adalah Rp2.000.000. Biaya variabel per unit televisi adalah Rp. 1.500.000, dan total biaya tetap perusahaan adalah Rp200.000.000.

Rumus BEP dalam unit

BEPunit = Biaya Tetap / Harga Jual per Unit - Biaya Variable per Unit

Perhitungan BEP per Unit:

BEPunit = Biaya Tetap / Harga Jual per Unit - Biaya Variable per Unit

BEPunit = Rp. 200.000.000 / Rp. 2.000.000 - Rp. 1.500.000

BEPunit = Rp. 200.000.000 / Rp. 500.000

BEPunit = 400

Jadi, titik impas per unit yaitu sebanyak 400 unit.

Perhitungan BEP dalam penjualan

BEPpenjualan = BEPunit x Harga Jual Per Unit

BEPpenjualan = 400 x Rp. 2.000.000

BEPpenjualan = Rp. 800.000.000

Jadi, titik impas penjualan yaitu Rp. 800.000.000

Artinya, untuk mencapai titik impas perusahaan harus menjual sebanyak 400 unit televisi dan menghasilkan sebesar Rp. 800.000.000.

Apabila perusahaan ingin meningkatkan labanya, maka perusahaan bisa melakukan beberapa strategi seperti berikut :

1. Perusahaan dapat menurunkan biaya variabel per unit. Misalkan perusahaan menurunkan biaya variabel per unit hingga mencapai Rp.1.000.000 per unit variabel, maka titik impas akan mengalami penurunan sebesar 200 unit.

2. Perusahaan dapat menaikan harga jual per unit. Misalkan perusahaan menaikan harga per unit televisi menjadi Rp. 3.000.000 per unit, maka titik impas akan mengalami pernurunaan sekitar 134 unit televisi.

Kesimpulan

Analisis BEP merupakan metode analisis yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah penjualan dan komposisi produk yang diperlukan untuk mencakup seluruh biaya dalam jangka waktu tertentu. Analisis ini diperlukan untuk mendukung manajemen mengambil keputusan dalam merencanakan laba yang diingingkan.

Aulia Rahma Qur'ani & Pemi Laraswati - Artikel ilmiah ini dipublikasikan untuk memenuhi penyelesaian tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen pada program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA dengan dosen pengampu Ibu Mulyaning Wulan S. E., M. Ak.

Referensi

Hasdiana, S., & Khalid, I. (2020). Analisis Titik Impas sebagai Alat Perencanaan Laba pada PT. Semen Indonesia Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Semarak, 3(3), 153-167.

Fauzi, A., Rukmayani, E., Estevani, G., Gumelarasati, N., & Fahrezi, M. K. (2024). Analisis Break Even Point (BEP) Sebagai Alat Perencanaan Laba. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 2(1), 83-102.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image