Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Anggaran Kota Tangerang Melalui Tantangan dan Inovasi Keuangan Daerah

Kebijakan | 2024-06-21 21:42:07
Sumber : Berita Tangerang

Kota Tangerang telah menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola anggaran, seperti

meningkatkan kemiskinan, pengangguran, dan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk

mengatasi ini, pemerintah Kota Tangerang telah berupaya meningkatkan pendapatan

dan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah

penggunaan aplikasi Tangselpay, yang membantu meningkatkan kemudahan

masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dan meningkatkan transparansi

pengelolaan anggaran. Selain itu, Kota Tangerang juga telah berupaya meningkatkan

infrastruktur dan pelayanan publik melalui penggunaan teknologi informasi

geospasial. Dengan demikian, pemerintah Kota Tangerang dapat meningkatkan

efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran, serta meningkatkan kualitas pelayanan

dan infrastruktur di kota. Pemerintah Kota Tangerang telah berupaya meningkatkan

kualitas pelayanan publik dan infrastruktur melalui pengelolaan anggaran yang efektif

dan efisien. Dalam makalah ini, kita akan membahas tantangan dan inovasi keuangan

daerah yang dihadapi Kota Tangerang dalam mengelola anggaran, serta bagaimana

inovasi tersebut membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur di

kota.Kota Tangerang telah menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola

anggaran, seperti meningkatkan kemiskinan, pengangguran, dan laju pertumbuhan

ekonomi. Untuk mengatasi ini, pemerintah Kota Tangerang telah berupaya

meningkatkan pendapatan dan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Salah satu

inovasi yang dilakukan adalah penggunaan aplikasi Tangselpay, yang membantu

meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dan

meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran.Selain itu, Kota Tangerang juga

telah berupaya meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik melalui penggunaan

teknologi informasi geospasial. Dengan demikian, pemerintah Kota Tangerang dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran, serta meningkatkan

kualitas pelayanan dan infrastruktur di kota. Kota Tangerang telah menghadapi beberapa tantangan dalam mengelola anggaran, seperti meningkatkan kemiskinan, pengangguran, dan laju pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengatasi ini, pemerintah Kota Tangerang telah berupaya meningkatkan

pendapatan dan mengoptimalkan penggunaan anggaran. Salah satu inovasi yang

dilakukan adalah penggunaan aplikasi Tangselpay, yang membantu meningkatkan

kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dan meningkatkan

transparansi pengelolaan anggaran.Selain itu, Kota Tangerang juga telah berupaya

meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik melalui penggunaan teknologi

informasi geospasial. Dengan demikian, pemerintah Kota Tangerang dapat

meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan anggaran, serta meningkatkan

kualitas pelayanan dan infrastruktur di kota.Dalam makalah ini, kita akan membahas

lebih lanjut tantangan dan inovasi keuangan daerah yang dihadapi Kota Tangerang, serta bagaimana inovasi tersebut membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan

infrastruktur di kota. Kita juga akan membahas bagaimana pemerintah Kota

Tangerang berupaya meningkatkan pendapatan dan mengoptimalkan penggunaan

anggaran, serta bagaimana aplikasi Tangselpay dan teknologi informasi geospasial

membantu meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan

keuangan dan meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran.Dengan demikian, makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemerintah Kota Tangerang

berupaya menghadapi tantangan dalam mengelola anggaran dan bagaimana inovasi

keuangan daerah membantu meningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur di

kota.

Sejarah Kota Tangerang dapat ditelusuri sejak masa kolonialisme Belanda. Pada masa

Kolonialisme Belanda, Sultan Banten mengangkat tiga Aria atau Maulana yang

merupakan kerabat jauh Sultan dari Kerajaan Sumedang Larang. Mereka bertugas

untuk membantu perekonomian Kesultanan Banten dengan melakukan perlawanan

terhadap praktik monopoli VOC. Pada tahun 1654, Pangeran Soegiri, putra Sultan

Ageng Tirtayasa, membangun benteng pertahanan yang disebut masyarakat sekitar

dengan istilah "Benteng" atau "Bentengan". Saat ini sisa bangunan benteng tersebut

berada di beberapa titik di bawah permukaan air Sungai Cisadane yang semakin

melebar. Kota Tangerang telah mengalami perkembangan yang pesat. Pada tahun

1684, Belanda sepenuhnya menguasai wilayah Tanggerang. Dalam penguasaannya, Belanda merekrut warga pribumi dari Madura dan Makassar yang kemudian

ditempatkan di sekitar wilayah benteng. Namun, ternyata tentara VOC yang berasal

dari Makassar tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan akhirnya meninggalkan

wilayah ini. Untuk mengatasi tantangan dalam mengelola anggaran, pemerintah Kota

Tangerang telah berupaya meningkatkan inovasi keuangan daerah. Salah satu contoh

inovasi yang dilakukan adalah penggunaan aplikasi Tangselpay, yang membantu

meningkatkan kemudahan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dan

meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran dan Badan Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang telah berperan penting dalam mengelola

anggaran dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. BPKAD telah mengalokasikan

anggaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan infrastruktur dan pendidikan, serta telah berupaya meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran. Pertumbuhan

ekonomi Kota Tangerang dengan data pada tahun 2022 mencapai 5,98 persen, meningkat dari 3,90 persen pada tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi ini terjadi karena

beberapa faktor, seperti peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan pendapatan

asli daerah, dan peningkatan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Kemudian

dari data Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk Kota Tangerang adalah

sekitar 2.235.892 jiwa. Kota Tangerang merupakan kota termegah kedua di Provinsi

Banten setelah Kota Tangerang Selatan. Kepadatan penduduknya cukup tinggi, mencapai 9.506 jiwa/km2. Komposisi penduduk Kota Tangerang didominasi oleh

usia produktif, yaitu 15-64 tahun sebesar 71,42%. Sementara penduduk usia 0-14

tahun sebesar 23,63% dan penduduk lansia di atas 65 tahun sebesar 4,95%. Ini dapat

disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan kondisi ekonomi, regulasi yang

baru, atau kurangnya koordinasi antara instansi. Masyarakat akan masih kurang

dilibatkan dalam proses perencanaan dan anggaran. Hal ini dapat menyebabkan

program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Banyak

masyarakat desa tidak memahami peran dan manfaat dari akuntabilitas keuangan

dalam membangun desa yang transparan. Dan mereka mungkin tidak mengetahui hak

mereka untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan dana publik dan

bagaimana mereka dapat mengawasi pengelolaan keuangan desa. Dengan

keterbatasan sumber daya manusia Desa-desa/nagari biasanya memiliki keterbatasan

dalam pengetahuan dan keterampilan akuntansi dan pengelolaan keuangan serta

keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan pengetahuan

dalam akuntansi dapat menjadi tantangan dalam implementasi laporan keuangan

berbasis aktual. Efisiensi Pengeluaran dalam konteks pengelolaan anggaran di Kota Tangerang

sangat penting untuk mencegah kebocoran anggaran dan memastikan proyek-proyek

yang didanai sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan adanya

pengelolaan anggaran yang efisien, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan

penggunaan sumber daya keuangan untuk mencapai hasil yang diinginkan tanpa

pemborosan. Sistem pengawasan dan evaluasi yang ketat diperlukan untuk memantau setiap

penggunaan anggaran di Kota Tangerang. Hal ini melibatkan proses pemantauan yang

cermat terhadap alokasi anggaran, pelaksanaan proyek-proyek, dan penggunaan dana

publik secara umum. Dengan sistem pengawasan yang efektif, pemerintah daerah

dapat mengidentifikasi potensi kebocoran anggaran, meminimalkan risiko

pemborosan, serta menjamin akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan

keuangan publik. Dengan demikian, efisiensi pengeluaran dan implementasi sistem pengawasan yang ketat merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kinerja keuangan

daerah Kota Tangerang, memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran, dan

mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta pelayanan publik yang berkualitas

kepada masyarakat. Inovasi Keuangan Daerah

Inovasi keuangan daerah di Kota Tangerang dapat mencakup berbagai langkah

dan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kinerja

keuangan pemerintah daerah. Beberapa contoh inovasi keuangan daerah yang dapat

diterapkan di Kota Tangerang meliputi, Pengembangan Sistem Informasi Keuangan

dengan implementasi sistem informasi keuangan yang terintegrasi dan terotomatisasi

dapat membantu dalam pemantauan dan pelaporan keuangan secara real-time, serta

memudahkan akses informasi keuangan bagi pihak terkait. Memanfaatkan teknologi

keuangan seperti pembayaran digital, e-procurement, dan e-budgeting untuk

meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah, serta mempercepat

proses transaksi keuangan. Mengadakan program pendidikan keuangan bagi

masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan keuangan publik, termasuk penggunaan anggaran dan partisipasi dalam pengawasan keuangan daerah. Kemitraan Publik-Swasta: Membangun kemitraan dengan sektor swasta dalam

pengelolaan keuangan daerah, seperti pengelolaan aset, investasi, atau pengembangan

proyek bersama untuk meningkatkan pendapatan daerah. Adanya mendorong

diversifikasi sumber pendapatan daerah melalui inovasi dalam pengelolaan pajak, retribusi, dan potensi ekonomi lokal lainnya untuk meningkatkan pendapatan daerah

secara berkelanjutan. Menerapkan inovasi-inovasi di Kota Tangerang dapat

meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kinerja keuangan daerah, serta mendukung

pembangunan yang berkelanjutan dan pelayanan publik yang lebih baik kepada

masyarakat. Program unggulan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dampak

program terhadap efisien anggaran, mengenai program inovatif Kota Tangerang yang

berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat memberikan gambaran

tentang upaya pemerintah daerah dalam menciptakan solusi yang berdampak positif

bagi warga. Sebagai contoh, program "Kota Tangerang Sehat" yang mengintegrasikan

berbagai kegiatan promosi kesehatan, pelayanan medis, dan pembangunan

infrastruktur kesehatan dapat dijadikan studi kasus. Dalam konteks efisiensi anggaran, program inovatif seperti "Kota Tangerang Sehat" dapat memberikan dampak positif terhadap pengelolaan keuangan daerah. Misalnya, dengan adanya program kesehatan yang terintegrasi, pemerintah daerah dapat

mengurangi biaya pengobatan preventif dan kuratif bagi masyarakat, sehingga

mengurangi beban anggaran untuk penanggulangan penyakit yang dapat dicegah. Selain itu, program inovatif yang berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat juga dapat berdampak pada efisiensi penggunaan anggaran dalam jangka

panjang. Misalnya, dengan mendorong pola hidup sehat dan pencegahan penyakit, program tersebut dapat mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang dan

meningkatkan produktivitas masyarakat, yang pada gilirannya dapat mengurangi

beban anggaran untuk sektor kesehatan di masa depan. Dengan demikian, studi kasus program inovatif Kota Tangerang yang berfokus pada

peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat memberikan contoh bagaimana efisiensi

anggaran dapat tercapai melalui implementasi program yang berdampak positif bagi

masyarakat secara keseluruhan. Kota Tangerang ialah salah satu daerah yang diberi kewenangan untuk

mengurus sendiri pemerintahannya yang kemudian dikelola oleh Badan Pendapatan

Daerah yang wewenangnya adalah khusus mengelola Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) dan Bea perolehan atas hak tanah dan bangunan (BPHTB). Kebijakan pajak

daerah dikota Tangerang daerah termasuk didalamnya ketentuan mengenai PBB

diatur dalam Peraturan daerah Kota Tangerang Nomor 4 Tahun 2018 tentang pajak

daerah dan Peraturan Walikota Tangerang Nomor 97 Tahun 2019 tentang

Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. PBB merupakan

salah satu sumber jenis pajak di Kota Tangerang, harapannya bisa membantu biaya

pelaksanaan otonomi daerah, yang merupakan kemampuan untuk mengelola dan

mengatur rumah tangga daerahnya sendiri dalam membiayai terselenggaranya

pemerintahan dan pembangunan daerah demi terciptanya peningkatan meratanya

kesejahteraan rakyat.

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa pajak daerah menjadi sumber penerimaan yang

besar di Kota Tangerang, maka dari itu penggalian potensi-potensi pajak perlu

dilakukan dengan optimal agar berdampak baik untuk pembagunan dan kemajuan

kota. Penetapan target dan menekan biaya menjadi hal dasar untuk menggali sumber

penerimaan pajak daerah. Dengan begitu, penerimaan yang besar dan peningkatan

pendapatan daerah yang tinggi akan tercapai. Kebijakan pajak daerah diaplikasikan

pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Optimalnya PAD diharapkan dapat terwujud melewati pajak juga retribusi daerah, terkhusus yang dihasilkan dari pajak dan retribusi daerah. Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD), berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah adalah adalah rencana keuangan

tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah

Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan

Daerah.

Pada masa penjajahan Belanda, Sultan Banten mengangkat tiga orang Aria atau

Maulana yang merupakan kerabat jauh Sultan dari Kerajaan Sumedang Larang. Pada

tahun 1654, Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa, membangun sebuah

benteng pertahanan yang dikenal oleh masyarakat setempat sebagai "Benteng" atau

"Bentengan". Sisa-sisa benteng ini saat ini terletak di berbagai titik di bawah

permukaan Sungai Cisadane yang meluas. Kota Tangerang mengalami perkembangan

yang pesat. Di bawah kekuasaannya, Belanda merekrut penduduk pribumi dari

Madura dan Makassar, yang kemudian ditempatkan di sekitar area benteng. Namun, ternyata tentara VOC dari Makassar tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan

sekitar dan akhirnya meninggalkan wilayah tersebut. Salah satu contoh inovasi yang

diterapkan adalah pemanfaatan aplikasi Tangselpay, yang membantu meningkatkan

akses masyarakat terhadap layanan keuangan dan meningkatkan transparansi

pengelolaan anggaran. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

Kota Tangerang telah memainkan peran penting dalam pengelolaan anggaran dan

peningkatan kualitas pelayanan publik. Badan ini telah mengalokasikan anggaran

secara efektif untuk meningkatkan infrastruktur dan pendidikan, serta berupa meningkatkan transparansi pengelolaan anggaran.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image