Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image AdheliaEka Anzaina

Generasi Muda Menghadapi Tantangan Diabetes: Mengubah Gaya Hidup untuk Masa Depan yang Lebih Sehat

Eduaksi | 2024-06-21 15:52:36
Sumber: rawpixel.com

Diabetes Melitus atau yang sering disebut penyakit kencing manis merupakan penyakit pada gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan gula darah. Apabila kondisi ini terjadi dalam jangka panjang maka dapat menimbulkan gejala kronis yang mengakibatkan produksi hormon insulin terganggu atau hormon insulin tidak bekerja secara efektif dalam mengatur kadar gula darah. Terganggunya hormon insulin merupakan kondisi yang cukup berbahaya dan dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain pada penderita diabetes. Sehingga, penderita diabetes membutuhkan tambahan hormon buatan melalui suntik insulin yang berkelanjutan.

Berdasarkan data IDF (International Diabetes Federation) pada tahun 2021, Indonesia adalah negara urutan kelima dalam prevalensi penderita diabetes di dunia yaitu sebesar 19,5 juta. Diprediksikan prevalensi diabetes di Indonesia akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045 kasus diabetes pada usia dewasa (20-79 tahun) menandakan bahwa kita dihadapkan pada tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan. Peningkatan kasus diabetes ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan, tetapi juga memerlukan kesadaran dan tindakan kolektif dari seluruh lapisan masyarakat.

Diabetes Melitus atau kencing manis memiliki julukan sebagai “mother of all disease” yang artinya ibu dari segala penyakit. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan diabetes memicu timbulnya penyakit-penyakit lain. Komplikasi yang disebabkan oleh diabetes ini sangat beragam seperti penyakit jantung, stroke, ginjal, dan lain sebagainya. Risiko infeksi juga meningkat pada penderita diabetes karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Infeksi bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, mulai dari kepala hingga ujung kaki.

Diabetes sekarang ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja melainkan juga remaja dan anak-anak. Saat ini remaja dan anak-anak banyak menderita diabetes tipe-1 dan tipe-2. Salah satu faktor utama penyebab diabetes usia dini, utamanya diabetes tipe-2 adalah gaya hidup pada remaja. Selain itu, faktor lain yang berkaitan meningkatkan risiko diabetes antara lain adalah obesitas, malas berolahraga, konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan, merokok, makan makanan yang tinggi kalori dan lemak, serta mengkonsumsi alkohol.

Gaya hidup masyarakat saat ini semakin memperparah bertambahnya angka kasus kejadian diabetes melitus. Saat ini banyak remaja yang menderita penyakit diabetes melitus akibat pola hidup yang tak sehat. Remaja merupakan manusia usia produktif yang seharusnya berisiko kecil terkena diabetes melitus. Orang dengan usia produktif harusnya lebih mampu melakukan kegiatan produktif seperti olahraga, dan juga mampu berpikir bahwa pola hidup sehat itu penting bagi kelangsungan hidup agar terhindar dari berbagai macam penyakit terutama diabetes melitus. Oleh karena itu, diabetes melitus usia dini hendaknya dapat dicegah dengan memperbaiki pola hidup yang sebelumnya tidak sehat diganti dengan pola hidup sehat. Beberapa cara yang dapat dilakukan para anak muda untuk mencegah diabetes usia dini adalah sebagai berikut:

1. Sering Lakukan Aktivitas Fisik Seperti Olahraga

Melakukan aktivitas fisik seperti olahraga dapat meningkatkan produktivitas insulin, membakar kalori dalam tubuh, menyimpan glukosa sebagai cadangan energi sehingga kadar gula dalam darah tidak menumpuk dan terkontrol dengan baik. Olahraga dapat dilakukan 150 menit dalam seminggu dan dilakukan minimal 30 menit perhari. Lakukan olahraga ringan seperti berlari, senam, yoga, dan lain sebagainya. Dengan tubuh yang produktif beraktivitas penyakit seperti diabetes dapat dihindari.

2. Mengurangi Konsumsi Gula

Gula merupakan salah satu faktor utama penyebab diabetes. Konsumsi gula perlu diperhatikan oleh semua orang terutama orang dengan riwayat keturunan diabetes melitus. Batas konsumsi gula yang menurut Kementerian Kesehatan adalah setara dengan 4 sendok makan atau 50 gram. Oleh karena itu, kita harus sangat memperhatikan konsumsi gula terlebih pada minuman berpemanis dengan kandungan gula yang tinggi hingga 20 gram. Batasi konsumsi gula terutama pada minuman kemasan dengan kandungan gula tinggi, selalu perhatikan kandungan gula apabila membeli makanan maupun minuman kemasan. Dengan begitu, konsumsi gula harian yang dibutuhkan tubuh sesuai dan tidak berlebih sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya diabetes.

3. Menjaga Pola Makan

Makan makanan yang sehat sangat penting dalam menjaga kesehatan diri. Oleh karena itu, konsumsi makanan sehat terutama buah dan sayur dapat menurunkan risiko terkena diabetes. Menurut Kemenkes penelitian di Eropa menemukan bahwa dengan konsumsi buah dan sayur sebanyak 66 gram dapat menurunkan risiko diabetes sebanyak 25%. Penting bagi kita semua terutama remaja untuk makan buah dan sayur untuk mencegah diabetes mellitus terjadi pada usia dini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image