Transformasi Pendidikan Di Era Digital: Pengaruh Gadget Pada Generasi Muda
Info Terkini | 2024-06-16 13:54:21Berkembangnya teknologi dengan bentuk yang semakin menarik dan mudah sangat bermanfaat bagi generasi muda. Gadget dapat membantu ketika berkomunikasi saat jarak jauh. Melalui telepon seluler (gadget) memberi kemudahan dalam berkomunikasi, akses informasi yang mudah di dapat hingga beberapa orang ketergantungan dengan gadget. Rata-rata generasi muda akan menghabiskan beberapa jam dalam sehari dengan menggunakan gadget.
Menurut data BPS dari hasil pendataan Survei Susenas 2022, 66,48 persen penduduk Indonesia telah mengakses internet di tahun 2022 dan 62,10 persen di tahun 2021. Pada tahun 2022 tercatat 67,88 persen penduduk di Indonesia telah memiliki telepon Seluler. Penggunaan gadget di kalangan generasi muda telah menjadi fenomena global yang sangat signifikan dan memiliki berbagai dampak baik positif maupun negatif.
Selain gadget membantu dalam menyampaikan informasi dengan mudah, penggunaan gadget yang tidak memiliki batasan waktu dapat menyebabkan terganggunya kesehatan tubuh, seperti hal nya kurang tidur akibat bermain handphone yang tidak terdapat batasan waktu, terlalu lama menatap layar handphone juga salah satu dampak negatif penggunaan gadget. Bahkan di era sekarang penggunaan gadget tidak mengenal batasan usia, baik anak kecil, remaja, hingga dewasa, akan tetapi apakah penggunaan gadget memiliki pengaruh terhadap pendidikan?
Berkembangnya teknologi dalam pendidikan, dengan fitur gadget seperti zoom, google clasroom, e-book, Google Drive dapat membantu mempermudah para guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu, vidio pembelajaran yang terdapat diberbagai aplikasi seperti YouTube, ruang guru, dan banyak lagi dapat membantu siswa menambah pengetahuan, membantu mempermudah memahami materi yang kurang dipahami saat disekolah.
Penggunaan gadget memberikan kemudahan dalam menyampaikan dan mendapatkan informasi salah satunya yakni sumber pendidikan. Hal ini dikarenakan gadget dapat membantu generasi muda dalam meningkatkan literasi digital, keterampilan teknologi, belajar secara mandiri agar dapat memperluas pola pikir akan wawasan dan pengetahuan mereka, dan kemudahan mendapat informasi secara luas. Akan tetapi, penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi generasi muda. Berikut adalah beberapa dampak dari penggunaan gadget pada generasi muda:
Dampak Positif :
- Kemudahan dalam mengakses informasi, generasi muda dapat memanfaatkan gadget untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan.
- Generasi muda dapat memanfatkan gadget agar dapat memudahkan dalam berkomunikasi dengan keluarga atau teman saat jarak jauh.
- Gadget membantu generasi muda dalam mengembangkan keterampilan teknologi.
Dampak Negatif :
- Menghabiskan waktu di depan layar dengan waktu yang cukup lama dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dalam belajar dan mengerjakan tugas.
- Interaksi sosial langsung bisa terganggu oleh ketergantungan pada komunikasi digital. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan seseorang kurang terampil dalam berinteraksi secara langsung.
- Penggunaan gadget yang berlebihan akan berpengaruh pada kesehatan fisik. Seperti kurangnya tidur akibat menatap layar handphone terlalu lama.
Teknologi memiliki pengaruh positif terhadap pendidikan. Para generasi muda dapat memanfaatkan gadget ketika sedang belajar, akan tetapi dengan batasan waktu tertentu. penting bagi kita untuk menggunaakan teknologi secara bijak agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Oleh karena itu, beberapa cara yang dapat dilakukan yakni memanajemen waktu dalam penggunaan gadget, memperbanyak melakukan aktvitas yang positif seperti membaca buku, berolahraga, dan istirahat agar dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.