Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Pendidikan dan Literasi | 2024-06-16 02:46:19Identitas Buku
Judul Buku : Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Pengarang : Marchella FP
Penerbit : POP Publishers (lini produk KPG)
Jumlah Halaman : 200 Halaman
Tahun Penerbit : Oktober 2018
Orientasi
Penulis wanita terkenal Marchella FP terkenal karena novelnya yang berjudul Generasi 90'an, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Marchella menulis novel keduanya, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Karena pekerjaannya, novel ini ditulis selama dua tahun.
Novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, yang dirilis secara resmi pada Oktober 2018, berhasil menjadi salah satu buku terlaris dan masih menjadi perhatian hingga saat ini.
Novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini dapat menjadi sebuah pilihan tepat bagi kamu yang ingin membaca kisah tentang kehidupan, keluarga, kisah romansa, dan memiliki makna yang mendalam. Marchella FP merupakan seorang wanita kelahiran 16 Februari 1990. Marchella diketahui telah gemar menulis sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan kemudian ia memulai perjalanan kreatifnya di perguruan tinggi. Marchella merupakan mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Bina Nusantara. Sebagai salah satu syarat kelulusan studinya, Marchella membuat tugas akhir yang bertajuk Generasi 90’an. Tak disangka-sangka, tugas akhir ini bukan hanya membantunya untuk lulus, tapi juga membantu Marchella untuk diakui atas karyanya oleh masyarakat luas.
Sinopsis Novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini : Novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini mengisahkan tentang sebuah keluarga yang mempunyai konflik di masa lalu. Konflik tersebut menjadi konflik yang terpendam, karena belum pernah dibicarakan dan diselesaikan sebelumnya. Sebab, konflik ini bersifat destruktif dan dapat merusak keharmonisan yang ada dalam keluarga ini. Konflik tersebut bagaikan bom waktu yang dapat meledak begitu saja, tanpa ada yang tahu kapan, bagaimana, dan di mana. Pada akhirnya waktu meledaknya bom waktu tersebut akhirnya tiba. Rahasia yang selama ini disembunyikan akhirnya terkuak. Hal ini bisa terjadi, karena anak sulung di keluarga tersebut yang mengetahui tentang masalah ini sudah merasa lelah dan selalu terbebani, karena memendam rahasia ini dari ia kecil hingga dewasa. Ketika rahasia ini terbongkar pun, adik-adiknya tentunya merasa sangat terkejut, dan tidak pernah menduga bahwa ada rahasia gelap yang tersimpan dalam keluarga yang harmonis itu.
Kedua orang tua mereka pun akhirnya menjelaskan bahwa anak bungsunya memiliki kembaran yang sayangnya meninggal saat proses kelahiran. Anak bungsu yang mereka beri nama ‘Awan’, ternyata memiliki kembaran yang diberi nama ‘A’, yang sudah meninggal. Sang ayah adalah orang pertama yang mendengar kabar duka ini. Ia diberi tahu oleh suster bahwa kembaran anak bungsunya tidak berhasil selamat ketika dibawa ke ruang inkubasi. Betapa hancurnya hati seorang ayah ketika mengetahui salah satu anaknya meninggal dunia, bahkan ia belum sempat menghabiskan waktu dengan buah hatinya tersebut. Kemudian, dengan berat hati ia memberitahu kepada istrinya, bahwa hanya satu anak saja dari anak kembarnya yang berhasil selamat. Seorang ibu yang telah berjuang mengandung buah hatinya selama 9 bulan pastinua hancur mendengar kabar duka tersebut. Sang ibu menangis tiada henti, merasa kecewa, dan hampir depresi, karena insiden ini. Untuk menghindari kesedihan dan duka, sang ayah memutuskan untuk menutup luka ini dengan merahasiakan masalah ini dari anak kedua dan anak bungsunya yang menjadi kembaran almarhumah. Hanya anak sulungnya saja yang ia pikir cukup mengetahui masalah ini. Sang ayah memiliki prinsip bahwa insiden ini hanya sebuah kejadian masa lalu yang tidak perlu dibahas, dengan harapan keluarga mereka bisa memulai hidup baru, tanpa dihantui duka dari masa lalu. Setelah seluruh anggota keluarga mengetahui tentang insiden ini, mereka tentunya merasa kecewa. Namun, pada akhirnya mereka dapat mengerti segala alasan dibalik menutupi rahasia ini, dan akhirnya mereka dana menerima semuanya dengan lapang dada. Ketika segalanya telah tuntas, mereka pun menjadi keluarga yang lebih harmonis, dan memulai kehidupan baru, kehidupan lebih baik dengan mengejar impian mereka masing-masing. Tak lupa juga, Awan mengabadikan segala pelajaran yang ia dapatkan dari seluruh kejadian yang terjadi di hidupnya, ke dalam sebuah surat yang ditujukan bagi anaknya di masa depan.
Pesan Moral Novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini
Kebenaran akan tampil pada akhirnya. Tidak peduli seberapa keras upaya yang dilakukan untuk menutupi kebenaran, dan tidak peduli seberapa lama upaya tersebut bertahan.
Setiap hal baik pasti memiliki sisi buruknya. Tidak peduli seberapa kecil itu. Layaknya keluarga yang bahagia dalam novel ini, ada rahasia hitam di balik kebahagiaan luar biasa.
Menjadi seorang orang tua bukan lah hal yang mudah, tetapi begitu juga menjadi seorang anak bukan lah hal yang mudah. Masing-masing dari kita memiliki kesulitan dan masalahnya sendiri. Maka itu, selalu pastikan keadaan semua anak-anakmu dan jangan sampai membebani mereka dengan tanggung jawab yang terlalu besar, oleh karena urutan kelahirannya.
Jika kalian tertarik dengan kisah Awan dan keluarganya, kalian bisa mendapatkan novel Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini karya Marchella di gramedia
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.