Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ninindy

Muncul Petir Tanpa Adanya Hujan, Emang Bisa?

Eduaksi | Saturday, 15 Jun 2024, 21:10 WIB
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fradarjember.jawapos.com%2Fnasional%2F794078544%2Fbahaya-jangan-lakukan-ini-saat-hujan-petir&psig=AOvVaw0xvFztSZErCkZGBgbNESPH&ust=1718546392816000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCIiNocPi3YYDFQAAAAAdAAAAABAE

Perluasan cakrawala kita tentang petir mungkin terbatas pada saat hujan mengguyur, namun, tahukah kamu bahwa petir bisa muncul tanpa embun menyegarkan atau gemuruh hujan? Pikirkan momen ketika kilatan cahaya membelah langit yang cerah, tanpa sepatah pun rintik hujan. Namun, apa yang terjadi ketika fenomena ini bertemu dengan kemarahan alam dalam letusan gunung berapi? Inilah saatnya memperluas pemahaman kita tentang petir yang muncul saat Gunung Ruang meletus. Mari kita eksplorasi lebih dalam akan misteri di balik fenomena ini.

Gunung ruang di kabupaten kepulauan siau tagulandang biaro, Sulawesi utara, Meletus pada hari rabu tanggal 17/4/2024. Letusan gunung ruang tidak hanya mengeluarkan lava dan awan panas, tapi ada juga kilatan petir. Petir yang muncul pada saat peristiwa meletusnya gunung api adalah pelepasan muatan Listrik saat gunung api Meletus. Nah, petir tersebut dinamakan petir vulkanik. Jadi, secara umum, petir vulkanik adalah manifestasi proses kelistrikan yang terjadi pada naiknya kolom abu akibat letusan gunung yang eksplosif. Hasil studi menjelaskan bahwa kekuatan petir vulkanik dipengaruhi seberapa besar letusan gunung berapi, terkait ketinggian abu dan suhu atmosfer, jadi semakin tinggi gumpalan atau kolom abu dari letusan maka akan semakin besar juga potensi terjadinya petir vulkanik.

Sebenarnya mekanisme lengkap munculnya petir vulkanik masih menjadi misteri, namun dari hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa fenomena yang berkontribusi memicu pembentukan petir waktu gunung berapi Meletus, nah salah satunya adalah pengisian es, maksudnya adalah ketika udara hangat dari letusan naik kelangit lalu bertemu dengan udara yang lebih dingin di atmosfer. Lalu penasaran ga sih gimana proses lebih jelas terbentuknya petir ketika terjadi letusan? Oke, pertama petir itu terjadi karena adanya perbedaan diantara bagian awan yang atas dengan bagian awan yang bawah, perbedaan muatan dari lapisan awan vulkanis ini disebabkan oleh es yang saling bertabrakan hingga terbentuklah muatan. Pertanyaan nya, es tersebut berasal dari mana? Bukankah seharusnya saat gunung berapi Meletus itu panas?

Nah, ini terjadi dalam dua proses, kita tahu sendiri jika debu vulkanik itu terbuat dari partikel partikel kecil batuan yang sangat kering, yang ketika terjadi letusan akan saling bertabrakan satu sama lain hingga terciptalah Listrik yang bermuatan negative, lalu es nya berasal dari uap air yang juga terkandung dalam debu vulkanis yang bisa berasal dari tanah atau berasal dari Sungai ataupun danau, jadi debu vulkanis ini juga mengandung uap air, dan ketika mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan mulai mendingin dan membentuk es. Kemudian es es tersebut saling bertabrakan dengan dan terciptalah muatan positif, sedangkan pada awan terdapat muatan negative. Dengan adanya perbedaan muatan, akhirnya terciptalah petir.

Menarik kan friends? Dalam mempelajari ini selain kita menambah pengetahuan, kita juga mendapat informasi bahwa dengan menggunakan petir kita dapat mendeteksi letusan gunung berapi yang tidak di monitor, karena petir itu merupakan energi elektromagnetik dan diantaranya adalah gelombang radio yang bisa kita tangkap menggunakan antenna tertentu, dan ini penting lho friends, kenapa? Karena ketika gunung berapi Meletus dan tidak di monitor, bisa jadi daerah tersebut dilintasi oleh pesawat, sedangkan pesawat sangat lemah terhadap vulkanik sehingga dapat membuat pesawat jatuh.

Peristiwa ini mengingatkan kita akan kekuatan dan keindahan alam yang luar biasa. Dalam sekejap mata, alam bisa menjadi begitu spektakuler namun juga mengancam. Kita harus selalu menghormati dan memahami kekuatan alam serta siap untuk bertindak jika diperlukan. Peristiwa kilatan petir di langit saat Gunung Ruang meletus adalah pengingat bahwa alam memiliki kekuatan yang tak terduga dan kita harus selalu siap menghadapinya. Dengan terus mempelajari dan menghormati alam, kita dapat menjaga diri kita sendiri dan planet ini tetap aman dan sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image