Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deby Victoria

Memahami Perspektif Penggunaan E-commerce Bagi Mahasiswa KIPK di Era Digital

Edukasi | 2024-06-14 20:44:34

Perkembangan e-commerce di Indonesia mengalami lonjakan yang signifikan, terutama dalam era digital saat ini. Menurut penelitian dari lembaga riset di Jerman, ECBD, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan pertumbuhan e-commerce tertinggi di dunia pada tahun 2024, dengan pertumbuhan mencapai 30,5% (Santika, 2024).

Meskipun e-commerce menawarkan kenyamanan dan berbagai pilihan produk dengan harga yang kompetitif di pasar, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti masalah kualitas produk yang tidak sesuai serta potensi kecanduan bagi konsumen. Perkembangan e-commerce ini juga turut memengaruhi pola belanja mahasiswa, menjadi salah satu preferensi utama dalam melakukan transaksi belanja daring.

E-commerce sebagai platform inovasi digital praktis saat ini.

Perkembangan E-commerce di Indonesia

Dalam era digital yang berkembang pesat saat ini, e-commerce telah menjadi salah satu platform utama yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kemudahan yang ditawarkan e-commerce bagi produsen untuk menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen menegaskan pentingnya peran e-commerce dalam kehidupan sehari-hari.

Baru-baru ini, cuitan dari akun X @convomfs menunjukkan seorang penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) yang menggunakan dana untuk kebutuhan tersier yang dianggap mewah, memicu kemarahan publik karena dianggap tidak adil jika dana tersebut tidak digunakan untuk kebutuhan pokok. Fenomena ini menunjukkan bagaimana e-commerce dapat mempengaruhi perilaku konsumen, termasuk dalam penggunaan dana yang seharusnya digunakan untuk tujuan yang lebih mendesak dan bermanfaat.

Dampak E-commerce terhadap Mahasiswa KIPK

Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah adalah program bantuan pemerintah berupa uang tunai dan kesempatan belajar yang ditujukan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu atau rentan miskin untuk melanjutkan pendidikan hingga jenjang kuliah (Puslapdik, 2022). Mereka, sebagai bagian dari Generasi Z, terbiasa menggunakan teknologi digital untuk mendukung kebutuhan pribadi dan akademis. Meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi, mahasiswa KIPK menunjukkan semangat juang tinggi dan motivasi yang kuat untuk menyelesaikan studi.

E-commerce telah menjadi tren gaya hidup yang diminati oleh banyak orang saat ini (Sahri dan Novita, 2019). Dampaknya bagi mahasiswa meliputi peningkatan jumlah konsumsi belanja, peningkatan pengeluaran yang tidak penting, kemudahan dalam melakukan pembelian, risiko penipuan, serta penghematan tenaga dan waktu (Pangestuti, 2023). Penggunaan jasa online shop telah mengubah pola konsumsi mahasiswa dari kebutuhan fungsional menjadi sarana untuk membentuk identitas yang didukung oleh komunitas mereka. Gaya hidup konsumtif kini melekat karena tuntutan sosial yang mendorong mahasiswa untuk tampil lebih stylish dan mengikuti mode terkini.

Mahasiswa sering menunjukkan perilaku konsumtif dengan cara berpakaian yang menarik dan mengikuti tren terbaru. Mereka membeli barang-barang bermerek dan menghabiskan banyak waktu di online shop untuk melihat dan membeli produk baru. Perilaku ini didorong oleh keinginan untuk mendapatkan citra diri yang lebih baik dan kepuasan pribadi, serta menunjukkan eksistensi di lingkungan sosial mereka.

Online shop telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa, mencerminkan teori strukturasi Giddens yang menyatakan bahwa praktik sosial berulang menjadi aktivitas rutin. Konsumsi mahasiswa bukan hanya untuk kebutuhan dasar, tetapi juga untuk pemenuhan kebutuhan psikologis dan sosial, seperti memperlihatkan status sosial dan identitas budaya (Hasibuan, 2023).

E-commerce tidak hanya memberikan kemudahan berbelanja, tetapi juga membuka peluang bagi mahasiswa KIPK untuk memulai bisnis dengan modal kecil, seperti menjual produk atau jasa online, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan pengalaman berwirausaha yang berharga. Dengan 85% pedagang di pasar e-commerce adalah pengusaha UMKM yang bertindak sebagai reseller atau distributor (Fauzan, 2023), mahasiswa KIPK dapat memanfaatkan platform ini untuk menjadi distributor sehingga mendukung perkembangan usaha kecil dan menengah sekaligus meningkatkan kesejahteraan finansial mereka.

Studi Kasus: Pengalaman Mahasiswa KIPK

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret mengenai dampak e-commerce, berikut adalah studi kasus dari seorang mahasiswa penerima KIPK:

Nama: Byby

Universitas: Universitas Airlangga

Program Studi: Statistika

Tahun Angkatan: 2023

Byby adalah salah satu penerima KIPK yang telah merasakan dampak e-commerce dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan keterbatasan finansial, Byby sering memanfaatkan platform e-commerce untuk membeli kebutuhan akademik dan pribadi. "Saya sering menggunakan platform e-commerce untuk membeli produk seperti skincare, make-up, snack, dan sembako," katanya. Byby menemukan banyak manfaat dari e-commerce, terutama dalam hal penghematan biaya. "E-commerce sangat membantu karena menyediakan pilihan barang dan diskon yang tentunya dapat menghemat pengeluaran saya," ujarnya. Namun, ia juga mengalami beberapa tantangan. "Saya pernah tertipu saat membeli produk langka karena kurang membaca komentar dari pembeli lain. Sekarang, saya selalu membaca komentar sebelum membeli agar mengetahui karakteristik barang tersebut."

Meskipun e-commerce membantu dalam menghemat pengeluaran, Byby juga mengakui bahwa terkadang dia tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. "Saya adalah pemburu diskon, jadi saya bisa menghemat pengeluaran saya. Tapi, sering kali promo dan review membuat saya tergoda untuk membeli barang yang tidak begitu penting," tambahnya.

Penggunaan e-commerce juga mempengaruhi waktu belajar Byby. "Terkadang iya, apalagi kalau kita harus mencari barang yang bagus serta lebih murah dari lainnya, itu memakan waktu. Biasanya saya berburu diskon atau membeli barang saat liburan semester atau hari Sabtu atau Minggu," jelasnya. Byby juga berbagi tips untuk memanfaatkan e-commerce secara bijak. "Kita harus selektif dalam memilih barang karena e-commerce rentan akan penipuan. Manfaatkan diskon yang ditawarkan agar barang menjadi lebih worth bagi mahasiswa KIPK seperti kita," sarannya.

Risiko dan Tantangan

E-commerce membawa pengaruh signifikan bagi kesejahteraan finansial mahasiswa KIPK. Di satu sisi, e-commerce membuka akses mudah terhadap berbagai barang dan jasa dengan harga terjangkau, yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Hal ini sangat penting bagi mahasiswa KIPK yang umumnya memiliki keterbatasan finansial, karena mereka dapat mengelola anggaran dengan lebih efisien. Selain itu, e-commerce memudahkan transaksi keuangan, memungkinkan melakukan pembelian dan pembayaran dengan cepat dan aman melalui berbagai platform digital, tanpa perlu repot mencari ATM atau mengunjungi bank.

Namun, di sisi lain, e-commerce juga membawa sejumlah risiko yang perlu diwaspadai oleh mahasiswa KIPK. Salah satunya adalah peningkatan risiko pengeluaran berlebihan. Kemudahan akses dan beragamnya pilihan barang dan jasa seringkali membuat mahasiswa tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan, yang dapat mengakibatkan pemborosan dan masalah keuangan di kemudian hari. Temuan dari penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani et al. (2023) menunjukkan bahwa e-commerce dan financial technology memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa.

Risiko penipuan online semakin meningkat seiring dengan bertambahnya transaksi digital. Karena itu, penting bagi mahasiswa KIPK untuk berhati-hati dan memastikan mereka bertransaksi di platform yang aman agar tidak mengalami kerugian finansial akibat penipuan. Menariknya, pada tahun 2023, YLKI mencatat bahwa aduan terkait e-commerce mencapai 13,1% dari total 943 aduan yang diterima. Masalah yang paling sering dihadapi terkait dengan pengembalian barang atau uang karena ketidaksesuaian dengan produk yang dipesan, yang mencakup 23,4% dari total aduan. Hal ini menunjukkan bahwa transaksi e-commerce memerlukan pemahaman tentang risiko dan perlindungan konsumen yang lebih baik.

E-commerce, meskipun menawarkan kemudahan dan keuntungan, dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap akademik dan produktivitas mahasiswa KIPK. Godaan dari berbagai penawaran promo dan diskon yang ada di platform e-commerce seringkali mendorong mahasiswa KIPK untuk mengalihkan waktu mereka dari tugas-tugas akademik dan belajar.

Terjebak dalam aktivitas belanja online atau menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial dapat mengakibatkan pengabaian terhadap tugas-tugas kuliah. Hal ini menimbulkan stres pada pelajar, yang menjadi salah satu tanda bahwa mereka telah kecanduan berbelanja secara online (Li et al., 2022). Akibatnya, mahasiswa mungkin mengalami penurunan prestasi akademik dan produktivitas, yang berpotensi memengaruhi perkembangan akademik dan karir mereka di masa depan.

Strategi Penggunaan Bijak

Untuk memanfaatkan e-commerce secara bijak, mahasiswa KIPK perlu menyadari manfaat dan risiko yang terkait. Mereka dapat mulai dengan menetapkan anggaran belanja yang rasional dan disiplin, serta membuat daftar belanja yang spesifik untuk menghindari pemborosan. Memanfaatkan penawaran diskon juga bisa membantu menghemat pengeluaran. Selain itu, penting untuk memeriksa reputasi penjual sebelum bertransaksi guna memastikan kualitas produk dan keamanan. Terakhir, menjaga keseimbangan antara belanja online dan tanggung jawab akademik adalah kunci. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, mahasiswa KIPK dapat memanfaatkan e-commerce secara bijak tanpa mengorbankan kesejahteraan finansial dan akademik.

Peran Lembaga Pendidikan dan Pemerintah

Peran lembaga pendidikan dan pemerintah sangatlah penting dalam mendukung mahasiswa KIPK dalam memanfaatkan e-commerce secara bijak. Lembaga pendidikan dapat menyediakan pelatihan dan program literasi digital serta keuangan yang terintegrasi dalam kurikulum mereka. Hal ini akan membantu mahasiswa memahami risiko dan keuntungan dari e-commerce serta mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan mereka secara efektif.

Di sisi lain, pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk regulasi yang melindungi konsumen, termasuk mahasiswa, dari praktik-praktik penipuan dan penjualan ilegal di platform e-commerce. Selain itu, pemerintah juga dapat memperkuat infrastruktur digital dan memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan pendidikan dan keuangan online yang aman dan terpercaya bagi mahasiswa.

Kesimpulan

E-commerce telah membawa perubahan signifikan dalam cara mahasiswa KIPK berinteraksi dengan pasar, memberikan kemudahan dan keuntungan namun juga membawa risiko yang perlu diwaspadai. Dengan pemahaman yang baik tentang manfaat dan tantangan yang terkait dengan e-commerce, serta dukungan dari lembaga pendidikan dan pemerintah, mahasiswa KIPK dapat memanfaatkan e-commerce dengan bijak untuk mendukung kesejahteraan finansial dan keberhasilan akademik mereka.

Sumber :

Fauzan, A. (2023). Reseller, Mesin Pendorong Tak Terlihat E-Commerce Indonesia. Tirtoid. https://tirto.id/ireseller-imesin-pendorong-tak-terlihat-e-commerce-di-indonesia-gQAV

Hasibuan, Z. A., & Syarbaini, A. M. B. (2023). Perubahan Gaya Hidup Pengguna e-commerce dalam Daya Beli di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Manajemen, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis (JEMB), 2(1), 205-210.

Li, H., Ma, X., Fang, J., Liang, G., Lin, R., Liao, W., & Yang, X. (2023). Student Stress and Online Shopping Addiction Tendency among College Students in Guangdong Province, China: The Mediating Effect of the Social Support. PubMed Central. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9819100/

Oktaviani, M., Sari, I. P., & Miftah, Z. (2023). Pengaruh E-Commerce dan Financial Technology terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 9(3), 281-290.

Pangestuti, D. R., Liqo, F. K. Y., & Salis, Z. M. (2023, November). E-Commerce dan Dampaknya terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa (Studi Kasus pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Tingkat Akhir IKIP PGRI Bojonegoro). In Seminar Nasional Daring Sinergi (Vol. 1, No. 1, pp. 1798-1808)..

Puslapdik. (2022). Pedoman Pendaftaran Pendidikan Tinggi untuk Semua menuju Indonesia Maju KARTU INDONESIA PINTAR KULIAH – KIP Kuliah Merdeka 2022.

Sahri, N. A., & Novita, N. (2019). Kaizen Costing sebagai Perbaikan Berkelanjutan untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing pada E-Commerce. Jurnal Kajian Akuntansi, 3(1), 18-43.

Santika, E. (2024). ECDB: Proyeksi Pertumbuhan E-Commerce Indonesia Tertinggi Sedunia pada 2024. Databooks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/04/29/ecdb-proyeksi-pertumbuhan-e-commerce-indonesia-tertinggi-sedunia-pada-2024

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image