Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sd-smp Aisba

Derawan Ballroom, Sejarah, dan Generasi Ke-7

Eduaksi | 2024-06-12 13:16:16

Derawan Ballroom Royal Suite Hotel Balikpapan tampak meriah pada Ahad, 9 Juni lalu. Bagian depan panggung dihias aneka bunga beragam ukuran dan warna. Ratusan lebih tangkainya juga disisipi dedaunan yang hijau seperti asli. Sedap dipandang.

Spanduk besar dipasang di dinding panggung. Sisi kanan dan kiri spanduk dihias bunga yang menjalar ke atas dengan daun-daun yang hijau dan rimbun. Di beberapa sudutnya terdapat bunga berwarna putih. Di tengah spanduk tertulis, “Wisuda Kelulusan Angkatan 7. SD-SMP Al-Imam Islamic School Balikpapan.”

Jam menunjukkan sekitar pukul 09.00 WITA. Waktu yang ditungu tiba. Dua master of ceremony—Ustazah Hunsul Khatimah dan Ustazah Firstya—mempersilahkan pembawa acara prosesi wisuda maju ke depan: Ustaz Faisal dan Ustaz Syaiful Anshor. Keduanya lalu berdiri di samping kanan panggung dekat layar LCD.

Bismillah. Kami umumkan wisudawan dan wisudawati SD-SMP Al-Imam Islamic School Balikpapan tahun 2024,” ucapnya.

Suara koordinator tahfidz SD AISBA yang merdu itu langsung menggema. Mengisi setiap sudut ruang Derawan Ballroom hotel yang cukup luas dan megah.

“Wisudawan pertama sekaligus wisudawan terbaik SD Al-Imam Islamic School Balikpapan tahun 2024 adalah Fathan Al Zafar,” kata Ustaz Fai—sapaan akrabnya— sambil membaca teks prosesi wisuda yang dipegang tangan kirinya.

Putra dari Bapak Laode Muh Shaleh dan Bunda Faiqatunnisa sontak langsung maju ke depan panggung. Fathan—sapaan akrabnya—berdiri tepat di depan Kepala SD AISBA, Ustaz Randi Patajangan. Tubuhnya agak nyerong ke samping ke arah tamu undangan.

Ustaz Randi mengalungkan medali dan memberikan sertifikat sekaligus piala dengan predikat, “The Best Student.” Tubuh keduanya lalu menghadapa ke depan, ke arah tamu undangan. Tak mau menyia-nyiakan momen bersejarah itu, fotografer kegiatan ustaz Rahmat Ramadhon langsung mengabadikannya dengan kamera DSLR canggih.

“Lihat ke sini. Satu, dua, tigaaa,” katanya sambil telunjuk tangan kanannya menekan tombol bagian atas kamera dengan lincah.

“Tek !”

Flash kamera menyambar. Tak hanya koordinator bidang kurikulum SD AISBA. Fotografer lainnya—Ustaz Nur Hidayat dan ustazah Rifka—juga para tamu undangan tak mau ketinggalangan. Mereka ikut mengabadikan momen penting dan bersejarah itu.

Satu persatu wisudawan dan wisudawati SD AISBA dipanggil ke depan. Tiba giliran wisudawan dan wisudawati SMP AISBA. Kini, giliran ustaz Syaiful Anshor mengumumkan wisudawan kedua.

“Wisudawan SMP AISBA tahun 2024, Al Nino Ikhtiarullah,” katanya sambil mempersilahkan putra pasangan Bapak Novi Ikhtiarullah dan Bunda Anita untuk maju ke atas panggung.

Setali tiga uang prosesi wisuda SD AISBA, Kepala SMP AISBA, Ustaz Abdul Rofik juga mengalungkan medali dan memberikan piagam dan piala. Senyum manis tampak terlukis di wajah siswa yang akrab disapa Al Nino.

Wisuda Ke-7

SD dan SMP AISBA mengadakan wisuda kelulusan siswa kelas 6 dan kelas 9 pada Ahad, 9 Juni lalu. Wisuda yang bertempat di Derawan Ballroom Royal Suite Hotel Balikpapan di bilangan Syarifuddin Yoes, Balikpapan ini mengangkat tema “Stride With Knowledge, Devote With Charity.”

Pada prosesi wisuda itu juga diumumkan para wisudawan dan wisudawati terbaik: dua dari SD dan dua dari SMP. Wisudawan terbaik SD adalah Fathan Al Zhafar dan wisudawati terbaik Khaliqa Aisyah Marindha. Untuk SMP wisudawan terbaik jatuh pada Naufal Rafi Hermawan. Sedangkan wisudawati terbaik Naurah Izzati Syahidah.

“Wisudawan ataupun wisudawati terbaik dipilih berdasarkan penilaian para ustaz dan ustazah. Begitu juga Naurah Izzati Syahidah. Ada catatan panjang kenapa ananda terpilih jadi wisudawati terbaik tahun ini,” jelas ustaz Anshor sambil membacakan sebagian catatan tersebut.

Gelaran wisuda sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Al-Imam Madinatul Iman (YAMI) Balikpapan ini adalah yang ke-7 sejak berdiri hampir satu dekade silam. Acara tersebut dihadiri Wakil YAMI, Mas Muhammad Rofi Ramadhan. Mas Rofi—sapaan akrabnya—menggantikan ayahnya, Bapak Utama Jaya yang berhalangan hadir.

Selain Mas Rofi, hadir pula kepala TK AISBA, Ustazah Sri Ayu Lestari, Kepala SMA AISBA Ustaz Muflihin, Ketua Komite SD AISBA, Bunda Sri Widyawati, Wakil Komite SMP AISBA, Bapak Jundi Rahmad Danny, dan pengawas SD dan SMP dari Diknas dan Kemenag.

Jaga Kebiasaan Baik Sekolah

Kepala SD AISBA, Ustaz Randi dalam sambutannya meminta agar para-alumni—baik SD maupun SMP—harus tetap menjaga kebiasaan dan kebaikan yang selama ini dilakukan di sekolah. Kebiasaan baik itu seperti tilawah al-Qur’an, shalat dhuha, zikir, menjaga shalat, dan lain sebagainya.

“Saya harap, setelah lulus ini, ananda semua jangan sampai meninggalkan kebaikan dan kebiasaan yang selama ini dilakukan,” ujarnya di hadapan para wisudawan.

Dia juga mengingatkan orangtua bahwa anak-anak sekarang hidup di era teknologi. Serba canggih. Berbeda zaman dulu. Zaman sekarang, anak-anak yang biasa disebut Gen-Z dibanjiri informasi. Jika tidak diantisipasi dampaknya bisa berbahaya.

“Anak-anak kita harus punya kemampuan untuk memfilter informasi agar tidak salah jalan. Ini dibutuhkan peran aktif dan optimal orangtua,” harapnya.

Baik Ustaz Randi maupun Ustaz Rofik dalam sambutannya sama-sama mengucapkan terima kasih kepada para orangtua yang menitipkan anaknya bersekolah di AISBA. Pun juga dengan sinergitas yang selama ini terjalin dengan sangat baik dalam mendidik anak sehingga bisa berada di momen wisuda ini.

Jazaakumullah khair kepada seluruh orangtua atas kerja sama baiknya selama ini. Juga kepada seluruh anak-anakku yang telah melalui proses selama di AISBA ini dengan baik,” ujar Ustaz Rofik.

Setali tiga uang pengawas Diknas SD AISBA, Fatkhur Rohman. Bapak Fathur—biasa disapa—dalam sambutan cukup panjangnya juga berpesan agar para-alumni tidak meninggalkan ajaran dan pesan yang didapat seperti yang disampaikan Ustaz Randi. Sebab, katanya itu bekal terbaik siswa menghadapi masa depan berikutnya.

Dia juga mengapresiasi AISBA yang kini punya gedung baru dan jenjang pendidikan yang lengkap: TK, SD, SMP, dan SMA. Menurutnya, linearitas konsep pendidikan itu sangat penting. Supaya pendidikan yang didapat linear. Khususnya dalam hal materi keagamaan—seperti tahfidz al-Qur’an dan lingkungan.

“Nah, sekarang tidak perlu bingung lagi. Sebab, alumni SD bisa langsung lanjut ke SMP AISBA, begitu juga SMP ke SMA,” ujarnya.

Jazaakumullah, AISBA!

Salah satu orangtua alumni, Bapak Rantoe Marindha mengungkapkan kisahnya saat pertama kali memasukkan putrinya Khaliqa Aisyah Marindha ke SD AISBA. Kisah itu diungkapkan oleh Ayah alumni peraih predikat siswa terbaik itu saat diminta untuk memberi sambutan mewakili para orangtua siswa.

Waktu itu, dia baru pindah ke Balikpapan dari Samarinda. Bingung mencari sekolah terbaik untuk putri pertamanya. Ada banyak referensi sekolah Islam. Semuanya juga bagus. Meski semuanya punya nilai plus-minus. Apalagi SD AISBA waktu itu masih bertempat di ruko kecil di kompleks Masjid Namirah. Kurang representatif.

“Namun, setelah datang dan berdikusi langsung dengan kepala sekolah terkait dengan visi-misi sekolah, ternyata kami in-line. Setuju dengan konsepnya. Akhirnya, Khaliqa kami masukkan ke SD AISBA,” tuturnya.

Seiring waktu, dia merasa pilihannya itu tidak salah. Putrinya bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tidak saja cerdas, tapi juga baik adab dan akhlaknya. Bahkan, di rumah kakaknya bisa jadi teladan bagi dua adiknya yang masih kecil.

Alhamdulillah, dari kualitas kakaknya SD AISBA terbukti berhasil. Bagus. Karena itu, saya masukkan lagi adiknya ke SD, Khadijah. Sekarang kelas satu. Insyaa-Allah, nanti adiknya kami masukkan lagi ke SD,” katanya.

Hanya saja, Bapak Rantoe sedikit khawatir. Kekhawatiran itu muncul dari makin banyaknya jumlah siswa-siswi SD-SMP AISBA. Dia takut kondisi itu akan menurunkan kualitas pendidikan yang selama ini dijaga oleh SD.

“Kami harap dengan kuantitas yang terus bertambah, AISBA bisa tetap menjaga kualitasnya. Kami percaya itu. Jazaakumullah khair, kepada ustaz dan ustazah yang telah mendidik anak-anak kami,” ucapnya.

Kesan yang sama juga disampaikan orangtua siswa alumni SMP AISBA, Bapak Bakhtiar Mufti Cahyono. Bapak dari Naurah Izzati Syahidah yang juga peraih wisudawati terbaik 2024 ini mengaku berterima kasih dan puas terhadap pendidikan yang diberikan sekolah selama ini kepada putrinya.

Katanya, siswi begitu menikmati proses pembelajaran di AISBA. Tidak hanya berbagai macam pelajaran—baik umum maupun agama—tapi juga banyak kegiatan yang menarik dan inspiratif bagi siswa.

“Proses pembelajaran di SMP AISBA menarik. Seperti kerja kelompok, saling sinergi, dan banyak hal positif yang didapat,” ujarnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image