Phishing Mengintai Orang Tua, Lakukan Ini Sebelum Terlambat!
Iptek | 2024-06-12 00:11:40Masih ingatkah kamu dengan kasus yang viral tentang seseorang tidak dikenal mengirim sesuatu menyerupai dokumen pdf yang ternyata merupakan aplikasi malware? Yap, itu merupakan salah satu bentuk phishing yang ada saat ini. Dalam era digital yang semakin maju, ancaman phishing menjadi salah satu tantangan besar terutama pada orang tua. Bagi mereka, berselancar di dunia maya mungkin terasa seperti menjelajahi lautan yang belum terjamah. Hal tersebut dimanfaatkan para pelaku phishing untuk melakukan penipuan terhadap orang tua karena kurangnya literasi digital.
Berdasarkan data dari laporan IDADX (Indonesia Anti-phishing Data Exchange), yang mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah pengaduan serangan phishing di Indonesia. Pada periode kuartal I 2023, IDADX menerima sebanyak 26.675 laporan serangan phishing, meningkat jauh dari jumlah laporan sebelumnya pada kuartal 4 2022 yang hanya sekitar 6.106 laporan. Lonjakan yang mencolok ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan pendidikan tentang keamanan online, terutama bagi orang tua. Namun, dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat membantu orang tua kita melindungi diri dari serangan phishing yang merugikan.
Apa itu phishing
phishing dapat diartikan sebagai kejahatan digital berupa penipuan yang berusaha memanipulasi orang lain dengan tujuan untuk mengambil informasi sensitif. Informasi tersebut bisa berupa data diri, kata sandi akun, dan bahkan rekening bank. Pelaku akan menyamar sebagai orang atau organisasi terkemuka agar mendapat kepercayaan para calon korban. Bentuk paling umum dari phishing adalah email, pesan teks, panggilan suara, web phishing, dan pop-up di website yang tidak dilindungi. Semua itu akan dibuat semenarik mungkin agar calon korban terbujuk.
phishing seringkali disamakan dengan spam, namun kenyataannya berbeda. Spam hanyalah istilah lain untuk email sampah dan iklan yang tidak diinginkan. Meskipun bisa dikatakan sama, namun perbedaannya ialah spam tidak memiliki niatan untuk mencuri informasi sedangkan phishing berupaya untuk mencuri informasi dengan sengaja dan menggunakannya untuk niatan buruk seperti menjual data pribadi sampai membobol rekening bank kita.
Mengapa orang tua menjadi target phishing?
Orang tua sering menjadi sasaran empuk bagi serangan phishing karena beberapa alasan utama. Pertama, mereka mungkin kurang terbiasa dengan teknologi dan kurang akrab dengan taktik manipulatif yang digunakan oleh penyerang phishing. Sebagai hasilnya, mereka lebih rentan terhadap trik phishing yang dirancang untuk mengecoh pengguna yang kurang waspada. Kedua, orang tua cenderung memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap informasi yang mereka terima, terutama jika itu berasal dari sumber yang tampaknya resmi seperti lembaga keuangan atau pemerintah. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap serangan phishing yang menyamar sebagai seseorang atau organisasi yang dikenalinya.
Selain itu, kekayaan orang-orang cenderung mencapai puncaknya ketika mereka mencapai usia dewasa, menjadikan sarang telur mereka sebagai hadiah menarik bagi para penipu. Pada kuartal keempat tahun 2023, mereka yang berusia antara 40 dan 69 tahun, memiliki sekitar 62% dari total kekayaan di Amerika Serikat, menurut Federal Reserve. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pemahaman yang memadai kepada orang tua tentang taktik yang digunakan oleh penyerang phishing serta pentingnya tetap waspada dan kritis terhadap komunikasi online yang mencurigakan.
Jenis-Jenis Phishing
Berbagai jenis phishing selalu dilakukan para pelaku untuk mencuri data para korbannya. Tak heran mereka akan berusaha menciptakan teknik phishing baru untuk menjerat korban. Jadi agar lebih waspada, sebaiknya kita mengetahui Jenis-jenis phishing yang ada saat ini, yaitu:
1. Blind phishing
Dari semua jenis serangan phishing, blind phishing adalah jenis yang paling umum terjadi. Serangan ini dikirim melalui email massal dan tidak menggunakan strategi apa pun. Hanya berbekal harapan bahwa siapa tau akan ada penerima yang jatuh ke dalam perangkap mereka untuk mengikuti tindakan dalam email.
2. Spear phishing
Berbeda dengan Blind phishing, alih-alih menggunakan pengiriman email secara masif dengan calon korban yang acak, spear phishing menarget calon korban tertentu. Biasanya, teknik ini dilakukan setelah beberapa informasi dasar calon korban dimiliki, seperti nama dan alamat.
3. Whaling
Whaling bisa dikatakan serupa dengan spear phishing. Bedanya, Whaling biasanya menargetkan pegawai eksekutif tingkat tinggi atau tokoh terkenal, seperti direktur perusahaan, dengan maksud untuk mengacaukan instansinya.
4. Clone phishing
Jenis penipuan ini dilakukan dengan mengkloning website asli untuk mengelabui dan menarik pengguna. Umumnya, web phishing ini akan meminta calon korban untuk memasukkan informasi sensitif pada kolom yang disediakan. Padahal kolom ini nantinya akan mengirimkan informasi tersebut ke si penjahat.
Tips menghindari phishing
Setelah mengetahui apa itu phishing dan jenis-jenisnya, kali ini kita akan membahas tips menghindarinya, yaitu antara lain:
1. Rutin Memeriksa Keamanan Gadget
phishing adalah kejahatan yang dapat menyerang seluruh aplikasi dalam gadget, termasuk aplikasi mobile banking. Jika kita suka menyimpan informasi di gadget (dalam aplikasi Note, misalnya), data ini juga akan terancam jika gadget kita terkena phishing. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan keamanan menyeluruh di gadget secara rutin. Cek riwayat penggunaan aplikasi, file-file aneh, dan suhu gadget setiap kali punya waktu luang.
2. Menyimpan Informasi Login dengan Hati-Hati
Tips menghindari phishing selanjutnya adalah menyimpan informasi login dengan hati-hati. Kita seringkali meninggalkan info login kita di sembarang tempat, misalnya di komputer umum atau di ponsel orang lain. Sebaiknya menghindari ini jika tidak ingin jadi korban phishing. Selain menyimpan info login dengan hati-hati, pastikan juga untuk selalu menggunakan kata sandi unik. Jika takut kesulitan mengingat, kamu bisa menulisnya di sebuah catatan pribadi dan tidak meninggalkannya di sembarang tempat.
3. Tidak Mengikuti Perintah Email/Pesan Teks Mencurigakan
Tips berikutnya menghindari phishing adalah dengan mengabaikan seluruh email atau pesan teks mencurigakan. Dalam sehari, kamu bisa saja menerima serangan phishing lebih dari beberapa kali. Sesering apapun, jangan sampai melaksanakan perintah dari pengirim mencurigakan. Jika pengirim tersebut mengaku sebagai orang lain, coba hubungi orang aslinya.
4. Mengakses Website dengan SSL
SSL adalah Secure Socket Layer yang dipasang di website agar pengaksesnya terlindung serangan online. Jika ingin perangkatmu terlindung dari phishing dan malware, sebaiknya hanya kunjungi website dengan SSL. Cara membedakan website SSL dengan tanpa SSL adalah dari protokol aksesnya. Website dengan SSL protokol aksesnya adalah “https://”, bukan “http://”
5. Waspada Menerima Telpon Tidak Dikenal
Tips menghindari phishing berikutnya adalah tidak menerima telpon orang asing. Kalau pun harus menerima, dengarkan dulu apa kepentingan orang asing tersebut. Jika permintaannya menyangkut hal-hal privasi/meminta uang, sebaiknya diabaikan saja telponnya.
6. Tidak Mudah Tergiur Hadiah yang Ditawarkan Email/Pesan Teks
Selain waspada saat menerima telpon, kamu juga sebaiknya tidak mudah tergoda oleh hadiah dari email atau pesan teks. Sebagian besar hadiah semacam itu hanyalah kedok untuk melakukan phishing. Jika kamu tergiur, bukannya mendapat hadiah milyaran, kamu malah akan kehilangan banyak data berharga, termasuk data rekening.
7. Memasang Aplikasi Pelindung phishing
Tips menghindari phishing yang terakhir adalah memasang aplikasi pelindung phishing dan malware. Ada banyak aplikasi semacam ini tersebar di internet, baik aplikasi ponsel atau aplikasi komputer. Oleh karena itu, pastikan aplikasi ini selalu terpasang di gadget kamu, agar gadget awet dari serangan phishing maupun malware.
Nah itulah informasi singkat terkait apa itu phishing dan tips menghindarinya. phishing adalah kejahatan online yang harus diwaspadai. Apabila kamu merasa mengalami hal ini, segera lakukan tindakan pencegahan dengan mengabaikannya ya! Jika pelaku phishing benar-benar mengganggu, laporkan saja ke pihak berwajib di sekitarmu.
Dengan langkah-langkah yang sesuai, kita dapat membantu orang tua kita menjelajahi dunia maya dengan percaya diri dan aman. Edukasi tentang phishing dan keamanan online harus menjadi prioritas, karena melindungi informasi pribadi mereka adalah tanggung jawab bersama. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa mereka tetap aman dan terlindungi di dunia maya yang terus berubah.
Reference:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-purwakarta/baca-artikel/14851/Waspada-Kehajatan-phishing -Mengintai-Anda.html
https://www.federalreserve.gov/releases/z1/dataviz/dfa/distribute/chart/#range:2015.2,2023.4;quarter:134;series:Net%20worth;demographic:age;population:all;units:levels
https://idadx.id/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.