Jangan Eksfoliasi Dulu! Kalau Belum Tau Do and Don't dalam Step Eksfoliasi
Lainnnya | 2024-06-10 17:46:09Halo guys! Kenalin, aku Linda mahasiswi kedokteran hewan semester kedua.
Siapa nih yang cita citanya punya glass skin seperti Jang Wonyoung? Nah, menurut beberapa sumber, salah satu penunjang dalam mendapatkan glass skin adalah dengan eksfoliasi. Menurut Putri (2023) eksfoliasi adalah step dasar yang dilakukan untukk membantu memaksimalkan produk lain agar bisa lebih menyerap di kulit. Eksfoliator adalah prosedur yang dipakai untuk mengatasi masalah anti penuaan, mengurangi atau menghilangkan kerutan, meningkatkan vitalitas dari kulit, dan juga tekstur dari kulit wajah. Namun kebanyakan orang menggunakan eksfoliator untuk mengangkat sel kulit mati dan membantu meregenerasi kulit dari bekas jerawat, sehingga kita mendapatkan kulit yang bersih dan sehat
Nah salah satu kandungan yang bagus untuk eksfoliasi, diantaranya ada AHA dan BHA. Menurut Taufiqurrahman (2024) Asam alfa-hidroksi atau AHA adalah asam organik dengan gugus hidroksil pada posisi alfa yang dapat diproduksi baik dengan fermentasi mikroorganisme atau dengan sintesis kimia. Nah, kalau Asam beta-hidroksi atau BHA merupakan senyawa keratolitik yang mempunyai kemampuan untuk melonggarkan lapisan luar dari kulit dua jenis asam ini sering digunakan dalam produk perawatan kulit untuk eksfoliasi dan perbaikan tekstur kulit. AHA, seperti asam glikolat dan asam laktat, bekerja pada lapisan permukaan kulit, sementara BHA, seperti asam salisilat, menembus lebih dalam ke dalam pori-pori.
Eksfoliasi adalah langkah yang cukup penting dalam step skincare yang berfungsi mengangkat sel-sel kulit mati dan memicu terjadinya regenerasi sel kulit baru. Namun, eksfoliasi yang nggak tepat dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kulit. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan (do) dan dihindari (don't) saat melakukan eksfoliasi. Yuk simak penjelasan dibawah!
Do's Ketika Eksfoliasi
1. Pilih Produk Eksfoliasi yang Tepat
Gunakan eksfoliator yang sesuai dengan jenis kulit kalian. Misalnya, kulit sensitif mungkin perlu eksfoliator yang lebih lembut seperti AHA, sementara kulit berjerawat bisa mendapat manfaat dari BHA. Kalian yang berkulit normal ingin mempunyai pori-pori yang bersih bisa menggunakan eksfoliator yang mengandung BHA . Jika orang berkulit normal ingin mengurangi kekusaman wajah akibat sinar matahari bisa menggunakan ekfoliator yang mengandung (AHA Purnata, 2020).
2. Mulai dengan Frekuensi yang Rendah
Kalau kalian baru memulai eksfoliasi, lakukan dengan frekuensi yang rendah, seperti sekali atau dua kali seminggu, dan tingkatkan secara bertahap sesuai toleransi kulit kalian.
3. Lakukan Eksfoliasi di Malam Hari
Eksfoliasi bisa membuat kulit kita lebih sensitif terhadap sinar matahari. Melakukan eksfoliasi di malam hari memberi waktu bagi kulit untuk beregenerasi tanpa paparan sinar UV langsung.
4. Hidrasi Kulit setelah Eksfoliasi
Gunakan pelembap setelah eksfoliasi untuk mengembalikan kelembapan yang hilang dan membantu memperbaiki barrier kulit. Kandungan skincare yang dapat kamu gunakan setelah eksfoliasi diantaranya adalah niacinamide dan ceramide. Jangan gunakan pelembab yang mengandung bahan aktif pencerah, seperti Vitamin C, AHA, dan sebagainya (Rahmawaty, 2020).
5. Gunakan Sunscreen pada Pagi – Siang Hari
Setelah eksfoliasi, pastikan kalian selalu menggunakan sunscreen dengan SPF tinggi pada pagi hingga siang hari untuk melindungi kulit kalian dari kerusakan akibat sinar UV.
6. Lihat Reaksi Kulit
Kalau kulit kalian menunjukkan tanda-tanda iritasi, seperti kemerahan, rasa terbakar, atau pengelupasan berlebihan, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter.
Don'ts Ketika Eksfoliasi
1. Jangan Over-Exfoliate
Menggunakan eksfoliator terlalu sering atau dalam jumlah yang terlalu banyak dapat merusak barrier kulit, menyebabkan iritasi, kekeringan, dan bahkan peradangan pada kulit kalian.
2. Hindari Menggunakan Eksfoliator di Area Kulit yang Teriritasi
Jangan menggunakan eksfoliator di area kulit yang sudah teriritasi atau terluka, seperti kulit yang terbakar sinar matahari, jerawat yang meradang, atau kulit yang baru saja menjalani prosedur kosmetik.
3. Jangan Gabungkan Terlalu Banyak Bahan Aktif
Hindari penggunaan bahan aktif eksfoliasi lainnya pada hari yang sama, seperti retinol atau vitamin C dosis tinggi, yang dapat meningkatkan risiko iritasi.
4. Jangan Menggunakan Scrub Kasar pada Kulit Sensitif
Hindari menggunakan scrub fisik yang kasar, terutama pada kulit sensitif, karena dapat menyebabkan mikro-abrasions dan iritasi. Pilih eksfoliator kimia yang lebih lembut.
5. Jangan Abaikan Penggunaan Pelembap
Mengabaikan pelembap setelah eksfoliasi dapat membuat kulit kering dan rentan terhadap iritasi. Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit dan meminimalisir iritasi. Jangan lupa, pastikan Ingredients dari pelembab yang kamu pakai ya. Hindari kandungan Vitamin C, Retinoid, Benzoyl peroxide, AHA, dan BHA.
6. Jangan Eksfoliasi Setelah Prosedur Kulit
Hindari eksfoliasi segera setelah menjalani prosedur kulit seperti peeling kimia atau laser treatment, karena kulit memerlukan waktu untuk regenerasi.
Jadi, eksfoliasi adalah langkah yang cukup penting dalam perawatan kulit jika dilakukan dengan benar. Penting banget untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit kalian, mulai dengan frekuensi rendah, pakai sunscreen, dan selalu menjaga hidrasi kulit setelah eksfoliasi. Hindari over-exfoliation, penggunaan produk yang terlalu keras, dan perhatikan reaksi kulit kamu untuk mencegah iritasi dan kerusakan kulit yang lebih parah.
Meskipun sedikit ribet dan banyak yang harus diperhatikan, tapi menurut aku pribadi eksfoliasi beneren punya banyak manfaat di kulit aku. Semenjak rajin eksfoliasi, aku jadi lebih jarang jerawatan dan chicken skinku lebih tersamarkan. Nah, setelah baca artikel ini kira kira kalian mau coba eksfoliasi nggak?
Semoga artikel ini membantu ya untuk teman teman yang masih takut dan ragu untuk eksfoliasi. See u.
Referensi:
Taufiqurrahman, M., Ryan, A. S., Butar-Butar, M. E. T., & Pijaryanti, I.(2024). Pemanfaatan Probiotik Asam Laktat dalam Susu Kuda Sumbawa sebagai Bahan Baku Tabir Surya. Jurnal Pharmascience, 11(1), 125-134.
Putri, N. (2023). Pengaruh Chemical Exfoliator AHA pada Skincare. Bohr: Jurnal Cendekia Kimia, 1(02), 65-71.
Rahmawaty, A. (2020). Peran Perawatan Kulit (Skincare) yang Dapat Merawat atau Merusak Skin Barrier. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia, 7(1), 005-010.
Purnata, L. P. (2020). Pentingnya Pemilihan Eksfoliator dalam Mengangkat Sel Kulit Mati pada Wajah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.