Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mario Valentino

Kebijakan Box Culvert di Surabaya: Kompromi Antara Pengendalian Banjir dan Mobilitas Masyarakat

Kebijakan | 2024-06-09 08:33:54

Surabaya, sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan air dan mobilitas masyarakat. Salah satu upaya signifikan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah penerapan kebijakan box culvert, yang bertujuan untuk mengatasi masalah banjir yang sering melanda kota ini. Meskipun kebijakan ini dianggap sebagai langkah progresif dalam pengendalian banjir, ia juga menimbulkan pertanyaan terkait dampaknya terhadap mobilitas masyarakat.

sumber: nusantara.medcom.id

Pengendalian Banjir dengan Box Culvert

Box culvert merupakan struktur beton bertulang yang digunakan untuk saluran drainase bawah tanah. Kebijakan ini diterapkan sebagai solusi untuk meningkatkan kapasitas saluran air sehingga dapat mengurangi risiko banjir. Dengan box culvert, aliran air hujan dapat dialirkan lebih efisien dan cepat, mencegah genangan air yang sering kali mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Surabaya, yang secara geografis rentan terhadap banjir karena topografinya yang datar dan sistem drainase yang terbatas, sangat diuntungkan oleh penerapan box culvert. Saluran-saluran ini mampu menampung volume air yang lebih besar dibandingkan saluran terbuka konvensional, serta mengurangi kemungkinan penyumbatan oleh sampah dan sedimen.

Pemerintah Kota Surabaya telah mengembangkan kebijakan box culvert sebagai upaya untuk mengendalikan banjir dan mengurangi kemacetan di wilayah barat. Proyek ini bertujuan untuk mencegah banjir dan menanggulangi kemacetan di beberapa titik di kota. Namun, perlu dihargai bahwa kebijakan ini juga memiliki dampak negatif terhadap mobilitas masyarakat.

Pada awal tahun 2024, beberapa daerah di Kota Surabaya dilanda banjir saat curah hujan sedang tinggi. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Pemerintah Kota Surabaya menjalankan puluhan proyek Box Culvert atau saluran air sebagai upaya pengendalian banjir di Kota Pahlawan. Meski demikian, proyek tersebut juga menimbulkan keluhan akan kemacetan yang timbul akibat ruas jalan yang digunakan untuk pengerjaan dan pemasangan Box Culvert

Dampak pada Mobilitas Masyarakat

Namun, penerapan kebijakan box culvert tidak datang tanpa tantangan. Proses konstruksi yang memakan waktu lama dan membutuhkan penggalian di berbagai titik kota telah menimbulkan gangguan signifikan pada mobilitas masyarakat. Jalan-jalan utama yang ditutup sementara untuk pembangunan box culvert menyebabkan kemacetan parah dan membatasi aksesibilitas warga terhadap berbagai fasilitas penting.

Beberapa warga mengeluhkan bahwa meskipun manfaat jangka panjangnya menjanjikan, dampak jangka pendek terhadap mobilitas sangat mengganggu. Mereka merasa bahwa proses konstruksi ini memperlambat kegiatan sehari-hari, mengurangi produktivitas, dan menambah stres di tengah kota yang sudah padat.

Dalam beberapa titik, seperti di Jalan Raya Babat Jerawat - Pakal, pembangunan box culvert menggunakan anggaran sekitar Rp 45 miliar dan target selesai pada Agustus-September 2024. Proyek ini bertujuan untuk mencegah banjir dan menanggulangi kemacetan di wilayah barat. Namun, perlu dihargai bahwa pengerjaan box culvert juga dapat menyebabkan masalah karena perubahan cuaca secara mendadak, yaitu munculnya genangan air yang mengganggu mobilitas masyarakat

Kompromi yang Diperlukan

Menyikapi situasi ini, diperlukan kompromi antara kebutuhan pengendalian banjir dan menjaga kelancaran mobilitas masyarakat. Pertama, komunikasi yang efektif dan transparan antara pemerintah kota dan masyarakat adalah kunci. Informasi yang jelas mengenai jadwal dan durasi konstruksi, serta alternatif rute lalu lintas yang disediakan, dapat membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan sementara ini.

Kedua, pemerintah perlu memastikan bahwa proyek box culvert dilakukan dengan efisiensi maksimal. Penggunaan teknologi konstruksi yang lebih canggih dan tenaga kerja yang terlatih dapat mempercepat proses pembangunan, sehingga mengurangi periode gangguan.

Ketiga, penerapan manajemen lalu lintas yang efektif selama masa konstruksi sangat penting. Ini termasuk pengaturan waktu kerja yang tidak mengganggu jam sibuk, serta penyediaan jalur sementara yang memadai untuk menghindari kemacetan berlebih.

Kesimpulan

Kebijakan box culvert di Surabaya merupakan langkah penting dalam upaya pengendalian banjir yang sangat dibutuhkan oleh kota ini. Meskipun demikian, dampak terhadap mobilitas masyarakat tidak boleh diabaikan. Melalui pendekatan yang seimbang dan kompromi yang bijaksana, diharapkan bahwa Surabaya dapat mengatasi tantangan banjir tanpa mengorbankan kelancaran aktivitas sehari-hari warganya. Dengan demikian, kebijakan ini akan benar-benar membawa manfaat maksimal bagi seluruh warga kota Surabaya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image