Ketika Seluruh Dunia Menggemakan Boikot
Humaniora | 2024-06-08 16:58:44Terhitung sudah delapan bulan lebih berlalu sejak penyerangan yang dilakukan oleh Israel melalui Israel Defense Forces (IDF) kepada Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu. Banyak yang kemudian mengecam tindakan agresi yang telah dilakukan oleh Israel. Berbagai aksi protes telah dilakukan oleh sebagian besar warga di berbagai belahan dunia. Melalui gerakan BDS Movement, mereka menunjukkan dukungan terhadap warga palestina yang menjadi korban dari genosida yang dilakukan oleh Israel. Fokus utama dalam gerakan tersebut adalah pemboikotan terhadap produk-produk yang berafiliasi dengan Israel dan yang mensponsori dalam aksi genosida tersebut. Mereka yang berada di sisi Palestina dan berjuang untuk kebebasannya dari opresi Israel adalah mereka yang masih memiliki rasa kemanusiaan dalam dirinya.
Apa yang terjadi di Palestina saat ini adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius dan sistematis. Pemindahan paksa, pembatasan akses terhadap sumber daya penunjang kehidupan, dan serangan militer yang menargetkan wilayah sipil menyebabkan banyak korban jiwa. Tidak hanya itu, sekitar dua juta orang di Palestina harus hidup dalam kondisi yang serba kekurangan akibat blokade yang dilakukan oleh Israel di segala bidang. Bahkan, bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Palestina dari negara-negara lain pun ikut dihalangi dan bahkan dihancurkan oleh Israel.
Namun begitu, masih banyak orang yang mempertanyakan bagaimana bisa seluruh dunia dapat bersatu dalam menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap Israel padahal mereka bukanlah korbannya. Kolektivisme global ini tentu tidak muncul dengan begitu saja. Di era yang modern ini, foto dan berita dari wilayah konflik dapat menyebar dalam hitungan detik. Media sosial sangat berperan dalam meningkatkan kesadaran dan empati secara global. Meskipun mereka berada di belahan dunia yang jauh, orang-orang merasa terdorong untuk bertindak ketika melihat penderitaan rakyat Palestina. Rasa kemanusiaan dan keadilan dapat melampaui perbedaan budaya dan geografis, mendorong masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bersatu.
Sejarah panjang kolonialisme di seluruh dunia telah menanamkan kesadaran akan pentingnya menentang penindasan dimanapun dan dalam bentuk apapun. Banyak orang melihat genosida yang terjadi di Palestina sebagai bagian penindasan yang berusaha untuk mengakhiri kehidupan di Palestina, sebuah pelanggaran hak asasi manusia yang sangat kejam. Dengan memberikan dukungan pada Palestina, setiap warga di penjuru dunia menunjukkan bahwa mereka tidak tinggal diam menghadapi ketidakadilan yang terjadi. Mereka menyadari bahwa melawan ketidakadilan adalah tugas semua orang, tidak hanya kepada para korban yang terdampak langsung.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.