Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cynthia Angel Pangruruk

Laufey : Pahlawan Kebangkitan Genre Jazz di Era Modern dan Dampaknya Pada Generasi Z

Edukasi | 2024-06-05 21:00:06
Source : https://www.instagram.com/p/C4LrVjNx5mL/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==

Beyond the Sea, Dream a Little Dream of Me, L-O-V-E, La Vie En Rose. Mungkin jika anda bertanya kepada nenek, kakek, atau bahkan orang tua anda, apakah mereka tahu mengenai judul-judul lagu tersebut? Sebagian besar dari mereka pasti tahu atau mungkin familiar baik dari judul, nada, bahkan liriknya. Bagaimana jika anda bertanya kepada diri anda sendiri, apakah anda juga familiar? atau apakah anda bahkan tidak tahu judul-judul lagu tersebut?

Jazz is Dying.

“Jazz is dying”. Salah satu dialog dari film musikal Jazz peraih piala Oscar "La La Land" menjadi gambaran nasib genre asal New Orleans di era modern ini. Dilansir pada situs business.yougov.com, hingga tahun 2024, Jazz “dikalahkan” oleh Pop, Rock, dan juga Hip Hop. Tiga genre besar tersebut menjadi wajah musik di era modern. Ini didukung dengan banyaknya tanggapan bahwa genre ini adalah genre yang membosankan dan kuno khususnya dari segi instrumen dan aransemennya. Sebenarnya tidak ada yang memaksa dan tidak ada yang menyatakan bahwa semua orang harus mendengarkan Jazz atau harus menyukai Jazz. Jazz sendiri adalah genre yang sangat luas. Jazz merupakan genre music yang menggabungkan musik aliran dan budaya Afrika, Latin, serta Eropa sehingga banyak muncul pencabangan atau aliran genre baru seperti swing jazz, bossa nova, big band, hingga fusion.

Jadi, apakah era modern merupakan era ‘perpisahan’ kita dengan genre Jazz? Apakah akan ada genre baru yang bisa menggantikan posisi Jazz atau bahkan menggantikan holy trinity genre terpopuler di abad ini? Jawabannya tidak juga. Seorang wanita asal Islandia menjadi salah satu pahlawan kebangkitan jazz di era modern ini.

Hero of the Jazz Revival in the Modern Era.

Laufey Lín Bing Jónsdóttir atau yang biasa dikenal dengan Laufey adalah musisi yang berfokus pada genre Jazz dan Classical dengan pendengar bulanan di platform musik digital spotify sebanyak 13.699.577 pendengar. Lagu-lagu yang dipublikasikan Laufey merupakan lagu-lagu hasil buatan Laufey dan juga lagu-lagu jazz klasik yang di cover ulang oleh Laufey. Lagu-lagu ciptaan Laufey seperti “Promise“, “Falling Behind“, dan “From the Start“ menjadi lagu-lagu yang populer di kalangan generasi Z. Lagu cover laufey seperti “Misty”, “It Could Happen to You”, dan “I Wish You Love“ juga tak kalah populer dan menjadi on-repeat bagi banyak orang, khususnya generasi Z. Laufey menjadi perbincangan yang hangat di kalangan industri musik, khususnya Jazz. Ia pun juga berprestasi di bidang musik, dengan mendapatkan penghargaan Grammy Awards tahun 2024. Laufey mampu bersaing dengan sekian banyak musisi yang sebagian besar membawakan musik bergenre Pop. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana Laufey bisa menjadi pahlawan kebangkitan genre Jazz di era modern ini? dan apa dampaknya kepada generasi Z?

Seorang musisi asal Amerika bernama Adam Neeley dalam video essay nya yang berjudul “Is Laufey Jazz?” mengatakan bahwa Laufey bisa menjadi jembatan penghubung serta pengenalan antara musik Jazz dengan generasi Z. Situs Vouge menguatkan dengan mengatakan bahwa Laufey membawa Jazz kepada generasi Z. Beberapa musisi juga berpendapat bahwa Laufey bisa memenangkan hati generasi Z dengan lagu-lagunya karena aransemen serta lirik yang sangat berkaitan dengan kehidupan yang sedang dialami oleh sebagian besar generasi Z. Ini dikuatkan oleh interview yang dilakukan Laufey bersama dengan media TODAY, dimana ia mengatakan bahwa ia sangat ingin mencapai audience muda dan berusaha mencapainya dengan melakukan pendekatan yang sekiranya dapat menarik perhatian generasi muda (generasi Z).

Laufey mengaransemen ulang lagu-lagu yang dicover menjadi sedikit lebih modern dan berbeda. Kita bisa mendengar perbedaan yang signifikan dari lagu "I Wish You Love" yang dinyanyikan oleh Sam Cooke di tahun 1963 dengan "I Wish You Love" yang dinyanyikan oleh Laufey. Dari segi tempo hingga instrumen yang digunakan sangat berbeda. Dalam interview Laufey bersama Rolling Stone, lagu ini bergenre bossa nova dan didominasi oleh gitar serta tepukan tangan. Sederhana namun sangat sesuai dengan genre-genre yang cukup populer di beberapa tahun ini karena Laufey sendiri sering menggabungkan nuansa pop khususnya pada instrumen yang digunakan pada lagu-lagunya untuk menarik perhatian pada generasi Z. Berbeda dengan lagu yang dinyanyikan oleh Sam Cooke dimana lagu ini didominasi oleh instrumen biola dan piano sehingga memberikan kesan lagu lama era 60an sehingga kurang diminati oleh sebagian besar generasi Z.

Lagu-lagu Laufey memberikan banyak dampak positif, khususnya pada generasi Z yang menjadi target pasar Laufey. Lirik-lirik yang dibuat oleh Laufey benar-benar bisa menyentuh, bahkan beberapa lagunya bisa dianggap sebagai lagu-lagu yang sedih. Laufey secara tidak langsung membantu pendengarnya untuk kembali ke keadaan seimbang secara emosional. Ini dibuktikan dengan studi yang dilakukan oleh Frontiers in Human Neuroscience, dimana lagu-lagu yang menyentuh perasaan pendengarnya dapat memberikan keseimbangan emosional dalam diri pendengar. Jazz adalah genre yang memiliki emosi yang dalam serta mampu menjadi media terapi. Sehingga seseorang yang mendengarkan Jazz mampu menyampaikan berbagai perasaan serta mampu mengurangi stress dan kecemasan.

Terlebih dari itu, lagu-lagu jazz khususnya lagu-lagu Laufey juga dapat memberikan banyak manfaat positif bagi pendengar. Bahkan bisa menjadi salah satu modal untuk kehidupan di masa depan. Berdasarkan buku berjudul “What to Listen for in Jazz” karya Barry Dean Kernfeld, Jazz dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman terhadap berbagai tradisi dan pengalaman serta budaya. Jazz juga dapat membantu para generasi Z, khususnya yang memiliki minat dan bakat dibidang musik untuk berimprovisasi dan mengekspresikan diri secara kreatif serta memiliki inovasi. Jazz dapat membantu kita memiliki kemampuan kognitif seperti fokus, memori, keterampilan memecahkan masalah, yang berhubungan dengan mental yang tajam serta fungsi otak secara keseluruhan.

Hadirnya Laufey sebagai jembatan antara generasi Z dengan dunia Jazz di tengah gempuran genre pop, rock, dan juga hiphop, membuka banyak mata bahwa Jazz memberikan dampak positif dalam kehidupan. Laufey berhasil mengambil hati generasi Z untuk menghidupkan Jazz. Dimana Jazz sendiri dianggap ‘sekarat’ di tengah-tengah maraknya genre-genre yang lebih modern.

REFERENSI

Kernfeld, B. D. (1995). What to Listen for in Jazz. SciSpace - Paper. https://typeset.io/papers/what-to-listen-for-in-jazz-3pt6podvcj?citations_open_access=true

Sachs, M. E., Damasio, A., & Habibi, A. (2015). The pleasures of sad music: a systematic review. Frontiers in Human Neuroscience, 9. https://doi.org/10.3389/fnhum.2015.00404

Simeon, Lesley. (2024). What are the most popular music genres around the world?. Yougov. https://business.yougov.com/content/48874-what-are-the-most-popular-music-genres-around-the-world

Merinuk, Madeline. (2022). Laufey, 24, is bringing jazz to Gen Z: ‘We’re all looking for an escape’. TODAY. https://www.today.com/popculture/music/laufey-jazz-classical-music-gen-z-rcna56020

Leight, Elias. (2021). Hear Laufey’s Reverent Version of ‘I Wish You Love’. Rolling Stone. https://www.rollingstone.com/music/music-news/laufey-i-wish-you-love-1163536/

Halbert, Mosha Lundström. (2023). Laufey Is the Viral Icelandic Prodigy Bringing Jazz to Gen Z. Vogue. https://www.vogue.com/article/laufey-profile

Neely, Adam. (2023, September 26). Is Laufey jazz? [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=68zOvCLwcL8

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image