Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Fajriya Berliana

Dampak Beban Akademik Berlebih Terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa

Edukasi | 2024-06-05 06:06:26

Kesehatan mental mahasiswa telah mendapat perhatian yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Faktor-faktor seperti kompetisi yang ketat, tuntutan akademik yang tinggi, dan tekanan dari berbagai pihak, seperti dosen dan orang tua, sering kali menyebabkan beban akademik menjadi berlebihan. Fenomena ini tidak boleh diabaikan karena berdampak serius pada kesehatan mental mahasiswa.

Beban akademik berlebih adalah kondisi di mana mahasiswa merasa terbebani oleh banyaknya tugas, proyek, ujian, dan aktivitas akademik lainnya. Banyak mahasiswa yang merasa kewalahan dengan jadwal kuliah yang padat, tugas yang bertumpuk, dan tingginya ekspektasi dari lingkungan sekitar. Beban ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga emosional dan mental. Tugas-tugas akademik seringkali mengharuskan mahasiswa untuk mengorbankan waktu istirahat mereka. Selain itu, mereka selalu dihadapkan pada tekanan untuk selalu mencapai standar tertinggi, baik dari orang tua, dosen, maupun diri mereka sendiri. Kombinasi dari berbagai tekanan ini menciptakan kondisi yang sangat menantang, yang sering kali berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Salah satu dampak negatif beban akademik berlebih yang dirasakan mahasiswa adalah gangguan kesehatan mental. Beban tuntutan akademik yang berlebihan dapat menyebabkan timbulnya stres kronis pada mahasiswa. Stres ini mempengaruhi kesejahteraan emosional dan fisik mereka. Selain itu, tekanan untuk meraih nilai tinggi dan memenuhi ekspektasi dari berbagai pihak seringkali menimbulkan kecemasan berlebihan pada diri mahasiswa. Beban akademik yang berlebih juga berpotensi menyebabkan terjadinya depresi yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan mudah lelah. Mahasiswa juga rentan terhadap burnout atau kelelahan fisik dan mental yang parah akibat terus-menerus terpapar beban akademik berat tanpa istirahat yang cukup. Gaya hidup yang tidak sehat ini kerap mengganggu pola tidur mahasiswa yang kemudian berdampak pada penurunan kinerja akademik dan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental.

Beberapa faktor yang menyebabkan beban akademik mahasiswa menjadi berlebihan adalah jadwal kuliah yang padat dimana banyaknya mata kuliah yang harus diikuti dalam satu semester seringkali menambah beban yang berat bagi mahasiswa. Selain itu, tugas dan proyek akademik yang diberikan oleh dosen juga berpotensi menjadi beban berlebih apabila jumlahnya terlampau banyak dalam waktu bersamaan. Tekanan yang ditimbulkan oleh ekspektasi tinggi dari orang tua dan dosen untuk selalu meraih prestasi akademik juga turut menambah beban mental mahasiswa. Bagi mahasiswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, hal ini menjadi beban tambahan selain tugas akademik. Kurangnya keterampilan manajemen waktu pada diri mahasiswa juga cenderung menyulitkan untuk mengatur prioritas dan menyelesaikan tugas tepat waktu sehingga beban jadi berlebihan.

Beberapa strategi dan solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi beban akademik berlebih pada mahasiswa adalah dengan memiliki manajemen waktu yang efektif, dimana mahasiswa perlu belajar untuk mengatur jadwal belajar, tugas, dan kegiatan lainnya secara terstruktur serta menentukan prioritas tugas. Selain itu, komunikasi yang baik dengan dosen untuk menyampaikan kesulitan dan meminta bantuan jika merasa kesulitan dengan beban tugas yang terlalu berat, juga dapat membantu mengurangi beban. Universitas juga perlu menyediakan layanan konseling dan dukungan psikologis untuk membantu mahasiswa dalam mengatasi stres dan kecemasan. Penting juga bagi mahasiswa untuk menyisihkan waktu untuk berisitrahat dan melakukan aktivitas menyenangkan untuk merelaksasi pikiran. Seminar atau workshop terkait pentingnya kesehatan mental di kampus juga dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam menjaga keseimbangan antara tugas akademik dan kesehatan diri.

Beban akademik berlebih merupakan masalah serius yang dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental mahasiswa. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi universitas, dosen, dan mahasiswa untuk bekerja sama dalam mengelola beban akademik. Universitas harus terus meningkatkan layanan dukungan psikologis dan membuat kebijakan yang dapat meringankan beban akademik mahasiswa. Di sisi lain, mahasiswa perlu belajar mengatur waktu dengan baik dan mencari bantuan ketika diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan keseimbangan antara tuntutan akademik dan kesehatan mental dapat tercapai, sehingga mahasiswa dapat berprestasi tanpa mengorbankan kesehatan mental mereka.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image