Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hikmatul Aulia

Komunikasi: Retorika Verbal yang Memikat

Pendidikan dan Literasi | 2024-06-05 00:54:22
Sumber: Pinterest.com

Oleh: Syamsul Yakin dan Hikmatul Aulia

(Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Retorika awalnya didefinisikan sebagai seni berbicara, namun seiring waktu, retorika telah berkembang menjadi ilmu berbicara. Pada akhirnya, retorika diakui sebagai sebuah tradisi yang melibatkan komunikasi verbal dan nonverbal, yang kemudian menjadi dasar dari ilmu komunikasi. Dalam perkembangannya, retorika komunikasi kontemporer menggabungkan pengetahuan, pemikiran, seni, dan keterampilan berbicara.

Retorika komunikasi terbelah dua, yakni retorika komunikasi verbal dan retorika komunikasi nonverbal. Keterbelahan ini lebih dilihat pada penggunaan kata-kata dan menggunakan bahasa tubuh, isyarat, pandangan mata, sentuhan, gerakan tubuh dan lainnya.

Retorika komunikasi verbal melibatkan proses komunikasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa yang digunakan dalam komunikasi tersebut dirancang untuk kedengaran yang indah, efektif, dan efisien. Konten dari kedua jenis bahasa tersebut bertujuan untuk memberikan informasi (informatif), mempengaruhi atau membujuk (persuasif), dan memberikan hiburan (rekreatif).

Retorika komunikasi lisan adalah seni menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa lisan secara efektif dan efisien. Pada era klasik komunikasi lisan hanya dipahami dengan pengucapan kata-kata secara langsung dan tatap muka, seperti pidato, ceramah di atas mimbar atau panggung.

Di era berikutnya, muncul berbagai media komunikasi seperti televisi, radio, dan telepon, yang kemudian dikenal sebagai media konvensional atau media lama. Perkembangan retorika komunikasi lisan semakin pesat dengan hadirnya media konvensional ini. Saat ini, di era media sosial atau media baru, retorika komunikasi lisan dapat diaplikasikan melalui berbagai platform seperti Instagram, Twitter, Facebook, dan lainnya.

Sementara retorika komunikasi tulisan adalah menulis, mengetik, dan mencetak simbol seperti huruf dan angka untuk menyampaikan pesan dengan kata-kata yang menarik, estetik, efektif, dan efisien.

Pada masa lampau alat tulis yang digunakan masih manual, lalu muncul mesik ketik biasa, mesin ketik elektrik, hingga kini dengan menggunakan keyboard komputer, stylus atau pena digital.

Media awal yang digunakan untuk menulis meliputi daun, kulit binatang, dan kemudian berkembang menjadi penggunaan kertas. Sebelum tinta menjadi umum digunakan, batu tulis menjadi media utama untuk menulis. Pada tahun 1990-an, hampir di setiap sekolah masih menggunakan kapur tulis sebagai media untuk menuliskan informasi.

Media komunikasi tulisan terus berkembang. Pada 1906 di Jerman dikenal media komunikasi koran untuk pertama kalinya. Lalu pasa 1665 muncul majalah di Prancis. Namun buku sudah dikenal manusia jauh sebelumnya, yakni 2400-an sebelum Masehi di Mesir. Saat ini orang bisa menulis di media baru seperti twitter, whatapp, telegram, dan lain-lain.

Pernyataan di atas menggambarkan bahwa dalam retorika komunikasi kontemporer, terdapat integrasi antara pengetahuan, pemikiran, seni, dan keterampilan berbicara. Retorika tidak hanya terbatas sebagai seni berbicara dan menulis, tetapi juga dipandang sebagai ilmu berbicara dan menulis. Selain itu, retorika tidak hanya mencakup keterampilan berbicara dan menulis, tetapi juga melibatkan pengetahuan berbicara dan menulis yang didasarkan pada data dan riset.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image