Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Ridho Rofiq

Etika untuk Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Bisnis | 2024-06-04 13:57:54
sumber : https://id.pinterest.com/pin/322781498308845910/visual-search/?x=16&y=16.158536585365823&w=532&h=255&cropSource=6&surfaceType=flashlight

Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, kepemimpinan etis menjadi faktor krusial bagi keberhasilan organisasi. Kepemimpinan etis tidak hanya berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kondusif, tetapi juga menjadi fondasi bagi tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Praktik tata kelola perusahaan yang baik telah menjadi tuntutan utama bagi perusahaan-perusahaan modern untuk menjamin keberlanjutan usaha dan membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan (stakeholders).

Sejumlah skandal perusahaan besar seperti Enron, Tyco, dan Olympus telah menunjukkan bahwa kegagalan dalam menerapkan kepemimpinan etis dapat berakibat fatal bagi perusahaan (Othman & Rahman, 2014). Pemimpin yang tidak memegang teguh prinsip-prinsip etika dapat membawa perusahaan ke dalam lingkaran keputusan yang mengabaikan kepentingan stakeholders, bahkan melanggar hukum dan peraturan yang berlaku (Ferrell, Fraedrich, & Ferrell, 2000). Oleh karena itu, kepemimpinan etis menjadi prasyarat utama dalam menciptakan budaya organisasi yang berintegritas dan mendorong praktik tata kelola perusahaan yang baik.

Kepemimpinan etis tidak hanya terbatas pada aspek individual pemimpin, tetapi juga mencakup bagaimana pemimpin tersebut mempengaruhi dan menginspirasi anggota organisasi untuk berperilaku etis (Trevino, Brown, & Hartman, 2003). Pemimpin yang etis akan menjadi teladan bagi bawahannya, serta menciptakan iklim organisasi yang mendukung perilaku etis (Neubert et al., 2009). Penelitian juga menunjukkan bahwa kepemimpinan etis berperan penting dalam meningkatkan komitmen dan kepuasan kerja karyawan (Banerji & Krishnan, 2000; Hind, Wilson, & Lenssen, 2009).

Dalam konteks tata kelola perusahaan, kepemimpinan etis menjadi faktor penentu dalam mewujudkan prinsip-prinsip utama tata kelola yang baik, seperti akuntabilitas, transparansi, tanggung jawab, keadilan, dan keberlanjutan (Othman & Rahman, 2014; Davies, 2006). Pemimpin yang berintegritas akan menjamin bahwa perusahaan dikelola dengan terbuka, bertanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan, bukan hanya mencari keuntungan jangka pendek semata.

Oleh karena itu, membangun kepemimpinan etis menjadi agenda penting bagi organisasi modern yang ingin meraih kesuksesan berkelanjutan melalui praktik tata kelola perusahaan yang baik. Penelitian ini berupaya untuk mengeksplorasi atribut-atribut kepemimpinan etis yang diperlukan dalam mengarahkan perusahaan menuju

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image