Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image olivia balqis

Pentingnya Penerapan Budaya Daerah dalam Perkembangan Anak

Parenting | Thursday, 30 May 2024, 22:11 WIB
Gambar Tari Jawa Timur

Budaya merupakan identitas yang melekat pada setiap individu. Dari Sabang sampai Merauke,Indonesia memiliki keragaman budaya yang luar biasa, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga seni dan tradisi. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan budayanya sendiri yang patut dilestarikan. Namun, sayangnya, di era globalisasi ini, budaya daerah seringkali terpinggirkan, terutama dalam pendidikan anak-anak. Saya adalah salah satu contoh nyata dari dampak kurangnya penerapan budaya daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Kisah Pribadi: Tidak Menguasai Bahasa Jawa

Saya lahir dan besar di Surabaya, sebuah kota besar di Jawa Timur yang kaya akan budaya Jawa. Seharusnya, sebagai anak asli Surabaya, saya bisa berbicara dalam bahasa Jawa dengan lancar. Namun, kenyataannya tidak demikian. Orang tua saya, meskipun mereka orang Jawa asli, memilih untuk tidak mengajarkan bahasa Jawa kepada saya. Mereka beralasan bahwa bahasa Indonesia sudah cukup untuk kehidupan sehari-hari dan akan lebih bermanfaat untuk pendidikan dan karier saya di masa depan.

Akibatnya, saya tumbuh menjadi anak yang tidak bisa berbicara bahasa Jawa, meskipun saya memahami beberapa kata dan frasa dasar. Ketika bertemu dengan kerabat atau orang tua teman yang berbicara dalam bahasa Jawa, saya merasa terasing dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik. Saya merasa kehilangan bagian penting dari identitas saya sebagai orang Jawa. Maka dari itu mengapa budaya daerah itu penting?

1. Identitas dan Jati Diri: Budaya daerah merupakan bagian penting dari identitas seseorang. Anak yang tumbuh dengan pemahaman dan penghargaan terhadap budayanya akan memiliki rasa bangga terhadap asal-usulnya. Ini membantu membentuk jati diri yang kuat dan stabil.

2. Nilai dan Etika: Budaya daerah sarat dengan nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan secara turun-temurun. Misalnya, dalam budaya Jawa, terdapat konsep "tepo seliro" yang mengajarkan untuk selalu mempertimbangkan perasaan orang lain dalam bertindak. Nilai-nilai seperti ini sangat penting dalam pembentukan karakter anak.

3. Keberagaman dan Toleransi: Dengan memahami budaya daerah sendiri, anak-anak juga akan lebih mudah menghargai dan menghormati budaya lain. Ini penting untuk membangun masyarakat yang toleran dan menghargai keberagaman.

4. Keterampilan Bahasa: Menguasai bahasa daerah selain bahasa nasional dan bahasa asing akan meningkatkan keterampilan kognitif anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang bilingual atau multilingual cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang hanya menguasai satu bahasa.

Untuk mengatasi masalah seperti yang saya alami, perlu adanya integrasi budaya daerah dalam pendidikan anak sejak dini. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

1. Pendidikan di Rumah: Orang tua harus menjadi garda terdepan dalam mengenalkan budaya daerah kepada anak. Mengajarkan bahasa daerah, memperkenalkan lagu-lagu tradisional, cerita rakyat, dan makanan khas adalah beberapa cara yang efektif.

2. Media dan Teknologi: Memanfaatkan media dan teknologi untuk mempromosikan budaya daerah kepada anak-anak. Film animasi, aplikasi pembelajaran, dan game edukatif yang berbasis budaya lokal bisa menjadi alat yang menarik bagi anak-anak.

3. Komunitas dan Lingkungan: Masyarakat dan komunitas lokal juga harus berperan dalam melestarikan budaya daerah. Festival budaya, pameran seni, dan acara-acara lokal lainnya bisa menjadi sarana yang baik untuk mengenalkan budaya kepada generasi muda

Kesimpulan

Budaya daerah adalah warisan yang harus dijaga dan dilestarikan. Pendidikan budaya daerah kepada anak-anak bukan hanya tentang mengenalkan mereka pada masa lalu, tetapi juga membekali mereka dengan identitas, nilai, dan keterampilan yang berguna untuk masa depan. Sebagai seseorang yang merasakan dampak dari tidak diajarkannya budaya daerah, saya sangat menyadari pentingnya hal ini. Mari kita bersama-sama mengambil langkah untuk memastikan bahwa generasi berikutnya tumbuh dengan pemahaman dan kebanggaan terhadap budaya mereka sendiri.

Dibuat oleh Olivia Allika Balqis, Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Airlangga

Referensi :

Arifin, H. M. (n.d.). EFEKTIVITAS PERANAN BUDAYA LOKAL DAN PENGUATAN KARAKTER SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN RESOLUSI KONFLIK. 2, 32–37.

Azima, N. S., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Pengaruh Masuknya Budaya Asing Terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 7491–7496. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/2186

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image