Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Merendahkan Diri Dihadapan Guru, Teladan dari Nabi Musa

Agama | Saturday, 18 May 2024, 17:01 WIB
Dokumen SMK Kusuma Bangsa

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim sejak dari buaian hingga liang lahat. Untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, seorang murid harus menghormati dan memuliakan gurunya. Salah satu adab utama murid terhadap guru adalah merendahkan diri dihadapannya. Sikap ini telah dicontohkan oleh Nabi Musa ketika beliau menuntut ilmu kepada Nabi Khidhir.

Nabi Musa merupakan salah seorang Ulul Azmi, yaitu para Nabi yang memiliki keteguhan hati luar biasa. Beliau termasuk dalam golongan Rusul terbaik yang akan dimintai syafaat di Padang Mahsyar kelak, bersama Nabi Muhammad, Nabi Isa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Nuh. Bahkan, Nabi Musa digelari Kalimullah atau orang yang diajak berbicara langsung oleh Allah. Di zamannya, beliaulah manusia paling dicintai Allah dan dianggap sebagai orang terbaik.

Meski demikian, ketika hendak menuntut ilmu, Nabi Musa tidak membanggakan kedudukannya yang mulia. Beliau merendahkan diri dihadapan Nabi Khidhir yang akan menjadi gurunya. Padahal, Nabi Khidhir bukanlah seorang Nabi melainkan hamba Allah yang shalih. Namun, Nabi Musa menyadari bahwa untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dia harus merendahkan diri dan menghormati sang guru.

Sikap rendah hati Nabi Musa menjadi teladan bagi kita semua dalam menuntut ilmu. Meskipun memiliki kedudukan tinggi atau kelebihan tertentu, seorang murid harus tetap merendahkan diri dihadapan gurunya. Ilmu yang bermanfaat hanya akan diperoleh dengan adab dan akhlak yang mulia.

Merendahkan diri bukanlah bentuk merendahkan martabat diri sendiri. Justru, dengan sikap rendah hati itulah seorang murid akan mendapat keberkahan ilmu dari Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Barangsiapa yang tidak merendahkan diri untuk menuntut ilmu dan tidak bersabar atas sikap kasarnya, maka dia akan keluar dari agama ini." (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang murid menghormati dan memuliakan guru yang telah bersusah payah mengajarkan ilmu kepadanya. Jangan sampai kita merendahkan atau meremehkan guru karena merasa diri lebih pintar atau memiliki kedudukan lebih tinggi. Ingatlah kisah Nabi Musa yang meski memiliki kemuliaan luar biasa, tetapi beliau tetap merendahkan diri ketika menuntut ilmu dari Nabi Khidhir.

Merendahkan diri dihadapan guru merupakan pintu gerbang untuk meraih keberkahan ilmu. Dengan adab dan akhlak yang baik, seorang murid akan mampu menyerap ilmu dengan maksimal. Sebaliknya, sikap sombong dan meremehkan guru hanya akan menghalangi diri dari memperoleh manfaat ilmu yang hakiki.

Semoga kita senantiasa dapat meneladani sikap rendah hati Nabi Musa dalam menuntut ilmu. Dengan begitu, keberkahan ilmu akan senantiasa menaungi kehidupan kita dan membawa kemanfaatan bagi sesama. Wallahu a'lam bishawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image