Potensi Karir Profesi Kesehatan Masyarakat
Eduaksi | 2024-05-13 10:04:30Sering kita jumpai banyak di antara kita belum pernah bahkan tidak pernah tahu mengenai salah satu program studi di kampus yang mendapatkan julukan sebagai “Kampus Ungu”. Warna ungu, warna lambang Kesehatan Masyarakat. Program Studi ini memang tidak berinteraksi langsung dengan pasien yang mana notabenenya berbeda daripada program studi kesehatan lain seperti program studi kedokteran dan program studi keperawatan. Selain itu, tugasnya yang berbeda dengan program studi kesehatan yang lain sering membuatnya kurang diketahui oleh masyarakat luas.
Program Studi ini yang bilamana kita kulik dari namanya, bisa ditebak bahwa program studi ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan tetapi juga sosial. Namun kenyataannya, meski ada unsur sosialnya, jurusan ini hanya bisa dimasuki oleh lulusan IPA atau anak Saintek. Dari sinilah terkadang banyak dari kita sering bertanya-tanya,bagaimana bisa program studi yang berkaitan dengan sosial tetapi hanya bisa dimasuki oleh anak-anak yang berlatar belakang IPA atau Saintek?
Penjabarannya program studi yang kita bicarakan di atas adalah Program Studi Kesehatan Masyarakat di mana sering menjadi hal yang membingungkan di antara kita semua mengapa program studi yang berkaitan dengan sosial tetapi hanya bisa dimasuki oleh anak-anak yang berlatar belakang IPA atau Saintek karena di dalam Fakultas Kesehatan Masyarakat sendiri tidak hanya terdiri atas Program Studi Kesehatan Masyarakat saja tetapi juga terdapat Program Studi Gizi di mana dasar dan pengantar perkuliahan di dalamnya sangat berkaitan dengan bidang biologi yang mungkin pada saat di SMA sering didapatkan oleh anak-anak jurusan IPA. Mata kuliah pengantar tersebut biasa kita kenal dengan Mata Kuliah Biomedik.
Nama dari jurusan ini yang memiliki kaitan dengan masyarakat sebagai kelompok sosial, menandakan bahwa pelayanan yang ditujukan pun tertuju pada skala besar, Seperti keluarga, komunitas, bahkan rakyat suatu negara atau dunia. Jadi, bukan cuma terbatas pada individu saja layaknya dokter . Hal pembeda selanjutnya antara Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Program Studi Kedokteran adalah peranannya nanti ketika turun di masyarakat. Di mana Program Studi Kedokteran lebih mengarah pada tindakan kuratif (penyembuhan) dan rehabilitasi (pemulihan) orang sakit, maka Program Studi Kesehatan Masyarakat melakukan tindakan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) orang sehat agar tidak sakit.
Sebagai calon Sarjana Kesehatan Masyarakat kita harus tahu juga bahwa sebelum mendapatkan gelar tersebut, mahasiswa program studi ini diharuskan untuk memilih satu peminatan. Di Universitas Airlangga, misalnya, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat dihadapkan pada peminatan kesehatan dan keselamatan kerja, epidemiologi, promosi kesehatan, administrasi kebijakan kesehatan, biostatistika, kesehatan lingkungan, kesehatan reproduksi, dan gizi masyarakat. Peminatan ini wajib dipilih oleh mahasiswa ketika sudah menginjak semester 6 perkuliahan.
Selepas kuliah dan meraih gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat diharapkan mahasiswa sudah memiliki bekal untuk menjadi seorang manajer, innovator, researcher, apprentice, communitarian, leader, dan sekaligus educator. Namun tentu saja, perkuliahan dan mata kuliah Jurusan Kesehatan Masyarakat antar universitas tak selalu sama persis. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan Jurusan Kesehatan Masyarakat pada setiap universitas, penting untuk menguasai basic skills di atas agar kita siap untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah di tengah-tengah masyarakat.
Mungkin dari penjelasan di atas, masih sering terselip di benak kita pertanyaan seputar profesi apa yang paling cocok untuk program studi ini ? dan bagaimana prospek kerja di dalamnya? maka dari itu di sini kami akan mengulas beberapa profesi kerja yang cocok bagi lulusan Program Studi Kesehatan Masyarakat.
1. Ahli K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
Salah satu mata kuliah atau materi yang dipelajari dalam ilmu kesehatan masyarakat adalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja atau biasa disebut dengan K3 dalam industri. Umumnya, kamu akan mempelajari serta menetapkan ketentuan yang mementingkan poin-poin K3 dalam proyek atau perusahaan.
2. Penyuluh Kesehatan di Lingkungan Masyarakat
Sejalan dengan tujuan utama adanya jurusan satu ini, kamu bisa menjadi pemateri atau penyuluh terkait kesehatan di lingkungan masyarakat umum. Kebanyakan profesi ini juga tersedia di bawah naungan rumah sakit, klinik, atau puskesmas terdekat.
3. Analis Gizi
Profesi nutritionist atau analis gizi adalah pekerjaan yang menganalisis kandungan gizi pada makanan, minuman, atau hal terkait. Selain itu, kamu juga akan bertugas untuk menyarankan pola makan yang baik dan sesuai bagi anak-anak, remaja, hingga dewasa.
4. Ahli Diet
Selain menjadi analis gizi, kamu juga bisa menjadi ahli diet yang membantu mengedukasi mereka yang ingin melakukan program diet. Tidak jarang, seorang ahli diet juga akan berkolaborasi dengan dokter. Selain kelima profesi tersebut, kamu juga bisa memilih pekerjaan lain. Diantaranya:
- Dosen
- Administrasi rumah sakit
- Arsiparis
- R&D dalam bidang kesehatan
- Staf bagian informasi rekam medis
- Peneliti
- Surveilans kesehatan
- Biostatistician
- Epidemiolog (harus menempuh S2)
Sebagai tambahan, bila teman-teman khususnya adik-adik SMA kelas 12 yang ingin melanjutkan berkuliah di Program Studi Kesehatan Masyarakat terdapat beberapa perguruan tinggi negeri yang memiliki program studi ini di anatarannya yakni :
- Universitas Indonesia
- Universitas Gajah Mada
- Universitas Diponegoro
- Universitas Airlangga
- Universitas Hasanuddin,dsb
Referensi :
https://www.brainacademy.id/blog/kupas-tuntas-jurusan-ilmu-kesehatan-masyarakat
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/jurusan-kesehatan-masyarakat-ilmu-kuliah-sampai-peluang-kerjanya
https://danacita.co.id/blog/jurusan-kesehatan-masyarakat-info-mata-kuliah-prospek-kerja-lengkap/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.