Keefektifan Drone dalam Bidang Militer
Teknologi | 2024-05-08 04:57:51Penggunaan drone militer dalam konflik modern telah menjadi bagian integral dari strategi perang masa depan. Drone menawarkan keunggulan yang signifikan dalam efektivitas, kecepatan, dan akurasi dalam operasi perang. Mereka berfungsi sebagai unit ISRA (Intelligence, Surveillance, Reconnaissance, and Attack) yang memberikan informasi intelijen secara real-time, melakukan pengawasan wilayah, dan bahkan melakukan serangan langsung. Drone memainkan peran kunci dalam menentukan koordinat musuh, memantau lokasi sasaran, dan juga melaksanakan serangan. Teknologi drone telah menjadi penting dalam aplikasi militer, publik, dan sipil, dengan kemampuannya untuk mengintegrasikan sensor, sistem senjata, dan kemampuan serangan kembali dalam satu platform jaringan.
Namun, dalam penggunaan drone militer, penting untuk menjaga tingkat pertimbangan manusia yang tepat sebelum mengambil keputusan untuk menggunakan kekuatan drone dalam operasi militer. Contohnya menekankan pentingnya peran manusia dalam siklus pengambilan keputusan untuk memastikan bahwa penggunaan drone tetap sesuai dengan hukum internasional dan etika perang yang berlaku. Hal ini penting untuk mencegah penyalahgunaan teknologi drone dan meminimalkan risiko terhadap warga sipil. Beberapa aspek yang membuat drone menjadi pilihan yang unggul dalam konteks militer yaitu :
- Pengintaian Tanpa Resiko:
Salah satu kelebihan utama drone dalam militer adalah kemampuannya untuk melakukan pengintaian tanpa risiko terhadap personel. Drone dapat diterbangkan di atas wilayah musuh dan area berbahaya lainnya tanpa mengorbankan nyawa manusia. Mereka dilengkapi dengan berbagai sensor dan kamera yang memungkinkan untuk pengumpulan data intelijen yang detail dan akurat. Dengan mengumpulkan informasi tentang posisi musuh, struktur pertahanan, dan kondisi medan, drone memungkinkan komandan militer untuk membuat keputusan taktis yang lebih baik, meminimalkan risiko bagi personel mereka sendiri.
- Operasi Targeted Strike yang Presisi:
Drone militer sering dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, termasuk rudal dan bom, yang memungkinkan mereka untuk melakukan serangan targeted strike dengan presisi tinggi. Kemampuan ini memungkinkan militer untuk menyerang target musuh dengan tepat, tanpa perlu mengirimkan pesawat tempur berawak yang mungkin berisiko tinggi. Drone dapat diprogram untuk mencari dan menghancurkan target tertentu dengan akurasi yang tinggi, mengurangi risiko kerusakan sipil dan menghindari korban jiwa yang tidak perlu.
- Dukungan Udara Fleksibel:
Drone memberikan dukungan udara yang fleksibel bagi pasukan darat dan marinir. Mereka dapat dikerahkan dengan cepat untuk memberikan bantuan tembakan langsung, mendeteksi posisi musuh, dan memberikan intelijen langsung kepada pasukan di lapangan. Dengan kemampuan terbang yang lebih rendah daripada pesawat tempur berawak, drone dapat beroperasi di wilayah yang sulit dijangkau atau berbahaya, memberikan keunggulan taktis bagi pasukan yang berada di bawah tekanan.
Beberapa pertimbangan yang perlu dipertimbangkan terkait kekurangan di drone dalam rana militer adalah :
- Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan:
Drone, terutama yang dikendalikan dari jarak jauh, seringkali mengalami keterbatasan dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Mereka mungkin tidak mampu menilai situasi dengan konteks yang diperlukan seperti manusia. Misalnya, dalam situasi di mana keputusan cepat harus dibuat dengan informasi terbatas, drone mungkin tidak dapat memberikan respons yang optimal.
- Rentan Terhadap Gangguan Elektronik:
Drones bergantung pada sinyal elektronik untuk komunikasi dan navigasi, yang membuat mereka rentan terhadap gangguan elektronik dan serangan cyber. Gangguan semacam itu dapat menyebabkan drone kehilangan kendali atau bahkan dimanipulasi oleh pihak yang tidak bermaksud baik. Ini menjadi risiko serius dalam operasi militer di mana keandalan dan keamanan komunikasi sangat penting.
- Keterbatasan dalam Kapasitas Pengangkutan dan Penyerangan:
Meskipun teknologi drone terus berkembang, kapasitas pengangkutan dan penyerangan mereka masih terbatas jika dibandingkan dengan pesawat tempur atau kendaraan militer lainnya. Drone memiliki batas daya angkut dan jangkauan, yang mengharuskan mereka kembali ke pangkalan atau kapal induk untuk pengisian ulang atau pemeliharaan. Ini membatasi fleksibilitas dan ketahanan operasional, terutama dalam misi yang memerlukan kehadiran yang berkelanjutan di lapangan.
Kesimpulannya adalah drone dianggap sebagai senjata yang kuat dan presisi yang dapat digunakan dalam berbagai operasi militer seperti pengintaian, pengawasan, dan serangan. Fleksibilitas dan efektivitas drone, yang dapat beroperasi dalam waktu yang lama dan mencapai ketinggian tinggi, meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi risiko bagi personel militer. Dengan luas wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah lautan dan dikelilingi oleh negara lain, drone diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah seperti illegal fishing, imigran gelap, pembajakan, banjir, kebakaran hutan, terorisme, dan terorisme
Referensi :
[1] Zafra, M., Hunder, M., Rao, A., & Kiyada, S. (2024, March 26). How drone combat in Ukraine is Changing Warfare. Reuters.
[2] Lesmana, D., Permana, Y., Santoso, B., & Infantono, A. (2021). Aplikasi drone militer Dengan Produk alutsista Indonesia untuk over the Horizon Operations. Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi Dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO), 3, 1–10.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.