Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Chevien Dhamhudy

Tantangan Ketidakstabilan Cuaca terhadap Kelangkaan Air Bersih dan Kerawanan Pangan Burundi

Politik | 2024-04-30 10:08:17

Dewasa ini, eksistensi global isu semakin meningkat pesat seperti salah satu contoh kelangkaan pangan dan air bersih yang dilanda oleh beberapa negara. Pertumbuhan penduduk yang kian tahunnya makin meningkat menyebabkan munculnya beberapa konflik, salah satu contohnya adalah beberapa negara kesulitan dalam upaya pemenuhan pangan dan pengadaan air bersih hingga mengharuskan baik pemerintah maupun warga negaranya berfikir keras atas solusi konkrit untuk masalah yang sedang mereka hadapi.

Benua Afrika menduduki posisi ketiga dengan kategori termiskin diantara beberapa benua lainnya. Kerawanan pangan, kelangkaan air bersih, ketidakstabilan politik, dan konflik merupakan masalah pokok yang melahirkan tantangan keamanan negara. Seperti salah satu contoh kasus kerawanan pangan dan kelangkaan air bersih yang melanda salah satu negara yang berada di kawasan benua Afrika yaitu Burundi.

Beberapa pendorong kerawanan pangan di Burundi antara lain kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang cepat, kerentanan terhadap iklim, akses air bersih yang buruk, dan buruknya akses kesehatan dan pendidikan. Prevalensi tinggi penyakit menular, kurangnya keragaman dalam pola makan dan kebersihan yang buruk membuat situasi semakin buruk (World Food Programme, 2022). Selain itu, negara ini juga kerapkali dilanda bencana banjir dan tanah longsor. Pada November 2021, diperkirakan ada 25.475 rumah tangga yang mengungsi atau sekitar 85% mengungsi akibat bencana alam dan perubahan iklim yang intens (International Organization for Migration, 2021).

Dampak ketidakstabilan cuaca terhadap ketahanan pangan dan ketersediaan air di Burundi disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk perubahan iklim, degradasi lingkungan, dan kurangnya investasi di bidang pertanian dan infrastruktur pengelolaan air (International Monetery Fund, 2022). Kekeringan berkepanjangan dan pola curah hujan yang tidak menentu merupakan akibat dari perubahan iklim yang menyebabkan penurunan produktivitas pertanian dan kenaikan harga pangan (UNEP, 2016). Degradasi lingkungan, seperti penggundulan hutan, erosi tanah, dan degradasi lahan, memperburuk dampak perubahan iklim terhadap pertanian dan ketersediaan air.

Dampak ketidakstabilan cuaca terhadap krisis kemanusiaan di Burundi sangat signifikan dan memerlukan tanggapan yang holistik dan terpadu yang mengatasi akar penyebab kerawanan pangan dan kelangkaan air. Pendekatan keamanan manusia terhadap krisis harus memprioritaskan kebutuhan populasi yang paling rentan, termasuk perempuan, anak-anak, dan komunitas yang terpinggirkan. Mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, meningkatkan pengelolaan air dan infrastruktur sanitasi, meningkatkan akses ke pendidikan dan perawatan kesehatan, serta memperkuat program perlindungan sosial merupakan komponen penting dari respons komprehensif terhadap krisis kemanusiaan di Burundi. Dengan mengatasi akar penyebab kerawanan pangan dan kelangkaan air, pendekatan keamanan manusia dapat membantu membangun ketahanan di antara masyarakat, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan memastikan kesejahteraan dan keselamatan individu dan masyarakat di Burundi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image