Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mohamad Fadhilah Zein

Mendesak, Pemberantasan Narkoba di Lingkungan Kampus

Politik | 2024-04-25 18:06:52
ADI dan BNN bersinergi dalam program-program Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti para dosen dilatih untuk dapat memberikan materi pembelajaran yang bersingungan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menilai saat ini kampus menjadi lingkungan yang harus dicermati tentang peredaran narkotika. Oleh sebab itu, BNN menggandeng kalangan kampus untuk memerangi bahaya penyalahgunaan narkotika. Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) sebagai organisasi profesi dosen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, menjadi mitra strategis BNN dalam memerangi narkotika.

Kasubdit Kermanas BNN Ibnu Muzakkir M.Si mengungkapkan bahaya narkotika sudah mengancam kehidupan warga negara Indonesia. Banyaknya obat-obatan terlarang itu, khususnya dari China, menjadi ancaman nyata bagi generasi muda.

"Kita harus menyadari hal ini dari sekarang. Kita terus memantau pergerakan narkotika, khususnya dari luar negeri. Generasi muda dan mahasiswa adalah pasar potensial bagi peredaran obat-obatan terlarang," katanya saat dialog dengan ADI terkait harmonisasi kerja sama ADI dan BNN di kantor BNN Cawang, Jakarta Timur pada Rabu (24/4/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum ADI Prof. Dr. Andriansyah, M.Si, menjelaskan pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut audiensi dengan Kepala BNN Marthinus Hukom dan para deputi.

"ADI dan BNN melaksanakan nota kesepahaman guna menjajaki kerja sama yang terbaik bagi kedua belah pihak," jelasnya.

Prof. Ardiansyah menegaskan ADI dan BNN berupaya bersinergi bukan hanya terkait program-program sinergi pencegahan Narkoba, tetapi juga bersinergi dalam program-program Tri Dharma Perguruan Tinggi, seperti para dosen dilatih untuk dapat memberikan materi pembelajaran yang bersingungan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba, riset terkait narkoba dan melakukan pemberdayaan Masyarakat agar terhindar dari bahaya narkoba.

"Hal ini juga dapat dikaitkan dengan program MBKM (Merdeka belajar, kurikulum Merdeka) sehingga harapannya program ini dapat menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas, sehat jasmani dan rohani dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image