Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

NASA Mencari Cara untuk Membawa Batuan Mars ke Bumi

Teknologi | Tuesday, 23 Apr 2024, 06:55 WIB
Pesawat penjelajah NASA berada di Mars. Foto: NASA/JPL-Caltech/MSSS via voanews.com.

BADAN antariksa Amerika, NASA, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyusun rencana yang lebih cepat dan lebih murah untuk mengangkut sampel batuan Mars ke Bumi.

Rencana baru ini datang setelah sebuah tim peninjau independen memberikan pendapatnya tentang program Pengembalian Sampel Mars yang diinisiasi NASA.

NASA baru-baru ini menghadapi pemotongan anggaran yang besar yang dapat mempengaruhi banyak misi ilmiah badan tersebut.

Kepala NASA, Bill Nelson, mengatakan bahwa hasil tinjauan independen telah meyakinkan NASA untuk mempertimbangkan kembali upaya pengembalian sampel batu Mars. Tujuannya adalah untuk mencari ide dan saran dari pihak lain tentang cara mengurangi biaya misi dan memperpendek tanggal pengembalian sampel.

NASA mendirikan tim peninjau independen pada Mei 2023 untuk memeriksa secara seksama program Pengembalian Sampel Mars. Tim tersebut memperkirakan biaya total misi tersebut berkisar antara $8 miliar hingga $11 miliar. Sampel Mars tersebut kemungkinan besar tidak akan sampai ke Bumi hingga tahun 2040.

NASA telah memperkirakan biaya total misi sebesar $5 miliar hingga $7 miliar, dengan pengembalian sampel dijadwalkan pada awal tahun 2030-an.

Tim peninjau juga mengatakan bahwa misi Pengembalian Sampel diorganisir di bawah "struktur yang sulit dikelola." Sulit dikelola menggambarkan sesuatu yang sulit ditangani karena besar atau kompleks.

Masalah anggaran baru-baru ini di NASA menyebabkan badan tersebut memangkas ratusan proyek pekerjaan pada awal tahun ini di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) di California. Tim eksplorasi Mars NASA beroperasi di JPL.

Penjelajah atau rover Perseverance NASA telah mengumpulkan sampel batuan dan tanah di sekitar daerah Kekrateran Jezero Mars sejak tahun 2021. Pejabat NASA mengatakan bahwa penting bagi sampel-sampel tersebut dibawa ke Bumi untuk studi yang mendetail. Ilmuwan mengatakan bahwa sampel-sampel tersebut bisa membawa bukti baru tentang apakah ada kehidupan di Mars.

Perseverance telah menggunakan peralatan robotiknya untuk mengumpulkan 24 sampel Mars sejauh ini. Rencana awal NASA adalah agar rover mengumpulkan 30 sampel yang akan diangkut ke Bumi. Sampel-sampel tersebut disimpan di dalam wadah titanium yang aman untuk melindunginya dari kondisi yang keras di Mars.

NASA berencana untuk mengambil materi tersebut dengan mengirimkan wahana antariksa ke Mars. Tetapi wahana antariksa tersebut kemudian harus diluncurkan dari permukaan Mars untuk bergabung dengan wahana antariksa lain yang mengorbit. Wahana antariksa tersebut kemudian akan membawanya ke Bumi. Operasi tersebut akan menjadi misi bersama antara NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Kepala NASA, Nelson, mengatakan bahwa perkiraan biaya dan tanggal target tinjauan independen menunjukkan bahwa agensi tersebut seharusnya berusaha lebih baik. NASA telah mengusulkan bahwa pihaknya ingin membawa setidaknya beberapa sampel ke Bumi di tahun 2030-an dengan biaya tidak lebih dari $7 miliar.

"Poin utamanya adalah anggaran $11 miliar terlalu mahal, dan waktu pengembalian 2040 terlalu lama," kata Nelson. Dia menambahkan bahwa NASA telah meminta para ahli industri swasta dan kelompok lain di dalam NASA untuk membantu menemukan kemungkinan lain.

Kepala misi ilmiah NASA, Nicky Fox, mengatakan bahwa pencarian solusi baru akan berfokus pada "inovasi dan teknologi yang terbukti," bukan pada proposal eksperimental baru yang besar.

Fox tidak memberikan perkiraan tanggal kapan sampel-sampel itu mungkin tiba di Bumi. Dia mengatakan bahwa tanggal tersebut, bersama dengan informasi tentang jumlah sampel yang akan diangkut, hanya akan dimasukkan dalam proposal misi masa depan.

"Kita belum pernah meluncurkan dari planet lain, dan itulah yang sebenarnya membuat pengembalian sampel Mars menjadi misi yang menantang dan menarik," kata Fox.

Ilmuwan ingin memeriksa material Mars tersebut dengan cermat di laboratorium mereka sendiri dalam upaya untuk mengkonfirmasi bukti apapun tentang kehidupan mikroskopis yang berasal miliaran tahun lalu. Bukti kuat telah menunjukkan bahwa air kemungkinan besar mengalir dengan bebas pada masa lalu di Mars. Pejabat NASA mengatakan bahwa sampel-sampel tersebut juga dapat membantu agensi memutuskan di mana mengirim astronot dalam misi-misi yang mungkin ke Mars.***

Sumber: Associated Press, Reuters, Voice of America

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image