Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bhenu Artha

Syawalan BPRS HIK MCI: Momentum Tingkatkan Prestasi

Agama | 2024-04-21 12:43:14
Acara Syawalan BPRS HIK MCI

Bank Perekonomian Rakyat Syariah Harta Insan Karimah Mitra Cahaya Indonesia (BPRS HIK MCI) menyelenggarakan acara syawalan pada Minggu, 21 April 2024 di kantor PT BPRS HIK MCI Jalan Kaliurang Km 9 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Acara yang dihadiri oleh jajaran pengurus dan karyawan ini bertemakan Momentum Idul Fitri Perkuat Silaturahmi, Tingkatkan Prestasi, Gapai Ridho Ilahi. Hadir dalam acara ini Komisaris Utama PT BPRS HIK MCI, Dede Haris Sumarno, S.E., M.M., Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. selaku Komisaris, dan jajaran Direksi serta Dewan Pengawas Syariah. Hikmah syawalan dalam acara ini disampaikan oleh Ustadz Arif Jamali Muis, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara ini diselenggarakan untuk untuk mempererat tali silaturahmi antar karyawan setelah sebulan penuh berpuasa dan merayakan Idul Fitri.

Komisaris Utama dalam sambutannya menyampaikan bahwa momentum Idul Fitri menjadi saat yang tepat untuk meningkatkan kecepatan, kaitannya ibadah dan kinerja. “Ibadah harus terus ditingkatkan, langkah menuju tempat bekerja merupakan ibadah. Kaitannya dengan kinerja adalah pencapaian target,” tambahnya.

Prof Edy Suandi Hamid

Prof Edy Suandi Hamid dalam sambutannya selaku Komisaris mengemukakan bahwa silaturahim merupakan amalan yang terus kita lakukan. “Silaturahim dapat membuat kita murah rezeki dan memperpanjang umur, serta berpahala karena kita menjalankan perintah Allah,” kata Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) ini.

Ustadz Arif Jamali Muis dalam tausiyahnya menyatakan bahwa Ramadhan 1445 H sudah kita lalui dan bulan tersebut adalah sarana untuk melatih diri kita. “Untuk melihat apakah Ramadhan berhasil atau tidak, maka dilihat setelah Ramadhan. apakah yang dilakukan selama Ramadhan itu membekas dalam diri kita,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ustadz Arif menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang harus dipertahankan pasca Ramadhan, yaitu Ramadhan mengajarkan bahwa Allah SWT hadir dalam setiap relung kehidupan dan juga Ramadhan mengajarkan kepada kita tentang nilai-nilai wasatya atau nilai Tengah. “Selanjutnya Ramadhan mengajarkan kepada kita tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kemajuan. Ramadhan mengajarkan bagaimana kita menahan amarah, memaafkan orang lain walaupun orang tersebut tidak minta maaf kepada kita. Untuk mempertahankan momentum Ramadhan, kita harus bersungguh-sungguh dan bersabar,” pungkasnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image